Merajuk

10.5K 764 69
                                    

"Taehyung?"

Kening Jungkook berkerut, heran akan apartermen mewah yang dia tempati dengan kekasihnya sepi begini. Biasanya, mahluk itu tidak pernah diam.

Ada saja kelakuannya. Misalnya bermain mobil-mobilan molen keponakannya yang tertinggal —waktu itu keponakan kekasihnya di titipkan di mereka— atau merusuh saat bermain game di komputernya. Sebagai informasi, kekasihnya itu maniak game sama seperti dirinya.

"Jeon Taehyung?" Ucap Jungkook lagi, kemudian ia memasuki kamar yang ditempatinya dengan sang kekasihnya. Bernapas lega saat mendengar senandung kekasihnya di kamar mandi. Ya, Taehyung mempunyai kebiasaan bersenandung di kamar mandi. Penyanyi kamar mandi bisa dibilang.

"Oh Jungkook? Kau baru pulang?"

Taehyung baru keluar dari kamar mandi, dia sudah lengkap berpakaian. Piama garis horizontal berwarna biru tua. Piama yang sama seperti Jungkook, hanya berbeda warna saja. Jungkook warna hitam dan Taehyung biru tua. Haruskah menyebutnya piama couple?

Jungkook bergumam, guna membalas pertanyaan kekasihnya. Dia malas menjawab pertanyaan yang sebenarnya sudah terjawab. Tentu saja Jungkook sudah pulang, memang siapa yang ada di depan kekasihnya sekarang? Kembaran Jungkook? Bayangan Jungkook? Dasar konyol.

"Jung—oi Jeon! Sudah ku bilang berapa kali sih untuk melepas bajumu di kamar mandi!? Tidak sopan!." Jungkook memutar matanya malas.

Ah ayolah kenapa kekasihnya itu bertingkah malu-malu begitu? Dia sudah berkali-kali melihat Jungkook shirtless!

"Aku mandi dulu Tae." ucap Jungkook santai. Kemudian mengecup pipi Taehyung sebelum dirinya masuk ke kamar mandi, melakukan ritual membersihkan diri yang bau dan berkeringat.

"Aish bocah kurang ajar, memanggilku tanpa embel-embel hyung. Kenapa sih aku mau berpacaran dengan dia? Aih tapi dia tampan, sangat malah, hangat, romantis, pintar, pengertian dan tentunya sangat mencintaiku kekeke."


.................


"Jeon—" Taehyung merengut lucu saat pria di depannya mengisyaratkan dia untuk diam dengan menempelkan telunjuknya di bibir Taehyung. Tak habis akal, pemuda Kim itu menarik-narik ujung plain shirt putih kebanggaan Jungkook—Jungkook jarang pakai piama untuk informasi. Mendangakkan wajahnya, menatap Jungkook dengan mata kucingnya —jurus andalan.

Ah sial, baiklah kau menang Kim Taehyung.

Taehyung bersorak girang saat kekasih tampannya yang gila kerja itu menuruti kemauannya, menyudahi acara telepon yang sejak 10 menit lalu berlangsung. Taehyung tau itu telepon dari sekertaris Jungkook —Kim Seokjin— tapi dia tidak peduli. Lagi pula ini sudah bukan jam kerja.

Pemuda Kim itu merentangkan kedua tangannya, bibirnya ditekuk ke bawah, matanya berkaca-kaca.

Jungkook menghela napas, kekasihnya sedang ingin bermanja rupanya. Dia mengangkat tubuh kekasihnya ringan, menggendongnya ala koala.

"Jeon." Cicit Taehyung pelan.

Jungkook tidak menanggapinya, sibuk menciumi rambut Taehyung. Rambut halus berwarna cokelat muda dengan wangi strawberry.

Ah kenapa tidak wangi cokelat saja? Lebih cocok.

"Aku mau punya abs juga." Setelah mengatakan itu Taehyung menyandarkan kepalanya di bahu Jungkook. Menyamankan kepalanya di bahu kokoh favoritnya.

Bukan tanpa alasan kenapa Taehyung menginginkan abs. Taehyung iri, iya dia iri. Setiap kali Jungkook shirtless di depannya, perut kotak-kotak Jungkook membuatnya kesal. Perutnya tidak ada kotak-kotak seperti Jungkook, yang ada hanya kumpulan lemak.

Taehyung tummy tapi ia tidak mau mengakuinya. Karena itu dia membuat peraturan konyol; harus ganti baju di kamar mandi.

Jungkook terkekeh mendengar ucapan seseorang yang sedang dia gendong depan ini. Menggerakkan pelan badannya ke kiri dan kanan, mengelus rambut kekasihnya yang begitu halus sebelum menjawab kalimat Taehyung.

"Berusaha dong."

Taehyung cemberut dengan jawaban Jungkook. Dia jelas tau, dia harus berusaha untuk mendapatkan perut seperti Jungkook. Dan jelas juga Taehyung sangatlah malas ke tempat gym, dia lebih memilih menonton Spongebob dan sahabat sematinya Patrick ditemani hamburger dan cola kecintaanya.

"Ngga ada yang instan?"

"Mau aku gambarin kotak-kotak di perut tummymu ini?" Balas Jungkook jahil, tangannya sudah ada di dalam piama Taehyung—tanpa Taehyung sadari. Menoel-noel perut tummy kekasihnya yang manis.

"Singkirin tangan laknatmu dari perutku."

Jungkook terbahak saat kekasihnya menggigit bahunya. Hal itu tidak sakit sama sekali, Taehyungnya hanya menggigit main-main. Lagi pula mana tega kucing manis yang mengaku singa itu melukai Jungkook?







.
.
.
End

Lover [KookV]Where stories live. Discover now