O.4

6.1K 1.4K 214
                                    


Junkyu, Junghwan, dan Doyoung berlari memasuki perkarangan rumah Hyunsuk, meninggalkan sang sopir grab yang baru saja ingin memberi kembalian.

Disana, sudah banyak polisi yang sedang memeriksa rumah Hyunsuk, ada Haruto dan Asahi juga disana yang sedang ditanya-tanya oleh salah satu polisi. Mereka bertiga pun menghampirinya.

"Pak, temen saya! Temen saya gimana pak?!" Doyoung menggoyangkan lengan polisi tersebut tiba-tiba, membuat polisi tersebut terkejut kemudian berdeham. "Maaf, mayatnya sedang diotopsi, kemungkinan nanti malam baru dimakamkan, menunggu orangtua korban yang sedang melakukan penerbangan kesini."

Doyoung menunduk menahan tangisnya, bahunya bergetar membuat Junkyu yang berada disebelahnya mengusap punggungnya pelan, Haruto, Asahi, dan Junghwan pun menatapnya prihatin.

Memang dari kesebelas mereka, yang sangat dekat dengan Hyunsuk adalah Doyoung, mereka suka menghabiskan waktu bersama, apalagi saat mereka sedang berfoto, Hyunsuk pasti selalu memanggil Doyoung untuk berada disebelahnya.

Mendengar kabar lewat chat dari Jihoon tadi, dia sangat terkejut, bahkan hampir ingin berlari dari basecamp ke rumah Hyunsuk yang jaraknya terbilang cukup jauh.

Polisi tersebut menatap Doyoung iba, "Perkenalkan Nama saya Han Seungwoo. Saya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut tentang siapa yang membunuh korban, kemungkinan besar korban dibunuh oleh teman dekat maupun kerabat korban, ketiga teman kalian yang melaporkan tadi sedang diintrogasi oleh polisi yang lain," Ujarnya kemudian menatap mereka semua.

"Mungkin nanti kalian dengan beberapa teman kalian akan diintrogasi juga dengan melakukan beberapa pemeriksaan sidik jari atau yang lainnya." Lanjutnya yang dibalas anggukan pelan oleh Asahi, Haruto, Junkyu, dan Junghwan. Sedangkan Doyoung masih menunduk untuk menghapus air matanya.

Seungwoo mengambil kartu yang berada di sakunya lalu memberi kartu tersebut kepada Asahi, "Jika ada sesuatu atau ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut, silahkan hubungi saya, ini kartu nama saya, saya permisi dulu." Ucapnya kemudian pergi dari hadapan mereka.

Haruto menatap sekelilingnya sebentar, "Yang lainnya kemana?" Tanyanya ketika merasakan ada yang kurang.

"Kak Mashi tadi pergi mau ketemuan sama kak Jeongwoo, kalau Kak Yedam gak tau kemana." Jawab Junghwan.

Haruto mengerutkan dahinya mendengar jawaban Junghwan, "Jeongwoo ketemuan sama kak Mashi?" Tanyanya bingung. Junghwan hanya mengangguk polos sebagai jawaban.

"Dia bilang sama gue ada acara keluarga, soalnya tadi kita lagi kerpok"

;grudge

Yedam melirik jam tangannya cepat, kemudian dia berlari dikoridor kampus yang lumayan sepi.

Matanya menangkap sosok orang yang ditunggunya berada ditaman belakang, dia kemudian berlari kearah sana dan menghampiri orang tersebut.

"Maaf kak lama." Ujarnya, kedua tangannya ia gunakan untuk bertumpu dikedua lututnya, sedangkan dia sedang mengatur nafasnya yang ngos-ngosan. Orang didepannya memutar bola matanya bosan kemudian mengulurkan tangan kanannya didepan Yedam.

Yedam kemudian berdiri tegak, dia melepaskan tasnya lalu membukanya, dia mengambil satu folder yang sudah diberi nama dan memberikan folder itu kepada orang didepannya. "Ini kak, udah lengkap semuanya."

"Makasih, ini bayarannya." Ujar orang tersebut sembari memberi Yedam amplop coklat, Yedam mengambil amplop tersebut lalu memasukkannya cepat-cepat kedalam tas.

"Kak, itu bukan buat kakak kan? Soalnya itu kan buat anak akuntansi." Tanya Yedam ketika melihat orang didepannya itu ingin pergi dari hadapannya. Orang tersebut terdiam sebentar lalu mengangguk-angguk.

"Gue jujur nih ya, ini buat temen gue, temen lo juga malahan." Jawab orang itu sambil menaruh jari telunjuknya didepan bibir, membuat Yedam bingung.

"Ha? Temen gue? Siapa?"

"Siapa lagi kalau bukan Park Jihoon?"

"Hah? Kak Jihoon? Dia tau kalau gue—"

"Enggak, santai. Rahasia lo aman sama gue, gue juga dapet untung kok"

"Kaget kirain dia tau, yaudah gue duluan ya kak." Yedam melambaikan tangannya kemudian berlalu pergi kearah kantin. Perutnya lapar, dia butuh sesuatu yang bisa mengganjal laparnya.

Setelah membeli satu roti stroberi, Yedam mendudukan dirinya dikursi kantin yang kosong, dia menghela nafasnya sembari memakan roti digenggamannya. Sedaritadi dia tidak membuka ponselnya, terakhir kali saat dia membalas pesan dari Doyoung.

Dia kemudian mengeluarkan ponselnya, terdapat 3 pesan dari Jihoon dan 5 panggilan tak terjawab dari Junkyu. Yedam mengerutkan dahinya bingung, dia  membuka pesan dari Jihoon tersebut.

Kak Jihoon

|Dam
|Kerumah Hyunsuk sini
|Hyunsuk meninggal

Yedam melototnya matanya tak percaya, apa-apaan? Jihoon kalau bercanda bener-bener gak lucu.

Kak Jihoon

Bercandanya gak lucu kak|

|Gue gak mungkin bercanda
disaat kayak gini

Kok bisa?|

|Dibunuh
|Mending lo kesini

Detik itu juga, Yedam berlari menuju parkiran, mengendarai motornya menuju rumah Hyunsuk.

;grudge

Mereka berdua—sebelas. Masih terdiam didepan makam Hyunsuk. Junkyu dan Jihoon menenangkan Doyoung yang masih terisak, Junghwan menangis didekapan Jeongwoo, sedangkan yang lainnya menunduk sedih.

"Coba aja pas itu gue jadi kerumah Kak Hyunsuk, pasti dia gak bakal kayak gini." Sedari tadi Yedam terus menyalahkan dirinya sendiri, membuat Jaehyuk menggeleng lalu menepuk bahunya pelan.

"Lo gak salah, gak ada yang harus disalahin disini." Ujarnya menenangkan Yedam.

"Jangan saling nyalahin diri sendiri, nanti kak Hyunsuknya sedih." Sahut Mashiho yang dibalas anggukkan Jaehyuk, Haruto, dan Asahi.

Keadaan kembali hening, hanya ada isakan Doyoung dan Junghwan yang terdengar, sampai ada suara langkah seseorang yang membuat atensi mereka teralihkan dan menatap Seungwoo yang datang dari arah belakang.

"Maaf mengganggu waktu kalian, saya hanya ingin memberitahu bahwa ada laporan terbaru dari kasus ini." Jelas Seungwoo, Jihoon sebagai yang tertua sekarang mengangguk tanda bahwa Seungwoo bisa melanjutkan omongannya.

"Menurut data, digagang pisau yang tertancap pada dada korban terdapat sidik jari seseorang," Seungwoo menggantung ucapannya, lalu matanya menatap kearah Yoshi.

"Kanemoto Yoshinori, sidik jari anda ada pada pisau tersebut"

;grudge


;meet the police

Han Seungwoo

Han Seungwoo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
grudge | treasure ✔Where stories live. Discover now