In The Club

430 58 3
                                    

Do not expected more.




--------------











Suara hingar bingar musik dan bau alkohol memabukkan menjadi suasana umum bagi club malam. Tarian erotis dengan pakaian minim sudah menjadi ciri khas. Tak jarang banyak pasangan yang berciuman atau bahkan saling meraba-raba tanpa perlu repot-repot masuk ke ruangan.

Di sinilah Jeon Jeongguk, duduk di depan bar. Sibuk menghisap rokok, tanpa peduli akan tatapan lapar yang terpusat ke arahnya.

"Butuh partner ons?" tanya bartender di depannya. Jeongguk hanya menaikkan alis kanannya, rokoknya pun tertahan di ujung bibir.

"Kukira kau butuh partner ons, bukan?" lanjut bartender tersebut karena tak nerima balasan berarti dari pemuda Jeon.

Jeongguk menyeringai kecil, lanjut menghisap rokoknya dan membuang asapnya ke atas kemudian. Membuat dagu kotaknya terlihat jelas, jangan lupakan leher dengan urat yang begitu kentara. Jeon Jeongguk memang sengaja melakukannya, menggoda para wanita dan pemuda submisif untuk menyentuh tubuhnya yang tegap.

"Aku tidak suka jalang. " kekehan lirih terdengar beberapa saat kemudian. Mata jelaga itu berkeliaran mengelilingi club milik sahabat karibnya. Aksinya terhenti saat menangkap pemuda cantik yang sibuk di belakang meja DJ.

Kemeja putih tipis yang memperlihatkan tulang selangka serta jeans ketat yang tertutup oleh meja DJ, jangan lupakan rambut pirang yang ditata acak serta anting panjang menghiasi telinga kanan. Badan mungil itu meliuk-liuk asik dengan aerphone yang membungkus telinga. Bibir merah muda yang juga menggumamkan lagu-lagu yang dirinya mainkan.

Panas, pemuda itu membuat Jeon Jeongguk panas.

"Dia orang baru?"

Sang bartender menoleh, memandang Jeongguk ragu. Tak butuh waktu lama untuk meyakinkan dirinya jika memang benar pemuda yang lebih muda darinya itu bertanya kepadanya.

Oh Sehun, sang bartender, memandang ke depan untuk melihat siapa yang dimaksud. Senyuman kecil terbit setelahnya. "Kau tertarik?"

"Apa itu perlu dipertanyakan?"

Sehun tertawa kecil, kemudian menepuk pelan bahu tegap di depannya. "Dapatkan dia kalau kau bisa."

"Dan kau harus pergi jauh-jauh."

"Apa perlu?"

Jeongguk tertawa mengejek, jelaganya mencemooh pemuda yang lebih tua. "Aku bisa membaca pikiranmu Oh Sehun. Berhenti mengharapkan apa yang menjadi milikku."

"Aku yang lebih dulu melihatnya."

"Apa itu berarti dia milikmu? Dia milikku tuan Oh." kata Jeongguk lengkap dengan seringai kejam miliknya.

Perlu diketahui Kim Taehyung memang tertarik padanya lebih dahulu, tepatnya saat Jeongguk baru masuk ke dalam club sambil menghisap rokok serta tangan kanan yang masuk ke dalam celana. Terlihat sangat jelas bahwa sang DJ tertarik dengannya, dan Oh Sehun sangat tahu hal itu.

Toh dari awal memang Kim Taehyung tidak pernah tertarik kepadanya. Tetapi dirinya pikir mungkin saja akan ada kesempatan jika mereka sering bertemu. Benih-benih cinta akan tumbuh jika sering bersama, begitulah harapannya.

Sayangnya hal tersebut tidak akan pernah terjadi, Kim Taehyung sudah jatuh ke tangan Jeongguk hanya dalam waktu tiga detik.


-----------------

"Kim Taehyung benar?"

"—Oh!" mata dengan ujung runcing itu membola kaget, berganti mengedip-ngedip ragu.

Jeongguk tahu jika pemuda yang menarik dirinya ini memang manis, tetapi tidak mengira akan semanis ini.

"Hargamu berapa?"

Tak ada yang begitu peduli saat Jeongguk menghampiri sang DJ. Yang lain awalnya melihat sebentar, kemudian sibuk dengan tarian mereka kembali. Bahkan saat Taehyung ditanyakan harganya seperti tadi.

Taehyung mengangkat tangannya guna mengambil aerphone yang ada di telinganya yang lalu ditaruh di bahu. Tangannya jatuh ke bawah, kemudian mengepal erat. Tatapannya terlihat tidak suka memandang Jeongguk. "Apa maksudmu?" tanyanya.

"Perlu kuulangi? Baiklah, hargamu berapa?"

Helaan terdengar dari celah bibir sang Dj, sekon berikutnya senyuman tipis terlihat. "Kau mengecewakanku Jeon, pergilah."

Seringai tipis terlihat, Jeon Jeongguk sangat tidak suka ditolak. Apa yang dia mau harus dia dapatkan, apapun itu. Tanpa terkecuali. Apalagi hanya Dj biasa yang untungnya punya rupa rupawan sehingga dirinya tertarik.

"Aku bisa memberimu berapapun. Atau kau mau cek dengan nominal kosong yang bisa kau tulis berapapun nominalnya? " kata Jeongguk lagi, tetapi sama sekali tidak digubris sang Dj yang malah memakai earphonenya kembali dan sibuk dengan kegiatannya. Total mengabaikan seorang Jeon Jeongguk.

Jeongguk muak, merasa dipermalukan sekali apalagi beberapa pasang mata sudah melirik ke arahnya dan sang Dj. Dengan kesal ditariknya tengkuk sang Dj, mempertemukan bibir mereka dengan tak sabaran. Hanya 3 detik bibir itu saling bertemu karena didetik ke 4 Kim Taehyung, sang dj yang bibirnya disabotase selama 3 detik itu menarik kembali wajahnya kemudian melayangkan tangan kanannya ke arah pipi kanan sang pelaku. Pertemuan antara telapak tangan dan pipi tersebut sungguh nyaring dan mengalihkan hampir seluruh pasang mata. Karena hell, Jeon Jeongguk sang CEO muda Golden Closet ditampar!

Tak cukup sampai di situ, kalimat berikutnya dari sang Dj sungguh menggemparkan hingga beberapa puluh menit kemudian muncul diberbagai flatform internet dan televisi nasional hingga Internasional.

"Kau brengsek Gguk, anakmu Taeguk pasti sangat kecewa jika tau daddynya sebrengsek kau. Apa hipnotis itu membuatmu bukan cuma hilang ingatan tapi hilang akal juga?"

Lover [KookV]Where stories live. Discover now