Bagian 05 : Take and give (18+)

9.9K 448 38
                                    

[18+]















Hari ini, masih pada hari keduanya, dia tertidur bersama seorang lelaki asing yang belum genap satu minggu dia kenal. Suara hembusan napas berat yang hangat mengalir dalam tubuhnya. Melambungkan udara yang terhilir ke sekitarnya menjadi iri, iri akan keintiman yang dilakukan mereka berdua, atas dasar tau sama tau, dan bukan suka sama suka.

Kedua mata Rachel terbuka, kepalanya pusing, tubuhnya sedikit lebih hangat padahal air conditioner yang dinyalakan cukup untuk menembus bagian dalam kulit luarnya. Rachel mengangkat kepalanya sedikit ke atas, dan bersandar pada bantal besar di belakang punggungnya, sementara lelaki itu, Jaehyun masih dengan tubuhnya yang juga hanya terbungkus selimut yang mereka gunakan bersama sama.

Rachel masih linglung atas kejadian yang menimpanya tadi malam. Dia hampir saja merusak hubungan persahabatannya yang sudah dirakit lama bersama Jovanka. Aka sudah merawatnya dari kecil begitu pula Rachel yang sudah menganggap Aka saudara sedarah baginya.

Rachel menurunkan air matanya di pelupuk kiri. Dia benci bagaimana Dikta berbuat kasar padanya dan hampir saja memperkosa Rachel. Jujur saja Rachel bahkan tidak pernah dilecehkan seperti itu dengan sahabatnya sendiri, bahkan dia tidak bisa berpikir lagi, bagaimana Dikta semalam bisa melakukan hal itu padanya.

"Gua bakal bikin lo putus sama sahabat gue, Dikta." Bathinnya.

Desah napas Jaehyun membuatnya harus menghapus tangisannya. Dia langsung merubah air mukanya datar. Rachel pura pura menutup matanya sambil memegangi selimutnya rapat, dia sudah mengubah posisi tidurnya ke kiri dan berusaha untuk tidak menatap Jaehyun saat wajahnya sedang tidak bagus.

Kepala Jaehyun muncul dari bawah selimut, Jaehyun membuka mata dan menemukan Rachel terbaring berlawanan arah dengan posisi tidur miliknya. Dia sedikit bergumam tapi Rachel tak bisa mendengar itu dengan jelas.

"Kenapa nangis?"

Rachel membuka mata sedikit, Jaehyun memeluk pinggang ramping Rachel dengan erat, dia mengeratkan jari jari Rachel dengan miliknya. Merasakan hangat tubuh Rachel dan menciumi tengkuk wanita itu dengan lembut.

"Semalem saya kasar?" Tebak Jaehyun. Sebenarnya Rachel kurang nyaman jika Jaehyun masih dalam posisi tidurnya yang tanpa mengenakan seutas benang pun di dalam sana, dia hanya tidak mau melanjutkan permainan lelaki itu lagi untuk malam ini, dia lelah.

Rachel menggeleng. Sedikit terisak.

"Just tell me. I don't know if u can't tell the truth."

Rachel harus menyembunyikan segala kisahnya dari Jaehyun. Dia takut itu akan jadi bumerang untuknya di kemudian hari. Dia baru saja mengenal laki laki itu, dan tak sepantasnya dia memberikan banyak informasi kepada Jaehyun. Semua yang melibatkan Jaehyun masuk ke dalam circle kehidupannya, mungkin akan dirasa terancam untuknya.

"Kakak gue sakit, gak ada uang buat berobat."

Sesimpel itu. Rachel hanya harus mendapatkan uang dari harga yang sudah dia lakukan untuk Jaehyun, dan membuat dirinya begitu puas akan malam yang panjang yang dia habiskan bersama. Dia yakin Jaehyun pasti bisa membantunya.

"Sebutin nominalnya, kasihtau saya harus transfer kemana?"

Rachel dengan cepat mengambil handphonenya di samping nakas tempat tidurnya. Dia mengirimkan nomor rekening dan nominal serta rincian biaya rumah sakit kepada Jaehyun dan saat itu juga Jaehyun langsung mentransfernya ke rekening Rachel.

"Thank you ssss──"

Belum selesai mengucapkan terima kasih, Jaehyun langsung dapat menyesapi kulit lunak, dan sedikit kering milik Rachel. Tubuh Rachel tertindih karena dia tak mampu menahan bobot tubuh Jaehyun. Suhu tubuh Jaehyun dingin sedangkan Rachel hangat. Jaehyun menikmati bagian per bagian dekapan yang Rachel berikan. Melumatinya dengan saliva dan menggesek-gesekan lidahnya pada ujung permukaan bibir Rachel, agak tidak kering dan mudah untuk dia hirup, menyesapnya dengan dalam. Dia menjadi candu bercinta dengan Rachel.

SIR | JaehyunWhere stories live. Discover now