'GD ; 5'

15.1K 867 2
                                    

Ujung koridor lantai dua yang dijadikan tempat nongkrong anak Langcala. Untung saja tempat ini tidak banyak di datangi orang, jadi Keysha tidak perlu merasa khawatir menjadi tenar mendadak nanti.

"Nih Ger cewek cantiknya," ujar Topan sesampainya dia di depan Gerhana.

Gerhana, cowok yang tengah sibuk memainkan ponselnya itu mengumpat pelan karena Topan datang disaat dirinya sudah mau menang.

"Sekotak permen lollipop," ujar Komet puas dengan kekalahan Gerhana.

Gerhana memasukan ponselnya ke dalam saku celana. Setelah itu dia menatap Keysha dengan seringai yang tercetak jelas di bibirnya.

"Keysha Sandaria?" tanya Gerhana dengan suara khasnya yang dapat membuat lawan bicaranya langsung mati rasa.

Keysha membenarkan rambutnya sejenak sebelum menjawab ucapan Gerhana, "Iya. Kenapa?"

Gerhana merogoh saku celananya. Kemudian cowok itu mengeluarkan bandana pink milik Keysha, "Lo yang makein ini ke kepala gue?"

YA IYALAH KEYSHA YANG MAKEIN. AMNESIA MENDADAK BAPAKNYA.

"Balikin bandana gue," ujar Keysha memberanikan dirinya maju ke Gerhana tetapi Gerhana langsung memasukan kembali bandananya.

Gerhana duduk bersandar di dinding dengan kaki yang di angkat ke paha, dia menatap Keysha dengan tatapan tanpa ekspresi membuat bulu kuduk Keysha meremang. Baru ditatap seperti itu saja Keysha sudah merasa takut, apalagi kalau Gerhana melakukan sesuatu padanya.

"Oh Gerhana nyuruh lo kesini cuma gara-gara bandana," ujar Topan membuat Gerhana menoleh ke dirinya dan Topan langsung menutup mulutnya.

"Kalau udah gue pegang, itu tandanya jadi milik gue," ujar laki-laki itu dengan santai.

"Tapi gue cuma minjemin bukan ngasih bandana itu ke lo. Balikin!" ujar Keysha geram.

"Lo tau kesalahan lo apa?" tanya Gerhana pada Keysha.

Keysha menggeleng, "Apa? Gue gak ngerasa salah apa-apa."

"Lo udah buat ketua Langcala malu, ya gak Ger?" tanya Benua sambil menepuk pundak Gerhana.

"Betul, gue mau lo tanggung jawab."

"Tanggung jawab apa? Gue gak ngerasa perlu untuk ngelakuin itu. Gue gak ada waktu buat berurusan sama lo. Balikin dan masalah kita selesai kan," ujar Keysha berusaha mati-matian untuk tidak terlihat takut didepan Gerhana.

Rigel beranjak dari duduknya, dia berjalan mendekat ke Keysha, lalu meneliti wajah cewek disampingnya ini dengan kepala yang sedikit di miringkan, "Gue gak pernah tau lo. Anak baru?" ujar Rigel sengaja membuat Keysha semakin takut.

Keysha memundurkan badannya sedikit, "Gue bukan anak baru."

"Tapi kita-kita baru liat wajah lo," sahut Komet tak mau kalah untuk mengerjai Keysha.

Benua mengangguk setuju begitu juga dengan yang lainnya, kecuali Aerglo dan Gerhana. Kedua cowok itu sama sekali tidak menunjukkan ekspresi apapun.

Keysha menatap jengah cowok di depannya, "Gue gak ada waktu ya. Besok gue kesini lagi, kalau lo gak balikin. Gue bakal...-"

"Bakal apa?" tiba-tiba saja tubuh Gerhana berdiri tegak dihadapannya membuat Keysha tersentak kaget.

Gerhana memasukan satu tangannya ke saku celana, tatapan tajam miliknya membuat cowok itu terlihat dua kali lipat lebih menyeramkan.

"Keysha!" teriakan nyaring milik Vega masuk ke dalam telinganya.

Keysha menghembuskan nafas lega. Dia melupakan teman-temannya yang pasti tidak akan membiarkan dia ada di posisi bahaya seperti sekarang.

GERHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang