8-8

2.8K 422 30
                                    

Btw, ini chapnya gak banyak seriusan deh. Hari ini mau aku tamatin.

Author Pov.

Plak!

Suara tamparan itu sampai menggema, semua orang yang ada di ruangan itu terdiam, tak ada yang berniat membelanya atau bersuara.

"Kamu itu cuma anak pungut, seharusnya nurut kalau disuruh!" sentak Bulan. Istri Derion.

Milky menunduk, dia tak menangis, hanya saja hatinya sakit. Tunggu, kenapa mereka semua marah pada Milky, emangnya Milky melakukan apa?.

"Diam? Kau hanya diam? Bisu kah?" sarkas Andrean kesal.

Milky mendongak "T-tunggu, apa salahku sampai ditampar?" tanya Milky heran. Tangannya masih memegang pipi kirinya yang memerah.

Imel mendecih, dia mendekat dan menjambak rambut Milky kuat "Kamu murahan ya Ky? Ngirim pap bugil ke cowok dan menyebar luas ke media sosial, kamu buat keluarga kami malu! Karena semua orang tau itu kamu!" sentak Imel emosi.

Hah? Bugil? Chattan sama cowok aja Milky jarak, masa dia ngirim pap bugil "Enggak Tante, aku gak ada begitu. Percaya sama aku" ucap Milky berusaha meluruskan kesalah pahaman.

Terdengar decihan dan decakan jijik, bahkan para Papa hanya diam memandanginya di hukum para Mama. Saudaranya juga hanya diam, Zeki, Vino Vano, Raino, Rino, Reno, Gilang. Mereka hanya diam.

Anita mendekat, dia menunjukan ponselnya dimana ada foto Milky yang pure bugil di dalam kamarnya sendiri, sudut pandang diambil seperti orang yang sengaja mengambil foto.

"Ini buktinya, kami malu Ky. Kami kira kamu anak baik yang bisa membanggakan kami, tapi nyatanya kamu malah memalukan kami!" ujar Anita geram.

Milky masih diam dengan tatapan kosongnya, dia tak pernah melakukan hal itu, sama sekali tak pernah "Jadi..apa yang kalian mau?" tanya Milky dingin.

Bukan dia tak tau terima kasih, tapi harga diri Milky jatuh saat ini. Itu memang dirinya, tapi dia tak merasa telah melakukan hal itu pada lelaki manapun.

Dia dijebak dan tak ada yang mempercayainya, memang dia baru 3 tahun tinggal bersama mereka, tapi...masa mereka tak bisa melihat sifat Milky yang asli.

Semua terdiam, mereka fikir Milky akan menangis memohon dan menjelaskan semuanya. Ternyata dia malah menantang "Pergi dari rumah ini" ujar Ameta dingin.

Mereka tersentak dan segera menatap Ameta tak percaya "Dadd-"

"Diam Zeki, Daddy gamau keluarga kita malu hanya gara-gara anak pungut itu. Pergi kamu, jangan pernah kembali kesini"

Milky tersenyum miring, dia melepaskan jam tangan, gelang emas, kalung, cincin, anting-anting. Milky juga meletakan 2 ponselnya ke lantai, uang, dompet, kartu Atm.

"Terima kasih karena sudi memungutku 3 tahun yang lalu. Kalian orang baik, tak pantas orang sepertiku tinggal lebih lama bersama kalian. Terima kasih" ujar Milky tenang disertai tatapan lembutnya.

Dia tak dendam, dia cukup tau diri karena selama ini dia hidup sangat berkecukupan. "Dwi-"

"Maaf, namaku bukan Dwi. Namaku hanya Milky Aprillina." ucapnya dingin.

Dia berjalan menuju pintu rumah dan pergi dari rumah tersebut. Dia hanya membawa uang hasil berjualan onlinenya, dan itu cukup untuk membeli tiket ke Medan.

Dia akan pulang, pulang ke Medan dan tinggal disana. Hanya sekedar untuk bertemu Heri, ayah biologisnya. Dia berencana akan ke Jakarta setelah berusia 17 tahun, dan bekerja disana.

Crazy Stalker [End]Where stories live. Discover now