31. Kedatangan Pangeran Mahkota Jingrai

34.7K 4.3K 969
                                    

Pubh: 18-01-2021
Re-pubh: 04-01-2022

***


Kyra menatap datar pintu berukuran besar di depannya. Pintu perpustakaan ini terkunci, Kyra di hadapkan oleh kata sandi berupa patung kepala di tengah-tengah pintu. Kyra tidak tahu kata sandinya, tapi ia akan mencoba.

Kyra memutar kaki patung itu ke arah jam 11, di setiap angka menunjukkan huruf kapital, Kyra mencoba memasukkan kata yang terlintas di kepalanya.

Ia memutar ke angka 9-7-9-4-3 yang artinya keluarga, kemudian memutarnya lagi ke angka 7-3-2-8 yang artinya raja. Mata patung itu menyipit dengan mulutnya yang terbuka senang, Kyra berhasil membuka kuncinya.

Selama tinggal di Kerajaan ini Kyra selalu mengamati setiap seluk beluk bagian istana, ternyata simbol yang paling mendominasi adalah gambaran simbol raja bersama anggota kerajaan, tak ayal jika yang terlintas dikepala Kyra pertama kali adalah keluarga raja. Sangat mudah ditebak.

Pintu berdaun dua itu terbuka lebar, Kyra berjalan memasuki ruangan perpustakaan itu kemudian menyusuri rak-rak buku yang tinggi menjulang. Kyra terdiam, matanya menelisik membaca judul buku yang menarik perhatiannya. Tangannya mengusap pelan buku-buku itu, seketika debu-debu yang berasal dari buku itu melayang menganggu pengelihatan, untung Kyra menggunakan cadar jadi ia tidak bersin karena debu.

 Tangannya mengusap pelan buku-buku itu, seketika debu-debu yang berasal dari buku itu melayang menganggu pengelihatan, untung Kyra menggunakan cadar jadi ia tidak bersin karena debu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Semenjak permaisuri terdahulu meninggal tidak ada lagi yang mau berkunjung kemari," gumam Kyra.

Kakinya masih terus melangkah, menyusuri rak-rak buku hingga ia terhenti di satu titik. Sebuah buku berwarna coklat tua yang memiliki simbolik di sampulnya, buku itu di letakkan di tempat khusus, di kotak kaca yang terjamin ketebalannya.

Kyra merasa takjub, sepertinya ini buku penting? Kyra penasaran, ia mengangkat kaca itu dan mengambil buku bersampul coklat itu. Sama seperti buku lainnya, buku ini berdebu dan nampak tua. Kyra mulai membalik halaman pertama.

"Materi pelajaran bangsawan tingkat kelas atas." Kyra ber-oh-ria seraya membalik halaman berikutnya.

"Sejarah matematika, kelas bangsawan tingkat satu, berhitung perkalian, pembagian, pengurangan, dan penambahan." Kyra membaca bab pertama buku itu, ternyata isinya hanya materi dasar matematika. Ini mungkin materi untuk bangsawan yang masih di bawah umur delapan tahun.

Kyra mendekatkan buku itu kewajahnya agar bisa melihat dengan jelas tulisan huruf sambung di samping judul bab itu.

"Untuk bangsawan berumur 15 tahun? Hah?!" Kyra terkejut. Ternyata pelajaran dasar seperti ini saja baru di pelajari oleh anak di usia 15 tahun, ini baru pelajaran matematika, lalu bagaimana dengan materi lainnya? Mungkin akan lebih mengejutkan lagi.

"Didunia modern anak usia 5 tahun saja sudah mengerti tentang ini semua, kenapa zaman ini bodoh sekali?" Kata Kyra tak habis pikir.

11-12 tahun : penambahan
12-13 tahun : pengurangan
13-14 tahun : pembagian
14-15 tahun : perkalian
15-16 tahun : rumus segitiga
                            phytagoras
16-17 tahun : bangun ruang
17-18 tahun : ----------------------

𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang