𝙞𝙣𝙛𝙚𝙘𝙩𝙚𝙙

628 120 15
                                    

Alesya's POV

Kami sudah kembali ke tempat Lawrance. Gally juga sudah menjelaskan rencananya kepada kami semua, aku setuju dengan rencana yang dikatakan gally. Tinggal Thomas yang belum memutuskan. Dia dari tadi hanya diam, kurasa dia sedang berpikir.

"Tidak, pasti ada jalan lain." Ucap Thomas.
"Seperti apa? Kau sudah lihat gedungnya. Dia satu-satunya jalan masuk kita." Jawab gally.

"Kau pikir dia bisa membantu kita?" Tanya Thomas. "Aku tak berencana meminta izinnya." Jawab gally.

"Apa aku melewatkan sesuatu? Dia gadis sama yang mengkhianati kita kan? Si brengsek yang sama?" Tanya Brenda, kurasa ada maksud lain saat Brenda mengatakan si brengsek.

"Aku suka dia." Ucap gally sambil menunjuk Brenda. "Brenda benar, si brengsek. Haha." Ucapku sambil tertawa hambar. Thomas berjalan bolak-balik, dia membuatku pusing.

"Ada apa ini?" Tanya Brenda pada Thomas. "Tunggu, kau takut pacarmu terluka? Hm?" Tanya Newt yang dari tadi hanya diam. "Ini tak soal menyelamatkan Minho, benar kan?" Tanya Newt lagi, Thomas memandangnya.

"Newt, apa maksudmu?" Tanya Thomas. Newt berdiri. "Teresa. Dialah penyebab Minho diculik sejak awal. Sekarang kita punya kesempatan merebutnya lagi. Lalu apa... Kau tak mau melakukannya karna Teresa?" Ucap Newt berbicara dengan penuh penekanan. Dia berbicara tepat di wajah Thomas, dia semakin maju dan Thomas semakin mundur hingga mengenai dinding. Kami semua bertatapan melihat yang Newt lakukan.

"Karena dalam lubuk hatimu kau masih peduli padanya kan? Akuilah!" Ucap Newt. "Newt, aku..." Belum sempat Thomas melanjutkan ucapannya Newt sudah memotongnya.

"Jangan berbohong padaku!" Teriak Newt pada Thomas sambil mendorong Thomas ke dinding. Kami semua terkejut, aku berjalan mendekati Newt. "Jangan! Bohong! Padaku!" Ucap Newt lagi dengan nada tinggi. Aku ingin memegang bahunya , tapi aku ragu-ragu.

"Newt..." Ucapku dengan lembut sambil memegang bahunya, jujur aku sedikit takut melihatnya seperti itu. Dia mundur dan menatapku sebentar, lalu dia kembali menatap Thomas. Newt diam sebentar.

"Maafkan aku." Ucapnya sambil menundukkan kepalanya. Dia berbalik dan memandang kami semua. "Maafkan aku." Ucapnya lagi. Aku memiringkan sedikit kepalaku sambil mengangkat satu alisku dan menatap Newt, aku ingin bertanya 'ada apa?'

Dia hanya memandangku sebentar lalu menundukkan kepalanya. Dia berjalan menuju balkon sambil memegang tangan kanannya, kami semua hanya saling diam. Aku ingin menghampiri Newt tapi di tahan Thomas. Dia mengangguk padaku seolah berkata 'biar aku saja.' aku berhenti dan dia berjalan melewatiku.

Aku menatap Brenda sebentar lalu berjalan mengikuti Thomas diam-diam. Aku bersembunyi dibalik dinding untuk mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Aku mengintip mereka dari belakang sini.

Newt sedang duduk di pinggir tempat ini, Thomas berjalan mendekat ke arah Newt.

"Maafkan soal ucapanku tadi." Ucap Newt, lalu menoleh kebelakang, aku langsung menundukkan kepalaku. "Kurasa aku tak bisa menyembunyikan ini lagi." Ucap Newt, aku penasaran dengan ucapannya, jadi aku mengintip lagi.

Dia menarik lengan baju kanannya ke atas. Terlihat urat-urat berwarna hitam di tangannya. Aku terkejut saat melihat itu, Newt tertular?!

"Kenapa kau tak memberitahuku?" Tanya Thomas. "Kurasa ini tak akan membuat perbedaan." Ucap Newt. Aku tak bisa diam lagi disini. Aku berdiri dan berjalan menghampiri mereka berdua.

"Sejak kapan?" Tanyaku sambil memandang Newt. Mereka berdua menoleh ke arahku. Thomas memandangku terkejut, sedangkan Newt memandangku dengan pasrah. Dia tak menjawab pertanyaan ku, dia malah memandang ke depan.

"Entahlah. Ini sudah terjadi." Jawabnya sambil memandang ke depan. "Kau tau kita bisa mengobatinya, Newt. Paham? Kita bisa." Ucap Thomas meyakinkannya.

"Jangan khawatirkan aku. Ini soal Minho, dia membutuhkan kita. Jika kita ada kesempatan kita harus mengambilnya. Kita harus mengeluarkannya dan kita harus melakukannya. Tak peduli apapun resikonya." Ucap Newt meyakinkan Thomas balik.

"Baik, aku mendengarkan mu." Jawab Thomas. Aku menghembuskan nafasku lalu berjongkok ke samping Newt.

"Newt, aku akan menyembuhkan itu, tak peduli juga apapun yang terjadi. Aku berjanji, ingat itu." Ucapku. Aku mengeluarkan jari kelingking ku, lalu aku meraih tangan Newt dan mengaitkan jari kelingkingnya ke jari kelingking ku. Dia tersenyum padaku, aku balas tersenyum padanya, agar dia percaya aku bersungguh-sungguh dan tak akan mengingkari itu.

~✧~

I hope you guys like this☺️✌🏻

𝗕𝗿𝗼𝘁𝗵𝗲𝗿 [𝗧𝗵𝗲 𝗗𝗲𝗮𝘁𝗵 𝗖𝘂𝗿𝗲] || 𝗕𝗼𝗼𝗸 𝟯Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang