76. Menyelinap Ke Tempat Kestria Aegis

2.5K 410 107
                                    

22 Mei 2024


TARGET 500 VOTE UNTUK NEXT PART🔥
Mohon kerjasama nya🙏🙏


TARGET 500 VOTE UNTUK NEXT PART🔥Mohon kerjasama nya🙏🙏

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy reading^^
☬☬☬☬☬

Sepasang langkah kaki menyelinap di sepanjang koridor tanpa sedikitpun jejak suara. Penerangan yang minim dengan sedikit cahaya rembulan yang menembus melalui kaca jendela memperlihatkan siluet hitam bertubuh kurus yang terus bergerak menuju lorong istana yang terdalam.

Putri Zhishu berjalan dengan langkah mengendap-endap disertai tatapan nyalang yang terus mengintai sekitar, memastikan jika tidak ada prajurit, pelayan, ataupun para Ksatria yang tengah berpatroli di malam hari.

Dirasa sekelilingnya aman, gadis dengan selendang hitam yang menutupi setengah wajahnya itu bergegas memasuki lorong istana yang berliku. Tujuannya adalah kediaman Kesatria Aegis yang berada disamping perpustakaan istana.

Putri Zhishu menahan selendang diwajahnya ketika melihat tiga kesatria berjubah putih keluar dari sebuah pintu besar diujung lorong, nampak bercengkrama satu sama lain sebelum mereka berpencar lalu tenggelam dibalik pintu yang berbeda.

Helaan nafas terdengar kasar dari bibir tipisnya lalu mata sipitnya kembali mengintai sekeliling. Sepi. Ia berada di pangkal lorong kedua tempat kediaman Phoenix yang sekarang menjadi wilayah putri Ketiga. Gadis dengan wajah tanpa ekspresi itu pasti sudah tertidur lelap dalam kamarnya. Entah bagaimana reaksinya ketika dia melihat wajah putri Zhishu yang sekarang. Pasti dia akan menghina dan semakin merendahkan putri Zhishu dengan mulut tajamnya itu, membayangkan nya saja membuat putri Zhishu harus menahan emosi. Hahh~

Lupakan perihal gadis dengan wajah datar itu, ia sekarang harus fokus pada tujuan awalnya menyelinap ke wilayah ini. Baru ingin melangkah tiba-tiba pintu kamar Phoneix terbuka lebar membuatnya lekas memundurkan kaki dan bersembunyi di belokan lorong.

"Aku hanya pergi untuk membaca, Mingmei. Bukan untuk berperang."

"T-tapi putri, ini sudah larut malam seharusnya putri bersiap untuk tidur."

"Setidaknya harus membaca satu lembar sebelum tidur."

"T-tapi tapi--"

Bangg!

Terdengar suara pintu besi yang tertutup rapat. Sepasang telinga tajam milik putri Zhishu menangkap jejak langkah kaki yang menjauh, lalu ia mengintip dengan gerakan pelan.

"Cih, tentu kau harus belajar. Lomba akan diadakan seminggu lagi bagaimana kau akan mengejar diriku yang sudah terlatih ini?" bagai bisikan yang mengalun di lorong yang sepi, seutas senyum smirk terlihat samar dalam kegelapan.

Ketika gadis dengan cadar merah itu memasukkan sandi perpustakaan, putri Zhishu yang masih di pangkal lorong menunggu selama beberapa detik sebelum gadis yang ia intai itu benar-benar tenggelam didalam sana.

𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣Where stories live. Discover now