29, mei 2021
30-jun-2023***
"Berani sekali kau memelukku." Kyra mendorong kasar pemuda bersurai panjang itu. "Sekali lagi menyentuhku kupotong jari tanganmu." Kyra bersuara tegas dan penuh ancaman.
Sedangkan pangeran Jingrai kini menatap Kyra penuh kelegaan seolah bersyukur mengetahui bahwa gadis dihadapannya ini memang putri Azkia, dia seperti tidak akan bertemu dengan putri ketiga lagi dan itu membuatnya frustasi. "Lain kali jangan membuatku khawatir, kau pergi kehutan Terlarang tanpa satupun pengawal, bersyukur kau masih hidup dan pulang dengan selamat." Pangeran Jingrai menjeda ucapannya hanya untuk menatap Kyra dengan sorot mata memelas. "Cobalah untuk mengandalkanku lain kali, aku lebih senang jika direpotkan olehmu."
Kyra mengangkat tangan. "Sudah cukup. Kau berbicara seolah-olah aku memiliki hubungan denganmu dan itu membuatku muak."
Bukannya sakit hati mendengar ucapan Kyra pangeran Jingrai justru mengembangkan senyum. "Kau muak karena kita tidak punya hubungan, kalau begitu ..." Pangeran Jingrai membungkukkan tubuhnya, tangan kiri ia sembunyikan di belakang tubuh sedangkan tangan kanannya terulur kedepan. Dia mempertahankan posisi itu cukup lama membuat Kyra mengangkat bibirnya tidak mengerti sama sekali.
"Hahaha~ Kau pasti berpikir aku akan melamar mu, kan?" Tawa renyah miliknya pecah di udara, seketika paras ketampanannya bertambah berkali lipat.
Namun, alih-alih terkesima Kyra mengeraskan rahangnya bersiap untuk memaki. "Bodoh! Siapa juga yang memikirkan hal tidak berguna seperti itu."
Pangeran Jingrai menebar pesona dengan cara mengusap rambutnya kebelakang. "Tapi wajahmu memerah itu sudah cukup sebagai bukti."
Kyra ingin membantah lagi tapi pangeran Jingrai kembali berucap santai. "Belum saatnya aku melamarmu meski kau sangat menginginkannya, tapi kita bisa memulainya dengan cara berteman terlebih dahulu."
Kyra sedikit terperangah melihat kepercayaan diri yang terlampau tinggi itu. "Jangankan menerima lamaran, berteman denganmu saja lebih baik aku miskin seumur hidup," kata Kyra mendelik sinis.
Pangeran Jingrai sudah menduga dirinya akan ditolak mentah-mentah. Detik berikut ia mengulas senyum simpul sembari menatap lembut kearah Kyra, kemudian berucap, "hanya kau yang berani menolakku."
Semua gadis yang pernah ia temui berusaha menempel terus padanya meskipun pangeran Jingrai sudah bersikap dingin, tidak ada yang mampu membentuk lengkung senyum di bibirnya kecuali gadis dihadapannya ini. Mungkin dirinya sudah jatuh terlalu dalam, entah apakah perasaan ini hanya sekedar singgah atau diam menetap dalam hatinya. Yang pasti, pangeran Jingrai merasa nyaman ketika bersama sosok gadis berwajah dingin dihadapannya ini. "Aku hanya ingin memastikan kondisimu baik-baik saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣
Fantasy▶KYRA MARSHELYNA. Sosok yang mengabadikan dirinya untuk menjadi seorang Jenderal di negaranya, hidup demi misi, dan menjadi senjata mematikan yang siap untuk membunuh. Sifatnya dingin dan kejam, hatinya sekeras baja dan tatapan matanya mampu menusu...