75. Pindah ke Istana

3.9K 443 150
                                    

16 April 2024
10:10 wib

Tolong tandai typo 🙏
Happy reading^^

***
Tok tok tok

Mingmei bergegas membukakan pintu, ketika dibuka terpampang wajah tegas selir Athi dengan empat pengawal dibelakangnya. Sejenak Mingmei terperangah memikirkan hal buruk yang belum tentu terjadi.

"S-salam ibu selir! Semoga keberkahan menyelimuti keluarga kerajaan," ucap Mingmei gagap sembari membungkuk.

"Dimana Ki'er?" tanya selir Athi.

"Menjawab ibu selir! Ada didalam, silahkan masuk."

Selir Athi bergegas memasuki paviliun sedangkan para prajurit yang mengawalnya tetap berjaga diluar pintu.

Didalam paviliun dingin selir Athi mengedarkan pandangan. Di ruangan hanya ada satu cahaya lilin yang remang, disisi kanan tembok terdapat jendela kayu yang lapuk dan cahaya bulan menerobos masuk melewati cela-cela dinding yang renggang selain itu angin bisa masuk dari lubang mana saja membuat ruangan ini terasa sangat dingin.

Selir Athi tidak dapat membayangkan bagaimana Kyra bisa tinggal diruangan seperti ini, bahkan tanpa penerangan yang cukup.

"Duduklah."

Selir Athi terlonjak mendengar suara datar yang berasal dari belakang tubuhnya, lantas ia berbalik dan mendapati Kyra tengah duduk bersila dengan secangkir teh di tangannya.

"Sejak kapan--kau disana?" tanya selir Athi terkejut. Dayang Mingmei tadi pergi ke sisi lain tembok jadi ia hanya berputar memandang sekeliling dan dirinya tidak merasakan hawa keberadaan siapapun di ruangan ini.

"Tidak ada penawaran untuk yang kedua kalinya." Ucap Kyra dengan suara dingin.

Selir Athi mendekat dengan gerakan kikuk. Hanya ada karpet tipis terbentang dilantai yang dingin, diatas meja ada lampu lilin kecil yang sebentar lagi habis masa penerangannya, selir Athi merasa prihatin. Ini tidak pantas disebut paviliun dingin, tetapi lebih ke gubuk dingin.

Ia mendudukkan diri di hadapan Kyra dengan kaki bersila, cahaya yang remang membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas hanya siluet tubuh Kyra dengan rambut panjang tergerai dan memakai hanfu berwarna hitam bercampur merah, itu membuatnya nampak menyatu dalam kegelapan.

Tidak lama kemudian Mingmei datang dengan membawa secangkir teh hangat dan sedikit kudapan, ia meletakkannya dihadapan selir Athi. Lalu Mingmei mengambil sesuatu dari balik lemari, mengeluarkan lima lilin dan menghidupkannya satu persatu di setiap sudut ruangan.

Cahaya lilin itu mengusir kegelapan yang ada hingga selir Athi bisa melihat dengan jelas sekelilingnya termasuk wajah Kyra yang datar dan dingin.

"Kalian mempunyai banyak lilin tetapi hanya menghidupkan satu, pasti untuk menghemat pengeluaran." ucap selir Athi tidak enak hati.

Mingmei menggeleng cepat, "i-izinkan nubi bicara ibu selir, bukan begitu ... Tuan putri hanya tidak menyukai penerangan, tuan putri lebih suka gelap."

"Apa yang membuatmu datang ketempat ini." Kyra menyesap teh miliknya sembari menatap selir Athi tajam.

Wanita muda itu meneguk saliva susah payah, gadis remaja di hadapannya ini memang tidak suka berbelit-belit. "Kaisar memintamu pindah ke kekamar Phoenix."

Paaaarrrr

"A-ahh! M-mohon maafkan nubi ini!" panik Mingmei dan langsung memunguti piring yang pecah akibat ulahnya. Mendengar ucapan selir Athi membuat Mingmei kalang kabut, ia mengkhawatirkan junjungannya yang tiba-tiba saja dipindahkan ke istana. Pasti ada yang salah dengan Kaisar Li Quan.

𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang