Lover [KookV]

Udon+Coconut delight

Bangtan boys, atau lebih dikenal dengan nama BTS. Baru saja pulang ke asal negara mereka dengan membawa medali emas. Mereka menjadi kpop grup pertama yang tampil di AMAs, dan juga tampil di 3 acara besar di Amerika. Maka dari itu mereka disebut pulang membawa emas. Seperti atlet nasional saja.

Ketujuh member sudah ada di dalam dorm. Berniat hibernasi. Membalas dendam atas jadwal padat mereka saat di Amerika.

"Hyunggg~ aku kangen ramyuuunnn" Rengekan itu membuat kelima pria yang menjabat sebagai hyung dari pemilik rengekan tersebut, menoleh kompak.

Min Yoongi, tidak memperdulikan rengekan dongsaeng yang satu kampung dengannya itu. Memilih masuk ke kamarnya. Terlalu rindu dengan kasur kesayangan miliknya.

"Jin hyung buatkan aku ramen~"

"Maaf tae, hyung pegal sakali. Nanti saja ya setelah hyung bangun" Seokjin, member tertua, sang ibu dari BTS juga melakukan hal yang sama seperti yang Min Yoongi lakukan. Pergi ke kamarnya.

Wajah Taehyung kecewa. Di antara member BTS lain, hyung tertuanya lah  yang paling jago memasak. "Jimini— "

"Ah lelahnya~"

"Hosiki hy— "

"Chim tunggu hyung!" Taehyung mendesah kecewa. Hoseok dan Jimin berlari ke kamar mereka. Dia mengalihkan tatapannya kepada sang leader. "Kau ingin hyung memasak ramen untukmu tae?" Taehyung menggeleng brutal. Sang leader sama petakanya seperti dia jika berada di dapur. Ide yang sangat buruk meminta Kim Namjoon memasak ramen untuknya. Sang leader pun mengangguk, lalu berjalan pelan menuju kamarnya.

Kelereng karemelnya berkeliling. Menangkap siluet Jungkook yang asik dengan kameranya. Mungkin memeriksa hasil jepretannya saat di Amerika. Kaki jenjangnya melangkah lesu menghampiri sang magnae. Menidurkan kepalanya di paha terlatih seorang Jeon Jungkook.

"Kook"

"Hmm"

"Buatkan aku ramen"

"Buat sendiri"

"Kau tau kan aku bisa menghancurkan dapur"

"Jangan dihancurkan kalau begitu"

"Jungkookie~ "

"Makan ramen cup saja"

"Tidak mau~ " Bibirnya dikerucutkan lucu. Jungkook menuduk, agar dapat melihat wajah hyung tersayanganya. Mendesah panjang setelahnya. Lalu mengecup singkat bibir yang sedang dikerucutkan itu.