The Stolen December (3)

1.9K 219 31
                                    

Desember ini adalah Desember terkelam bagi Kim Taehyung








-------
3 of 3
-----






Ps. Italic for flashback


.

.
.

Menghabiskan isi kaleng dan merasakan efek hangat alkohol menyamankan diri, Taehyung dan Jeongguk menuju stasiun. Perjalanan disambung dengan kereta. Menjelang tengah malam, tak banyak penumpang yang menunggu di pelataran.

Saat kereta tiba, mereka bebas memilih posisi duduk dan Jeongguk setuju saja ikut pilihan Taehyung, ambil tempat di sisi kanan jendel, di gerbong yang benar-benar kosong.

"Aku antar kau pulang" kata Jeongguk beralasan, saat stasiun pemberhentiannya terlewat begitu saja. Ia melanjutkan, ada sesuatu yang ingin diambilnya di apartemen Taehyung. Salah satu dari peninggalan Jimin yang selama ini disimpan di sana, tak lagi dipedulikan keluarga Park. "Kuharap kau tak keberatan dapat kunjungan mendadak dan mengobrak-abrik apartemenmu"

"Tidak masalah. Aku senang, barang-barang itu masih diperhatikan. Bagi sebagian orang itu mungkin sampah tapi... Melihat semua itu, aku merasakan keberadaan Jimin". Taehyung menghela napas panjang. "Kurasa, yang harus disebut putus asa itu... Aku kan?"

Jeongguk menundukkan kepala dan mengatupkan bibirnya.

"Setelah melewati semua ini, di mana perjalanan kita akan berujung Jeongguk-ah?" tanya Taehyung tanpa nada. Mengabaikan panggilan formal yang harusnya dia sematkan pada Jeongguk. "Pilihan apa yang kita punya?"

"Tergantung di mana kau ingin mengakhirinya"

Taehyung tersenyum. "Kau tak akan berada di sana bersamaku?"

Kenapa masih bertanya untuk sebuah jawaban yang sudah ia ketahui sejak lama?

Jeongguk menghela napas panjang. "Itu hanya sebuah sandiwara kan?"


--------

Hoseok kembali.

Taehyung terlalu sibuk memilih apel saat tiba-tiba suara familiar itu memanggil namanya. Perlu dua detik lebih lama untuk meyakinkan itu bukan halusinasi.

Saat melihat sosok di depannya dari kepala sampai kaki, masih tetap mengagumkan seperti saat terakhir, Taehyung berkedip dua kali. Karena pria bernama Jung Hoseok telah lama hilang dalam kehidupannya dan mungkin hampir terhapus dalam memori. Hampir, karena rongga dada Taehyung kembali dicekam desakan rasa sakit yang ia kira sudah terlupakan.

Luka itu kembali terbuka. Menunggu untuk diingatkan.

"Lama tak jumpa" sapa Hoseok tanpa beban. Senyum di bibir mengembang begitu lebar. "Oh, sini. Biar kupilihkan" ia mengambil kantong plastik dari tangan Taehyung, dan tanpa diminta, memasukkan apel satu persatu ke dalamnya. "Minggu lalu aku pulang dari Jepang. Liburan. Studiku hampir selesai. Cukup?" katanya sambil mengangkat lima buah apel yang sudah dipilihnya. "Biar kutimbang dulu"

Lover [KookV]Where stories live. Discover now