'GD ; 45'

9.4K 469 22
                                    

Sejak tadi Keysha hanya diam saja. Dirinya duduk bersandar di sofa dekat jendela kamar Gerhana. Gadis itu menatap keluar. Entah kenapa dia mendadak memikirkan. Bagaimana jika Gerhana tidak sembuh nanti? Dia tidak mau melihat Gerhana hancur kembali. Jika bisa memilih, biarkan saja dirinya merasakan hal ini. Jangan Gerhana. Gerhana masih ingin bermain bersama teman temannya.

"Kenapa?"tanya Gerhana sudah duduk di samping Keysha di bantu oleh Benua tadi.

Keysha menggeleng,"udahan main PS nya?"

"Udah. Gantian sama Topan. Lo mikirin apa?"tanya Gerhana menatap raut wajah Keysha seperti tidak biasanya.

"Gak papa. Aku cuma seneng ngeliat kamu bisa main lagi sama temen temen kamu."

"Gue rasa lo gak ngerasain itu,"ujar Gerhana membuat Keysha terdiam. Gerhana memajukan tubuhnya. Memegang erat tangan Keysha. Dia tau kalau saat ini Keysha tengah memikirkan sesuatu.

"Udah mau sebulan ya kamu kayak gini."

"Hmm."

"Aku berharap. Bulan besok, kamu bisa jalan lagi. Bisa anterin aku ke sekolah lagi."

"Gue janji, gue bakal berusaha buat bisa jalan lagi Sha,"Gerhana tersenyum kepada Keysha. Entah kenapa ini pertama kalinya Keysha melihat senyuman Gerhana yang terlihat sangat tulus.

Keysha tersenyum,"hal pertama yang mau kamu lakuin apa?"

"Mau jemput lo."

"Terus?"

"Mau anterin lo balik."

"Terus?"ujar Keysha tertawa mendengar jawaban Gerhana begitu juga dengan Gerhana. Cowok itu menaruh tangannya di dagu. Lalu menatap Keysha dengan tatapan menggoda.

"Hmm, ngajak lo nikah."

"Gerhana!"Keysha menepuk lengan Gerhana tetapi malah membuat cowok itu tertawa renyah.

"Terusin aja. Berasa dua milik berdua. Padahal disini ada kita,"sahut Topan melirik ke arah mereka tetapi masih fokus menatap layar televisi.

"Sirik bilang, nanti jadi burik lo,"kata Vega langsung membuat mereka tertawa.

Ketika mereka tengah asik berbincang. Tiba tiba saja Bella berdiri langsung mengambil tas miliknya membuat mereka semua menatap heran cewek itu.

"Gue balik,"kata Bella dengan raut wajah kesal yang dia tunjukan saat ini. Gadis itu hendak pergi, tetapi suara Benua menghentikan dirinya.

"Aku anterin Bel,"ujar Benua seraya berdiri lalu mengambil tasnya dan kunci motor.

"Gak usah. Gue bisa pulang sendiri."

"Kenapa?"tanya Benua tidak suka jika Bella sudah berbicara lo gue.

Suasana mendadak panas. Mereka semua hanya diam, tidak berani ikut campur. Apalagi ini soal Bella, yang keras kepala nya melebihi Keysha.

"LO SELINGKUH KAN ANJING?!"teriak Bella membuay mereka tersentak begitu juga dengan Benua yang langsung panik.

Benua mencoba menarik tangan Bella untuk keluar, tetapi gadis itu menolaknya. Bella menyunggingkan senyum sinis,"kenapa? Lo takut? Takut kalau sampe temen temen lo tau. Kelakuan lo di luar sana. Mana Benua atlet judo yang gue kenal?!"ujar Bella suaranya sudah mulai sekarang.

"Bel,"ujar Keysha hendak berdiri mendekat ke Bella tetapi tangannya di tahan oleh Gerhana.

"Ini urusan mereka,"kata Gerhana pelan.

"Gue mau putus dari lo,"kata Bella lalu pergi begitu saja. Benua tidak mengejar. Cowok itu hanya bergeming dengan raut muka gamang. Jujur, kenapa harus saat ini waktunya.

GERHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang