'GD ; 26'

11.4K 522 0
                                    

"Gerhana lo didalam?" tanya Keysha ketika dia sampai didepan pintu kamar cowok itu tetapi tidak ada sautan apapun dari dalam.

"Gue buka pintunya kalau lo gak jawab."

Gerhana benar-benar tidak menjawab ucapan Keysha tadi. Mau tak mau Keysha membuka pintu kamar cowok itu dengan pelan sampai menunjukan sosok Gerhana yang tengah tengkurap diatas kasur dengan sebagian tubuh yang ditutupi selimut.

"Lo beneran tidur?" tanya Keysha seraya menaruh nampan diatas meja lalu duduk disisi ranjang Gerhana.

Ada pergerakan kecil diatas kasur membuat Keysha sedikit menggeser tubuhnya ketika Gerhana merubah posisi tidurnya menjadi telentang.

"Sorry, gue mau cek suhu tubuh lo dulu," Keysha menaruh tangannya di dahi Gerhana. Punggung tangannya terasa sangat panas kalau seperti ini Gerhana harus di kompres.

Ketika Keysha hendak berdiri Gerhana malah menahan pergelangan tangannya membuat gadis itu mengurungkan niatnya.

"Gue mau ambil baskom sama handuk kecil buat kompres dahi lo."

Gerhana menggeleng pelan, "Gak usah."

Sudah cukup Keysha bersabar sejak tadi Gerhana mencoba untuk tetap terlihat baik-baik saja. Padahal cowok itu benar-benar menahan sakitnya. Keras kepala, Keysha tidak tau lagi cara menghadapi sifat Gerhana yang satu ini.

Suara helaan nafas panjang dari Keysha terdengar, "Lo maunya gimana? Tadi keluyuran, bukannya istirahat terus sekarang gak mau di kompres, kalau kayak gini kapan sembuhnya?"

"Udah biasa," jawabnya santai membuat Keysha semakin geram.

Entah sadar atau tidak Keysha menjambak rambut Gerhana sedikit kencang. Gerhana tersentak sambil memekik pelan karena sakit di kepalanya bertambah dua kali lipat.

"Gue udah nahan dari tadi buat gak jambak rambut lo. Tapi sekarang gue gak bisa nahan lagi, sorry," kata Keysha santai seraya mengambil piring diatas meja.

Gerhana terkekeh kecil sembari mengusap rambutnya, "Sadis."

"Sekali-kali gue harus gitu. Biar lo gak bisa seenaknya."

Gerhana mendudukkan dirinya, dia menyandarkan punggungnya dikepala ranjang. Sodoran sendok berisi nasi dan lauk tepat dihadapan wajahnya membuat Gerhana membuka mulutnya.

"Habis makan minum obat terus tidur," kata Keysha dengan telaten menyuapi Gerhana.

"Gue harus anter lo pulang."

"Gak usah! Gue bisa pulang sendiri."

Sepertinya Keysha salah bicara. Dia langsung dapat tatapan dingin dari Gerhana membuatnya menelan ludah kasar. Astaga! Dia melupakan kalau Gerhana tidak suka penolakan.

"Oke oke, lo tidur satu jam. Habis itu anterin gue pulang. Adil kan?"

"Terserah."

Gerhana hanya menghabiskan setengah piring saja. Setelah minum obat cowok itu hendak turun dari kasur tetapi di tahan oleh Keysha.

"Mau kemana?" tanya Keysha masih tetap menahan tangan Gerhana.

"Mandi."

GERHANADonde viven las historias. Descúbrelo ahora