'GD ; 20'

12.1K 674 2
                                    

Beberapa hari belakangan ini Keysha bingung dengan perasaannya kepada Gerhana. Sikap cowok itu, pesona cowok itu seakan membuat Keysha tidak bisa mengelak jika dia juga menyukai Gerhana. Tetapi Keysha segera membuang pikirannya. Terlalu berbahaya jika Keysha masih tetap nekat untuk masuk ke dalam hidup seorang Gerhana Dewangga.

Keysha tidak bisa melakukan apa-apa setiap Gerhana mendekati dirinya. Dia akui kalau dirinya benar-benar merasa lemah jika Gerhana bersikap baik padanya dan sepertinya mulai hari ini Keysha mencoba untuk menerima kehadiran Gerhana.

Baru saja Keysha berniat untuk menerima kehadiran Gerhana. Tetapi pemandangan di depan sana membuat dirinya menelan ludah susah payah.

Gerhana, berdiri dihadapan seorang cewek yang Keysha tidak tau siapa namanya. Cewek yang sama. Apa cewek itu yang bernama Nadira?

"Itu Nadira," ujar Vega membuat Keysha mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Gue mau balik," Keysha tidak peduli dengan kehadiran Gerhana di depan sana bersama dengan Nadira. Benar, Keysha tidak salah tebak kalau cewek itu yang bernama Nadira.

Vega mencekal lengan Keysha, "Lo gak mau nebeng?"

"Enggak," kata Keysha yang sesekali ekor matanya dengan lancang melihat gerak-gerik Gerhana.

"Lo diliatin Gerhana," bisik Vega membuat Keysha berdecak pelan. Dia tau kalau sedari tadi Gerhana memperhatikan dirinya. Walaupun cowok itu tengah bersama Nadira. Tetapi matanya terus mengarah ke dirinya.

Suara deru motor yang pasti berasal dari motor milik Gerhana memecah keheningan di area parkiran yang sepi. Gerhana menyuruh Nadira naik ke motornya, Keysha tidak bisa mengelak lagi jika matanya memperhatikan mereka berdua sampai suara Vega membuatnya tersentak.

"Cemburu? Bilang aja Sha," goda Vega menyenggol lengan Keysha.

"Enggak, siapa yang cemburu? Mau mereka pacaran atau enggak bukan urusan gue," kata Keysha melihat motor Gerhana yang sudah melewati dirinya tadi.

"Serius gak cemburu? Tapi dari tadi ngeliatin mulu," ledek Vega tak mau berhenti menggoda Keysha.

Keysha menghela nafas, "Mending kita pulang sekarang."

"Lo yakin mau jalan?" tanya Vega ragu melepas Keysha yang hendak pulang ke rumahnya. Bilang saja Vega terlalu posesif kepada Keysha, karena Vega terlalu menyayangi temannya itu.

Keysha mengangguk, "Gue udah biasa jalan Ga. Lo pulang sana, dicariin Mami lo jam segini belum pulang."

Mereka berdua pulang agak telat hari ini. Vega memaksa untuk tetap menemani Keysha yang harus bersih-bersih sekolah. Temannya yang satu itu memang benar-benar membuat Keysha tidak tau harus membalas sikap baiknya seperti apa.

"Gue gak mau lo diculik Sha, wajah cantik lo bisa bikin lelaki liar diluar sana berbuat nekat,"kata Vega masih tetap tidak mau beranjak.

"Terus gue harus gimana? Naik mobil lo? Arah rumah kita beda Ga, mending lo pulang sana,"ujar Keysha kesal karena Vega tidak segera pulang.

Vega menghela nafas,"oke. Lo jalan lewat jalan raya aja jangan lewat gang-gang sepi pokoknya,"ingat Vega mengelus puncak kepala Keysha lalu berjalan masuk ke dalam sekolah.

Hati Keysha terasa hangat, dia merasa beruntung memiliki orang-orang baik di hidupnya. Tetapi bagi Keysha semua itu masih kurang karena masih ada kebencian di dalam dirinya kepada Mama nya selama ini. Tiga tahun Keysha berusaha menghilangkan tetapi rasanya tidak bisa.

Langkah kakinya menyusuri trotoar jalanan sembari memikirkan hal yang membuatnya senang.

Tin tin

GERHANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang