Bagian 06 : Takdir Hari Hujan.

5K 352 32
                                    





"Lo yakin ini bakalan jadi keputusan final lo? Jangan nyesel Chel, waktu gak bakal bisa ngulang semua yang jadi keputusan lo." Jovanka setengah tak percaya tentang apa yang jadi keputusan Rachel.

Bukan hal sulit, bukan juga hal yang mudah. Jaehyun membantu biaya pengobatan kakaknya, dan itu adalah peluang besar untuk Rachel agar bisa memanfaatkan Jaehyun meraih apa yang dia impikan selama ini.

"Gue mau hidup enak, tenang, damai. Gak punya tuntutan ataupun hutang." Monolog Rachel.

"Lo mau jadi objek pemuas dia?" Sinis Aka.

"Sorry, gue kasar. Tapi, lo nggak serius kan sama dia? Lo bahkan kenal cuma karena dia dosen di kampus lo, I mean.. lo nggak punya harga diri lagi apa Chel? Lo tuh beda banget dari Rachel yang suka berontak, dan gue tau banget kalo itu bukan prinsip sahabat gue."

"Lo yang nggak punya harga diri bego! Cowok mesum kayak Dikta di pertahanin!" Gemas Rachel. Tapi dia bermonolog dalam hati. Dia nggak mau ikut campur lagi urusan Aka dan Dikta. Terlalu rumit dan pribadi.

"Lo ya.. temen gue tapi nggak bisa bener bener ngertiin gue?? Lo bahkan gak tau kan kalo gue udah berhenti kerja? Lo tau alesan gue out dari tempat sialan itu? Lo nggak ngerasa jadi gue Ka.. lo tinggal bersama keluarga utuh dan seorang pacar yang SEMPURNA!" Tegas Rachel. Sementara itu kehadiran Dikta sudah menyusup dalam perbincangan mereka berdua. Rachel sadar, karena dia sempat memalingkan wajah dan melihat raut syok Dikta karena ketahuan.

"Sialan! Gue nggak suruh lo bawa pacar lo!"

Dahi Aka berkerut."disini dia kedudukannya sebagai temen kita, bukan pacar gue." Aka yang belum mau mengalah dan selalu memberi pembelaan pada pacarnya, selang kemudian Dikta mengambil kursinya di sebelah Aka dan Rachel langsung beranjak pergi keluar Cafe di mana tempat itu biasa mereka datangi.

"Gue rasa sekarang gue dateng ke tempat yang salah."

***

Life must go on. Hidup harus tetap berjalan meskipun dunia lagi nggak sebaik yang kemarin. Sebab kesenangan dateng dijunpai setelah adanya kesedihan. Sebenarnya Rachel nggak sanggup menanggung semua yang dia rasa. Kesulitan itu bikin Rachel selalu bertolak belakang dengan apa yang dia sampaikan kepada orang orang terdekatnya. Rachel lebih suka menyimpannya dalam dalam.

Jujur saja Aka hari ini membuat kecewa dirinya, melukai batinnya. Sama sekali nggak ada support yang dia terima dengan keputusan itu. Kadang - kadang memang orang terdekat lebih gampang memberi banyak luka.

Rachel masih punya Donelia dan Agatha setidaknya. Walaupun mereka sebenarnya nggak tahu usia Rachel yang sesungguhnya lebih tua daripada mereka, namun Rachel tetap tidak merasakan kesenjangan saat bersama mereka.

Donelia punya rumah yang cukup besar, mewah dan megah. Layaknya keturunan keluarga sultan, mungkin Donelia ini memang anak sultan Rachel rasa. Tiap ke kampus dia memang sering berganti - ganti mobil. Tidak mengherankan sebenarnya, karena Ayahnya dan Ibunya adalah seorang pengusaha.

Rachel pergi ke tempat Donelia untuk mengisi kekosongan dan meminta sahabatnya itu agar bisa menghiburnya. Setidaknya mengisi energi saat dia merasa orang lain tidak dapat memberikan apa yang dia mau. Rachel butuh support system.

Gue rasa semua orang harus punya yang namanya support system. Bathinnya sebelum menjejakan kaki ke dalam rumah Donelia.

Donelia menyambutnya dengan hangat. Seperti mengerti apa yang dirasakan Rachel saat ini. Rachel masih menyembunyikannya. Jangan sampai Donelia tau yang terjadi tentang Rachel dan semua latar belakangnya. Dia hanya tau dua hal tentang Rachel. Rachel adalah seorang wanita pekerja keras dan dia adalah wanita yang suka sekali memamerkan apa yang dia miliki, terutama harta bendanya. Rachel bisa dijuluki sebagai ratunya branded. Karena semua barang yang dia gunakan ke kampus tidak ada yang mudah untuk dibeli alias, mahal.

SIR | JaehyunKde žijí příběhy. Začni objevovat