bonus chap

1.4K 162 5
                                    


Satu setengah tahun telah berlalu. Hari ini adalah hari Kamis, jam sudah menunjukkan pukul enam lewat, yang berarti Jaehyuk sudah berada dikampus selama hampir 12 jam. Dia kini baru saja menyelesaikan rapatnya sebagai salah satu sekretaris dalam organisasi yang disebut BEM.

Dengan membawa beberapa barang yang akan digunakan untuk kegiatan mereka beberapa minggu kedepan, Jaehyuk berjalan dilorong belakang fakultas teknik. Menuju kearah ruangan tempat penyimpanan barang-barang. Setelah menaruh semua barang-barang itu disana, dia berjalan kearah lorong fakultas seni.

Saat sedang melewati taman belakang, Jaehyuk melihat adanya seorang mahasiswa yang sedang mendudukkan diri diatas kursi taman, sendirian.

Jaehyuk terdiam sesaat, postur tubuh laki-laki itu membuatnya teringat akan seseorang. Namun, dia menggelengkan kepalanya. Merasa tak mungkin jika laki-laki yang sedang duduk itu mirip dengan orang yang dia kenal.

Jaehyuk perlahan menghampiri laki-laki itu yang duduk membelakanginya.

"Permisi kak?" Sahut Jaehyuk, laki-laki itu nampak tersentak sedikit, terkejut dengan kedatangan Jaehyuk, namun dia tidak membalikkan badannya. Dan Jaehyuk baru menyadari bahwa laki-laki itu tengah merokok, terlihat dari asap yang keluar dari bibirnya.

"Hm?" Dehaman itu kembali menarik atensi Jaehyuk.

"Udah mau malem, kakak gak pulang? Kampus bakal ditutup bentar lagi, kan hari ini enggak ada jurusan yang ngambil kelas malem, karena besok ada acara." Jelas Jaehyuk, dia sekarang tahu bahwa orang didepannya ini adalah mahasiswa baru yang bukan berasal dari jurusannya, karena eksistensinya tak pernah Jaehyuk lihat.

Laki-laki itu berdiri dari tempatnya, kemudian berbalik menghadap kearah Jaehyuk.

Jaehyuk melototkan matanya tak percaya melihat laki-laki dihadapannya. Ternyata, apa yang dia lihat daritadi, tentang postur tubuh itu adalah orang yang sama dengan orang yang dia pikirkan.

"J-Junkyu?"

Tidak, tidak mungkin. Tidak mungkin orang didepannya ini adalah Junkyu, Jaehyuk yakin sekali kalau Junkyu sudah dipenjara, dia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Tapi yang lebih anehnya lagi, laki-laki didepannya ini mewarnai rambutnya, dia menghighlight rambutnya dengan warna silver, sedangkan Junkyu tidak pernah mewarnai rambutnya. Dia juga mempiercing telinganya dan memakai anting, sedangkan Junkyu tidak suka dipiercing. Yang terakhir, laki-laki didepannya ini merokok, dan Jaehyuk sudah tahu jelas bahwa Junkyu tidak pernah merokok.

Bisa dapat disimpulkan bahwa laki-laki didepannya ini bukan Junkyu, tapi dari wajahnya, keduanya memiliki wajah yang sangat mirip.

"Hah?"

"L-lo, kak Junkyu?"

"Siapa? Junkyu? Siapa Junkyu?"

Pertanyaan tersebut benar-benar membuktikan bahwa laki-laki didepannya ini bukannya Junkyu.

"Gak jelas." Ujar laki-laki itu lalu segera pergi dari hadapan Jaehyuk ketika tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaan nya, sedangkan Jaehyuk sendiri masih mematung ditempat, masih tak menyangka dengan apa yang baru saja terjadi.

;grudge

"Serius sa, gue ngeliat Junkyu di kampus."

Kali ini, Jaehyuk mendatangi kelas Asahi hanya untuk memberitahu apa yang baru saja dia lihat kemarin kepada sahabat Jepangnya itu. Asahi sendiri nampak tidak percaya, lagipula sudah jelas bukan jika Junkyu sudah dimasukkan kedalam penjara? Mana mungkin laki-laki itu bisa keluar darisana.

"Lo keknya kecapean gara-gara rapat kemaren, udah ah minggir. Gue masih ada kelas lagi abis ini." Asahi memberikan gestur mengusir, membuat Jaehyuk berdecak kesal.

Tanpa berkata apapun lagi, Jaehyuk segera keluar darisana. Berjalan menuju kantin, kemudian mendudukkan dirinya disalah satu kursi kantin yang kosong. Dia mengambil ponselnya dari dalam kantung celananya lalu mengentikkan sesuatu disana.

Jaehyuk
Mashi, lagi dimana?|

Mashiho
|Baru banget selesai kelas, kenapa?

Jaehyuk
Kantin dong sini, temenin gue|

Mashiho
|Otw

Setelah beberapa saat menunggu kehadiran Mashiho, akhirnya laki-laki asal Jepang itu datang dan langsung mendudukkan dirinya didepan Jaehyuk, "Udah lama nunggu?"

Jaehyuk menggelengkan kepalanya, "Engga. Eh mashi," Panggil Jaehyuk, Mashiho menaikkan kedua alisnya mendengar suara Jaehyuk yang terlihat serius. Jarang sekali dia dalam mode seperti ini.

"Gue kemaren ngeliat, ada mahasiswa yang mirip banget sama Junkyu." Lanjutnya. Mashiho mengerutkan alisnya, hendak membalas ucapan Jaehyuk, namun laki-laki didepannya itu tak membiarkannya berbicara.

"Gue beneran gak bohong, dia mirip banget sama Junkyu. Cuma yang bedain itu, rambutnya diwarnain, terus juga dia
pake piercing. Dan lo tau lebih parahnya lagi? Dia ngerokok."

Mashiho menghela nafasnya, "Mirip doang kali, lagian kan katanya kita punya 7 kembaran didunia ini."

"Iya sih, tapi perasaan gue kayak gak enak aja gitu. Sebelum ada kejadian yang lalu juga gue ngerasain yang kayak gini cio..."

Mashiho tertegun, dia sudah lama tak mendengar Jaehyuk memanggilnya dengan nama panggilan yang dia berikan padanya, mengingat mereka kini sudah tumbuh dewasa, mungkin nama tersebut terlihat kekanakan jika seseorang memanggilnya seperti itu.

"Terus lo mau ngapain? Laporin ke pak Seungwoo?"

"Eh, jangan dulu lahh, kalau salah gimana?!" Jaehyuk panik ketika melihat Mashiho mengeluarkan ponselnya.

"Coba, tanya aja. Kita mau ngunjungin Junkyu sama Haruto, bisa gak gitu, dari awal mereka dipenjara kita cuma tiga kalingunjungin mereka, udah mau jalan setahun kita gak ngunjungin. Jam-jam segini kan jam-jamnya istirahat makan
siang."

Mashiho mengangguk lalu mencoba untuk menelpon Seungwoo. Beberapa detik tidak ada tanda-tanda bahwa panggilan itu akan dijawab, namun pada detik ke tujuh, Seungwoo mengangkat panggilan mereka.

"Halo?"

"Ya. Dengan saya Han Seungwoo, anggota kepolisian divisi kriminal."

"Saya Mashiho pak."

"Mashiho?" Sedikit ada jeda disana, "Oh, Mashiho temennya Asahi?"

"Iya pak. Saya menganggu waktunya?"

"Ah, enggak. Saya baru saja selesai dengan laporan saya. Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya ingin mengunjungi teman saya, Kim Junkyu dan Haruto. Sudah hampir setahun saya tidak mengunjungi mereka. Apa boleh?"

Tak ada jawaban. Mashiho melirik kearah ponselnya, panggilan itu masih terhubung, Mashiho lalu melirik kearah Jaehyuk, Jaehyuk yang tak mengerti sama sekali malah menaikkan dagunya.

"Pak?" Tanya Mashiho sekali lagi. Memastikan jika panggilan itu masih terhubung. Terdengar suara helaan nafas dari ujung telepon sana.

"Maaf. Sepertinya kamu belum tau ya?"

"Tau apa pak?" Mashiho tak mengerti apa yang Seungwoo bicarakan.

"Narapidana atas nama Kim Junkyu dan Haruto telah melarikan diri sekitar tujuh bulan yang lalu. Bahkan berita tersebut sudah pernah ditayangkan di TV. Dan sampai saat ini kami benar-benar kehilangan jejak keduanya."






















;grudge

grudge | treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang