Bagian 08 : Chocolate

3.2K 310 43
                                    

Lamanya sebulan berlalu, membawa Rachel pada sosok Jaehyun yang membiarkannya masuk pada circle kehidupan lelaki itu. Kini, dia tidak lagi tinggal bersama sang kakak, Gabriella tinggal bersama kekasihnya dirumahnya. Sementara itu rumah Rachel disita untuk membayar semua hutang yang orang tuanya tinggalkan untuknya.

Sementara Rachel harus menetap bersama Jaehyun di rumah tinggal bersamanya. Hal yang tak harus dia mengerti mungkin memang lebih baik disimpan saja, tentang Jaehyun dan asal usulnya, toh selama ini tak ada ancaman dari lelaki itu setelah mereka tinggal bersama. Hanya saja tubuh Rachel menyisakan sedikit bekas atas perlakuan Jaehyun padanya.

Bukan, Jaehyun bukan menyiksanya. Lebih kepada hal yang harus disalurkan sedemikian rupa kepada wanita itu. Kasarnya, Rachel menjadi pemuas nafsu Jaehyun untuk beberapa saat ini, entah sampai kapan dia harus bertahan tinggal bersama pria itu. Setidaknya Jaehyun memperlakukannya masih selayaknya pada seorang perempuan.

Rachel selesai masak, dia tau Jaehyun akan berangkat kerja dan dia juga akan berangkat kuliah. Tapi biasanya Jaehyun selalu minta ditemani makan bersamanya, dia menolak untuk makan sendirian

"Tok tok tok..."

Saat Rachel masih membasuh tubuhnya dengan sabun, Jaehyun mengetuk pintunya dengan keras.

"Apaan sih?!" Gerutu Rachel.

"Kenapa?" Rachel membuka setengah pintunya, membiarkan Jaehyun melihat dirinya dengan badan yang tertutup oleh setengah pintu yang menjadi batas.

"Kamu bawa laki laki? Saya udah pernah bilang Rachel sama kamu. Kamu boleh lakukan apapun di rumah saya, asal kamu nggak boleh bawa  laki laki masuk ke dalam rumah saya!"

Rachel buru buru menyadarkan kesadarannya akan semua yang Jaehyun ucapkan.

"Laki laki?"

Rachel merotasikan bola matanya bergerak ke atas sambil menatap sebal pada Jaehyun.

"Itu go-food, bukan LAKI - LAKI!" Pekik Rachel sebagai bentuk penegasan atas dirinya yang kelihatan murka. Sementara Jaehyun membalik suasana, air mukanya surut setelah tau bahwa dirinya salah.

"Jangan natap saya kayak gitu!"

"Mau ngapain? Kemeja kamu bisa basah!!"

Jaehyun merangkul tubuh Rachel dan membisikan sesuatu disana.

"Yang bisa kasar itu cuma saya. Kamu nggak boleh kasar sama saya, Rachel."

Merinding. Rachel hanya bisa mengencangkan tempo air shower yang mengarah kepadanya dan Jaehyun. Dengan sengaja, semua pakaian berangkat kerja untuk Jaehyun menjadi basah semua. Jaehyun menahan tangan Rachel yang tadinya memegang keran shower kemudian beralih memegang tengkuk lelaki itu. Atas dasar kehendak Jaehyun sendiri.

Kecupan hangat mengaliri seluruh tubuhnya dari atas hingga bawah. Jaehyun memang segila itu, dia tidak perduli bahkan jika harus berangkat kerja. Sudah dua minggu lebih dia tidak mendapat jatah dari Rachel karena Rachel sedang haid.

"Udah selesai belum? Masa belum? Saya kangen."

Rachel memeluk kepala Jaehyun yang sejajar dengan posisi dadanya. Jaehyun mengulum di bagian sana dan membuat dirinya kehilangan akal sehat, tak menjawab pertanyaan lelaki itu. Rachel berusaha menahan agar tidak bersuara, sebab Jaehyun bisa menjadi gila akan suara Rachel yang nadanya tak beraturan.

"Sir.. please!"

Kelemahan Jaehyun saat dipanggil dengan lembut oleh Rachel, sesuai dengan apa yang dia inginkan. Rasanya dia nggak suka jika Rachel hanya memanggil namanya saja. Disaat seperti itu pun Jaehyun tetap ingin merasa dihormati sebagaimana layaknya.

SIR | JaehyunWhere stories live. Discover now