𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣

43. Kesatria asing

10-2-2021

Happy reading!

***

Pangeran Jingrai terkejut sesaat. "Kau seorang bangsawan?"

Mingmei yang tidak mengerti situasi pun hanya diam dan menatap bingung kearah keduanya sebelum tersadar bahwa dirinya harus menunduk.

Kyra mengangkat dagu angkuh, lalu berucap dingin. "Ya, aku putri bangsawan kerajaan ini. Aku putri Azkia yang memiliki hak atas wilayah ini, jadi silahkan kau angkat kaki dan enyahlah."

Mingmei membulatkan mata terkejut mendengar junjungannya yang mengusir pangeran Jingrai, dia adalah pangeran berkedudukan tinggi di kerajaan Li. Bagaimana mungkin junjungannya bersikap sangat lancang?!

Sedangkan pangeran Jingrai setelah lepas dari keterkejutan nya kini ia hanyut dalam pemikiran. Fakta bahwa Kyra adalah putri Azkia membuatnya sedikit tercengang. Dua gadis yang ia anggap memiliki kesamaan yang sangat terlampau mirip itu ternyata memang satu orang yang sama. Jika dipikir-pikir kembali dirinya memang sudah mulai menaruh curiga semenjak di aula istana, tetapi karena terlalu bersemangat dan bersikap gugup dirinya jadi mengesampingkan logika dan lebih mengedepankan perasaan.

Saat ini pangeran Jingrai tengah menelisik wajah cantik Kyra yang tengah berbicara dengan seorang pelayan.

Gadis dingin tak tersentuh yang ia cari selama ini adalah putri kerajaan Qiang. Dia adalah putri yang lemah, penakut, dan buruk rupa, sangat bertolak belakang dengan yang dirumorkan.

Pantas saja pangeran Jingrai tidak menemukannya, sebelumnya ia pikir Kyra adalah gadis desa terlantar yang tidak memiliki tempat tinggal tapi ternyata pikirannya selama ini salah besar. Kyra adalah gadis bangsawan berkelas yang mampu menggentarkan seluruh kerajaan benua Timur itu, seorang putri yang dikabarkan telah bangkit dari kematian untuk membalaskan dendam kepada permaisuri dan putri pertama kerajaan Qiang.

"Batalkan pertunangan itu." Ucap pangeran Jingrai membuat Mingmei tersentak kaget dengan kepala yang dipenuhi banyak pertanyaan.

"Siapa kau berani memerintahku." Desis Kyra. Tanpa diminta pangeran Jingrai pun Kyra tidak akan mau ditunangkan oleh pangeran dari kerajaan Wei itu.

Pangeran Jingrai mencondongkan tubuhnya lalu berbisik ditelinga Kyra. "Aku pangeran Mahkota dari Kerajaan Li, pangeran yang memiliki kuasa atas para bangsawan yang ada di benua Timur ini."

Kyra mengepalkan tangan. Memang benar. Pangeran Jingrai mempunyai koneksi besar di sepenjuruh benua timur, Ia pemegang kendali sistem kerajaan. Dia bisa saja menjadikan Kyra tunangan nya, dan jika Kyra menolak maka hukuman mati yang akan didapat. Meskipun Kyra tidak akan mati dengan mudah Kyra tidak ingin menjadi buronan sepanjang hidupnya.

Dan pangeran Jingrai tahu jika Kyra akan menolak.

Di zaman ini kekuasaan adalah segalanya dan lelaki di hadapan Kyra ini telah mendapatkan segalanya kecuali pasangan hidup.

"Tsk. Mingmei ayo pergi."

"T-tapi tapi ... " Mingmei gelagapan, Ia memberi hormat pangeran Jingrai sebelum menyusul Kyra masuk ke kediaman.

Pangeran Jingrai memandang kepergian Kyra. Kali ini Ia membiarkannya menghindar, untuk kedepannya jangan harap pangeran Jingrai akan diam dan membiarkannya lolos dengan mudah.

*****

"Gege aku ingin tanduk rusa yang kecil itu, bolehkah putri ini memintanya?" Pinta putri Zhishu percaya diri seraya berjalan kearah pangeran Yujing yang tengah mematung ditempatnya.

Masih di aula istana, semua orang tengah melihat buruan yang diperoleh para pangeran kerajaan Qiang, ternyata mereka mendapat buruan yang sangat banyak, salah satunya rusa bertanduk emas yang berjumlah sekitar lima ekor, induk beruang, dan seekor anak harimau.