Hari ini gak ada yang menarik menurut Jeongwoo, yA KARENA DIA BARU AJA SELESAI ULANGAN FISIKA.
Mau nangis aja rasanya, apalagi tadi dibagi dua sesi sesuai absen, jadi dia sama Haruto gak bisa contekan kayak biasanya. Dan yang bikin dia makin mau nangis lagi, Haruto satu sesi sama Jihan. Kenapa? Karena Jihan itu siswi paling pinter dikelas, dan dia juga gak segan-segan untuk ngasih jawaban ke orang-orang yang nanya sama dia. Kan kalau Haruto nilainya lebih gede dari dia, dia gak punya temen yang nilainya sesama kecil:(
Pokoknya prinsip Jeongwoo itu, gapapa nilai kecil, asalkan nilai temen juga sama kecil.
Sekarang Jeongwoo lagi jalan lesu kearah kantin, Haruto gak tau kemana, biarin aja Jeongwoo lagi kemusuhan soalnya.
Pas waktu mau belok dia gak sengaja liat Doyoung yang lagi nyender ditembok sekalian telponan, karena Jeongwoo itu orangnya pengen tau banget alias kepo jadi dia coba ngumpet-ngumpet sambil nguping apa yang Doyoung omongin.
"Iya iya"
"Bisnis kak Yedam perlu diumbar juga gak?"
Kak Yedam?, batin Jeongwoo bingung.
"Sadar diri kak"
"Hm, mau ketemuan kapan? Malem ini aja gimana?"
Ketemuan?, batin Jeongwoo lagi.
"Ya basecamp lah, dimana lagi?"
Basecamp? Berarti dia salah satu dari kita dong?, batin Jeongwoo bertanya-tanya.
"Udah yah"
Jeongwoo buru-buru pergi dari tempat persembunyiannya, dia berlari kecil ke kantin terus pura-pura ikutan ngantri dibelakang Dohyon, pas Doyoung masuk ke kantin dan mata mereka gak sengaja bertemu, Jeongwoo langsung aja ngerangkul Dohyon pura-pura ketawa kayak keliatan abis ngobrol, sedangkan Dohyon sama Jungwon yang lagi ngobrol keliatan bingung ngeliat Jeongwoo yang tiba-tiba sksd gitu.
Pas Jeongwoo ngeliat kearah Doyoung lagi, orangnya udah pergi gak tau kemana, Jeongwoo ngelepas rangkulannya terus nerobos antrian mereka berdua.
"Apasih woo? Dateng-dateng sksd, terus sekarang nyerobot antrian orang. Coba kamu tanya sama guru kamu, sopankah begitu?"
"Ssttt, anching"
"LO NGATAIN GUE ANJING?"
"Apaan dah, orang kata kak Lucas anching itu bahasa cina artinya diem"
"O aja, udah sana pergi!!!" Jungwon ngedorong-dorong tubuh Jeongwoo sampe Jeongwoo keluar dari antrian. Karena Jeongwoo gak mau kalah, dia bales ngedorong Jungwon, jadinya mereka berdua dorong-dorongan dan Dohyon sebagai teman yang baik meninggalkan mereka berdua karena bel masuk udah bunyi.
;grudge
Seungwoo menatap kearah berkas-berkas ditangannya, mulai dari laporan terbunuhnya Hyunsuk, Yoshi, dan Yedam.
"Dari data Hyunsuk dan Yoshi, pelakunya nyerang kearah jantung." Gumannya.
"Kalau mau buat jadi tersangka, gaada bukti. Pelakunya main bersih"
"Hhhh, pusing pala Seungwoo"
Seungwoo memegang kepalanya, dia duduk dikursi kerjanya lalu melempar semua berkas-berkas diatas mejanya.
Sebenarnya Seungwoo sudah banyak menyelesaikan kasus-kasus pembunuhan seperti ini, kebanyakan dari pelaku memiliki kadar kewarasan yang kurang, yaa namanya juga psikopat.
Tok tok
Ketukan pintu membuyarkan lamunan Seungwoo, dia membenarkan cara duduknya menjadi tegak kemudian berdeham, "Masuk."
