Masih Ujian

1K 174 48
                                    

Di IPD (Ilmu Penyakit Dalam) ada 3 ujian yang dijalani Sunwoo dan Felix gantian sama anak Koass Lain.
Ujian Pasien kalau Hyunjin kemaren Kasus terus ada Ujian 12 Divisi Penyakit Dalam dan Ujian Tulis.

Felix sendiri dapat Case Hemato-Onkologi, Autoimmune Hemolytic Anemia (AIHA) untungnya Pasiennya Koopertaif jadi enjoy ngelakukaan nya, Sunwoo juga dapat pasien yang Kooperatif.

Terus saat Ujian 12 divisi 3 setengah jam Sunwoo baru keluar rungan pegel duduk ngerjakan soal. Dan Felix menempuh dengan 4 jam sampai batas waktu yang ditentukan.

Sampai akhirnya Sunwoo, Felix, Hyunjin yang udah pindah stase ke Kulit dan Renjun pindah stase Mata dan Jaemin yang selesai dengan membanggakan dirinya pindah ke Stase kecil lagi bagian Ilmu kesehatan gigi dan mulut.

Felix udah sender ke Hyunjin soalnya lebih empuk dari sandaran Kursi dan Sunwoo udah kayak habis perang babak belur tapi yang sakit ini pikiran. Menaruh kepala Sunwoo pada meja makan yang belum di isi makanan.

"Gimana?" Tanya Jaemin pada Sunwoo.

Sunwoo sendiri udah mengeluarkan gesture mau muntah.

"Gak kuat— punggung ku sakit duduk ngerjakan 12 divisi— gilani" kali ini Felix yang jawab. Hyunjin udah terkekeh aja.

"Apa yang dimaksud nefropati diabetikum menyerupai Sindroma Nefrotik? Tipe yang lain? Disitu dah 2 setengah Jam aku nge stuck di situ jawaban lo apa nu?"

" jadi A. tanda nefropati diabetik menyerupai SN : - odem anasarka proteinuria, hipoalbumin, lipiduria. B. tipe yang lain : tipe glomerulus dah gue jawab sampai itu titik lupa dah pembagian yang lain padahal masih banyak"

"Tapi lo keluar duluan tuh" sewot Felix yang keluar setengah jam lebih lama dari Sunwoo.

"Hehehe tangan gue sakit, pegel nulis" kata Sunwoo jujur.

Dan pesanan mereka datang di meja. Saat makan Eric masih khawatir keadaan tangan kanan Sunwoo.

"Sesakit itu?" Bisik Eric.

"Nggak juga, dah gak usah khwatir" balas Sunwoo tak kalah pelan malah memberikan sepotong daging di sendok Eric.

Eric yang udah selesai Kamis kemaren soalnya dipadetin Jadwalnya sudah kembali ke Rumah sakit buat siap siap Ujian Obygyn. Makanya Eric bisa kumpul sama teman temannya.

Jam 4 sore itu. Sunwoo memilih menginap di Apart Eric dan Jeno sedangkan Jeno sendiri mengungsi ke Renjun lebih memilih belajar di sana.

"Siniin tangan kanannya" kata Eric saat Sunwoo lagi nonton tv.

"Ini Wrist decker atau wirst splint—"

"Iya aku tau, Tapi ric aku gak separa—"

"Nurut nu, mencegah lebih baik daripada mengobati"

"Tapi ini untuk orang—"

"sindrom carpal tunnel, aku gak tau kamu sakit bagian mana tapi katanya pakai alat ini biar mendingan. Besok ke dokter saraf yok kenalan aku?"

"Eric" Sunwoo protes. Karena menurut Sunwoo, Eric berlebihan.

"Tangan aku cuman kesemutan biasa" kata Sunwoo lagi mempertegas.

"Iya deh aku nurut, tapi ini dipakai dulu ya sampai pagi besok" mohon Eric kali ini. Sunwoo jelas gak tega. Eric tulus benar benar lembut dan rapuh.

"Iyah, makasih" kata Sunwoo akhirnya.

Sesudahnya Eric duduk disebelah Sunwoo sofa ruang tami. "Hmm your hands looks heavy" kata Eric lagi melihat tangan Sunwoo yang memang sudah dibebat alat.

"wh—"

"let me hold that for you hehehe" kekeh Eric yang membuat tertarikanya lengkung bulan sabit di mata Sunwoo.

Felix dan Hyunjin lagi makan sate yang di bungkus bawa pulang. Jadi nya lebih romantis kata Hyunjin.

Makan berdua di ruang tamu kontrakan.

"Kotak kotak Sunwoo banyak banget By?"

"Oh iya itu, katanya sih mau Room Decor"

"Ohh" paham Felix. Lanjut makan Sate yang dikasih kecap banyak banyak sampai Hyunjin protes dia lagi makan sate dan saos kacang apa sate dan saos kecap.

Sesudahnya. Habis Hyunjin cuci piring menyusul Felix yang milah milah print an materi Hyunjin soal Stase Anastesiologi dan terapi intensif dikarenakan Felix dan Sunwoo lagi lagi bersama untuk setase kedepannya. Hyunjin punya karena udah melalui stase itu duluan.

Dan terlihat sedikit kebingungan. Hyunjin duduk disamping Felix membantu memilah milah.

"By"

"Hmm" balas Felix tak minat.

"Did you know that kissing reduces stress?" Tanya Hyunjin.

"Okay?"

"You seem stressed" senyuman penuh arti Hyunjin berikan pada Felix.

Bukan hanya Hyunjin yang terkejut. Mungkin angin pun kalau bisa berteriak ikut berkata Akkk.

Felix memajukan dirinya. Menyuruh Hyunjin duduk bersila secara tidak langsung. Duduk dengan nyaman di pangkuan Hyunjin sebelum menuntun Wajah yang lebih Tua mendekat padanya.

Lumatan itu pelan. Tangan Hyunjin udah ada di pingang Felix sekarang. Memangkas jarak yang sebenarnya sudah habis.

Felix tersenyum di sela sela cumbuan mereka Hyunjinnya itu suka disentuh dimana mana. sentuhan pada Biceps brachii itu bahkan membuat Hyunjin merem melek dibuatnya.

"Byyhh"

"heumm" Balas Felix seraya memberhantikan kegiatannya.

"just kiss me don't burn me and ill be yours"

senyuman Felix merekah bersama kecupan kecupan ringan yang Hyunjin beri setelahnya

maka Felix membisikkan rendah sekali lagi pada telinga Hwangnya mari kita lewati lagi malam yang tanpa ujung bersama.

"Kak Mark?"

"schatz tutup jendelanya nanti masuk angin" Ini kata Mark terkesan memerintah. Jaemin sisa tulang gitu mana tahan sama angin malam yang dingin dari kaca mobil.

Ini saat saat Mark ngantarin Jaemin pulang ke Apart.

"Soalan Hwanhwa Group sudah tau kan orangnya"

"Yap" kata Mark lagi.

"Ada yang masih ganjal tapi!" Jaemin berpikir keras. Sambil menutup jendela.

"No— its all clear. Sunwoo anak Bungsu Hwanhwa Group. Bahkan.."

"Bapak Johnny Seo saja tau" sambung Jaemin.

"Out of the box. Aku gak pernah ngira sebelumnya"

"Bisa sih bisa soalan Hukum Hwanhwa group di urus sama perusahaan Bapak— aaa Bapak Johnny ganteng banget" kata Jaemin. Mark terkekeh karena sanjungan itu.

"Gak gak biasa aja. Gantengan anaknya"

"Setuju hahaha" sambung Jaemin.

"Errr Tapi kak Mark" tanya Jaemin lagi.

"Saat aku tanya perihal Hwang. Yang aku udah ceritakan kemaren kalau Hyunjin lihat di rumahnya— logo Hwanhwa Group. Bapak Johnny Suh tidak tahu menahu"

"Ahhh— bener. The conclusion is?"

"Sunwoo jelas anak bungsu Hwanhwa Group. Tapi untuk apa Sunwoo menutupinya? Nah Hyunjin ini juga siapa?"

Jada lama sampai di pertigaan dekat Apart Jaemin. Jaemin milih putar balik. Minta di antar ke Apart Renjun.

Medical Top TeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang