TIGA-TIGA

3.8K 528 54
                                    

Jangan lupa voment banyak-banyak~

Author pov.

Azri sengaja tak memberitahukan perihal Milky pada yang lainnya, dia takut rumah sakit ini gak muat untuk nampung semua anggota keluarganya yang se Kelurahan itu.

Dan Milky juga sudah kembali ke sekolah, Azri meminta pada guru BK untuk memanggil murid yang merasa menjadi pelaku sepatu tadi.

"Uda lah Pa. Ky gapapa kok, gausah diperpanjang" ujar Milky merasa tak enak. Ya ini kan cuma masalah sepele gitu jadi gausah di perpanjang.

Azri menggeleng tegas "No ya Angel, Papa gamau tau. Dia harus minta maaf" gumam Azri dingin dan tak terbantahkan. Tak lama ruangan Azri terbuka.

4 orang siswa tadi masuk dengan ogah-ogahan ke dalam ruangan KepSek. "Ini mereka Pak" ucap Buk Yusmai.

Azri mengangguk dan meminta Yusmai untuk keluar, lalu Azri memandang dingin ke 4 remaja itu "Kalian mau jadi preman? Berkelahi di lingkungan se-"

"Bacot. Langsung aja kasih tau kenapa kami dipanggil?" cela yang paling urakan. Milky kenal siapa dia, Milky shock melihat perubahan drastis pada remaja itu.

Dulu remaja itu tak sekasar ini. "Memang ya, anak haram selalu gak tau cara sopan bagaimana" sinis yang satu lagi sembari menaikan kaca-matanya.

Yang urakan tadi mendelik kesal dan hendak menghajar si kaca-mata "Uda, kalian balik aja ke kelas. Nampaknya membicarakan hal ini baik-baik dengan kalian tak ada gunanya" ujar Milky dingin.

Mereka sontak menoleh dan memandang penuh Milky, seakan sebuah memori hadir tapi mereka tak terlalu ingat "Apaan sih lo. Gausah ikut campur" ketus yang terlihat paling normal.

"Lah? Gara-gara kalian dahi aku luka, gimana aku gak ikut campur. Situ waras?" sinis Milky. Dia kesal, sifat bar-barnya mulai muncul setelah sekian lama terpendam.

Mereka terdiam, kemudian memandang enggan dahi Milky yang di plester. "Maaf" ucap yang paling cupu. Sedikit matanya terlihat dari sela rambutnya, senyum tipis terbentuk.

Milky mengangguk dan tersenyum manis "Iya gapapa, lain kali kalau mau berantem di jalan raya aja. Biar sekalian mati" saran Milky sembari memberikan wings centilnya.

Maaf, dia memang agak genit. Lagian ke 4 nya ganteng, Milky gabisa untuk gak genit hehehe. Terpaku, tentu saja terpaku "E-ehem, gue juga minta maaf." gumam yang urakan.

Milky mengangguk saja "Gue juga, maaf" sahut yang paling normal.

"Cih, maaf" ucap yang berkacamata enggan.

"Oke, kalau begitu kalian boleh kembali ke ke-"

BRAK!!

"PRINCESS!!"

"ANGEL!!"

"DWI!!"

"MILKY KAMU GAPAPA!?"

"ANAK PAPA KENAPA!?"

"AZRI KAU GAK BECUS JAGAIN ANAK AKU!!"

"HUAAAAAAAA MILKY LUKAAAAAAA"

Milky Deja vu, ini juga pernah kejadian dulu. Saat di UKS dan dihari yang sama juga. "Siapa yang ngabarin kalian?" tanya Azri gugup.

"Si kembar" ketus Zeki dingin, tatapan matanya tertuju pada ke 4 siswa yang masih berdiri di sana.

"Gara-gara mereka ya?" tuding Andrean.

"Eh!? Engga-"

"Iya, karena kami"

Atmosfer menegang "Jauhi Milky, jangan dekat-dekat dengannya!!" peringat Nathan dingin.

Yang urakan menantang "Gamau, gue uda nge cap Milky sebagai target gue" ucapnya.

"KAU-"

"Bisakah kita makan? Aku lapar"

Krik krik.

"AYO MAKAN, AYOO!"

"MAU MAKAN DIMANA!?"

"Em, bakso?"

"No Angel, itu gak sehat"

Milky merengut, dia berdiri dan menarik tangan si cupu "Yaudah, aku bakalan cari makan sama dia. Bay!" tangannya sudah hampir mencapai pintu tapi.

"ENGGAK BOLEH! HEH TANGAN KAMU CUCI, TAKUTNYA ITU BERKUMAN!!" seru Andrean kesal..

"M-maaf, tangan aku.." bisik si cupu

"Eh, maaf ya maaf. Nama kamu siapa?" tanya Milky, padahal dia sudah tau namanya tapi masih saja bertanya.

"Harvy, nama aku Harvy" jawabnya pelan.

"Ouh, kenalin aku Milky"

"Hanya Milky?"

"Heem, hanya Milky"

Milky bingung, kenapa Judith, Jilbert, Alki dan Harvy bertingkah seakan tak mengenalinya, apa karena Milky makin cangtip?

Mungkin karena faktor lain, nanti Milky selidiki.





















Tbc.

Kayaknya Deno agak malaman, aku ada sedikit kerjaan.

Crazy Stalker [End]Where stories live. Discover now