Bagian 11 : Since day one

2.7K 287 10
                                    

Halo. Rachel disini. Author ngizinin aku buat ngebagi bagianku sama kalian para pembaca. Silahkan dinikmati



Alasan gue kunciin kamar Sir Jaehyun adalah karena gue capek! gue lelah! Dia mana pernah ngerti capeknya gue. Emang saat ini gue tinggal di rumah dia, tapi dia nggak pernah kasih gue uang sepenser pun kecuali untuk kepentingan - kepentingan tertentu. Gue ikut - ikutan jualan online, tapi sekedar nawarin aja ke orang lain, semacam reseller gitu lah. Tapi lumayan uangnya, bisa dipake buat beli pulsa ataupun jajan, walaupun gue tau Sir Jaehyun nggak bakalan pernah biarin satu ruang di lemari pendinginnya kosong. Dia bakal selalu ngisi kulkasnya dengan penuh makanan.

Tapi apa dia tau? Sesuatu yang gue pengen makan?

Gue besar di pinggiran kota, selalu berbaur sama pedagang kaki lima. Gue sama kak Ella selalu beli otak - otak yang harganya dua ribuan tapi dapet banyak banget. Beli es teh yang harganya masih tiga ratus perak dapet seplastik kecil. Dia nggak tau kesenangan gue, bukan apa yang ada di dalam rumah itu.

Yang membuat gua bertahan tinggal disana, karena gue mendapati kerasnya hidup dan gue nggak punya tempat buat pulang atau buat gue cerita. Kak Ella sama Kak Jehan mau menikah, dan mereka udah tinggal bersama, gue nggak mungkin terus terusan jadi bebannya Kak Ella.

Pilihan terakhir yang harus gue terima adalah bersama seorang sugar daddy, yang nggak sugar sugar amat sih. Ganteng doang, make doang, dijajanin aja enggak.

Black cardnya dipake saat gue lagi jalan sama dia aja, tapi gue nggak diizinin buat megang uang sama dia. Serius, gue berasa lagi diasuh sama om om pedo kaya Sir Jaehyun

Tapi pernah suatu ketika gue menangis didalam kamar gue dan gue bilang gue pengen kerja, gue pengen main.. dan dia mulai simpatik sama gue.

Sayangnya dia punya syarat biar bisa lepas gue. Kalau gue mau mendapatkan semua itu, kita berdua harus menikah. Dengan atau tanpa syarat.

Pernikahan.. maksud gue, sesuatu hal yang sama sekali nggak pernah gua pikirkan dan bayangkan. Pernikahan berlangsung saat dua orang saling mencintai satu sama lain, atau satu opsi  lagi .. karena hutang yang emang nggak bisa dibayar. Mereka terpaksa harus jual diri mereka dengan melabeli pernikahan sebagai gantinnya.

Sayangnya gue pribadi udah mati rasa sama yang namanya cinta. Semuanya kayak ampas yang pernah lewat doang di kehidupan gue sebelumnya. Sebelum Natian, mantan kekasih gue beberapa tahun yang lalu berhasil menghancurkan gue dan rasa cinta gue. Gue seperti disumpah setelah pisah sama dia, bahwa gue nggak akan pernah bahagia.

Tapi memang itu yang terjadi sampai sekarang. Sepanjang hidup gue, gue belum lagi menemukan nuansa cinta yang baru yang bisa membuat gue punya tujuan hidup yang lain.

Tujuan hidup yang kebanyakan orang - orang putus asa lakuin. Masih hidup karena napas gue belom berhenti. Masih bisa bangun karena gue perlu makan. Dengan gue perlu makan, gue harus bekerja. Tapi beda halnya dengan keadaan sekarang.

Maksud gue, gue hanya dijadikan like a slave him right now. Dia butuh seseorang untuk memuaskan nafsunya semata. Dia juga sama kayak gue, nggak punya cinta, gue hanya liat dari matanya .. kalo dia menginginkan gue nggak lebih dari itu. Dan gue udah membuktikan itu.

Seenggaknya gue hanya harus bisa bertahan sambil mikirin cara agar Sir Jaehyun mau melepas gue dan gue kembali hidup normal seperti biasa, walaupun itu mustahil buat sekarang - sekarang ini.

Jam lima pagi gue udah bangun, kamar Sir Jaehyun udah gue buka dari jam empat. Gue nggak tau dia bakal marah atau enggak karena semalam. Jelas aja gue nggak mengizinkan dia make gue semalem. Karena hari ini kegiatan KKN kita dimulai. Sejujurnya gue malu. Kita nggak kucing - kucingan kayak yang lain, yang kalau berduaan harus ngumpet dulu, tapi dia terang - terangan ngajak gue satu mobil sama dia.

SIR | JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang