23. Ketakutan Kyra

40.6K 4.7K 500
                                    

Publish: 1-1-2021
Republish: 18-12-2021

Baca part ini sambil tahan emosi kalian😇Happy reading..

****

Kyra menatap datar permaisuri dan putri Lan Shi secara bergantian kemudian tersenyum, tidak, lebih tepatnya menyeringai.

Jika mereka tiba-tiba bangun dari kritisnya maka itu bukan urusan Kyra lagi, bila saat itu tiba Kyra juga pasti sudah pergi dari kerajaan ini, menjelajahi dunia dan membangun kerajaannya sendiri.

Kyra pergi meninggalkan ruang jeruji besi itu, menyusuri lorong gelap yang panjang berliku-liku sembari bersenandung kecil tanpa menyadari bahwa para penjaga dan tahanan di dalam sana tengah menahan rasa ngeri.

Tepat setelah kepergian Kyra barulah para pengawal yang ditugaskan untuk mengawas bergegas melihat kondisi permaisuri dan putri pertama.

Setibanya disana mereka membekap mulut lantaran syok berat antara takut, jijik, mual, dan kasihan, mereka memaksakan diri masuk kedalam penjara itu. Tugas mereka adalah membawa tubuh tragis itu ke paviliun permaisuri Liu Mei.

"Mereka masih hidup."

"Sungguh putri ketiga sangat kejam."

"Benar, ini lebih sadis dari kaisar."

"Aku berjanji tidak akan mengusik hidupnya barang sedikitpun."

"Aku juga."

Mereka meringis ngilu ketika mencabuti besi lancip itu dari tubuh putri Lan Shi meninggalkan bekas lubang yang dalam bercampur darah kental yang belum mengering, para pengawal itu bergidik ngeri dan mengangkat tubuh mereka ketandu.

***


"Salam Yang Mulia kaisar, semoga diberi umur yang panjang," hormat salah satu pengawal.

"Katakan!" titah kaisar Li Quan tegas.

"Baik Yang Mulia. Hukuman permaisuri dan putri pertama sudah selesai, saat ini mereka sudah berada di kediaman," jelas pengawal itu dengan tubuh gemetar.

Kaisar Li Quan menyadari gelagat aneh dari pengawal didepannya ini, lantas ia bertanya, "bagaimana kondisi mereka?"

Pengawal itu langsung ketakutan, ia dengan cepat bersimpuh di kaki kaisar Li Quan seraya memohon ampun.

"A-ampun Yang Mulia! Mereka saat ini sedang tidak sadarkan diri. Kondisi mereka sangat sangat m-mengerikan Yang Mulia. Mereka di--"

"Cepat panggilkan tabib!!" bentak kaisar seraya berjalan cepat meninggalkan ruangan. Dia ingin menemui permaisurinya dan putrinya saat ini. Dia sangat khawatir, meski rasa benci itu masih tertinggal dihatinya. Tapi tetap saja, mereka berdua adalah orang yang sangat disayanginya.

Kaisar Li Quan mengambil langkah lebar menuju paviliun dengan pikiran berkecamuk. Ia sangat mengkhawatirkan kondisi dua perempuan itu, tapi disisi lain dia juga penasaran dengan hasil siksaan yang diberikan putri Azkia. Permaisuri dan putri Lan Shi sampai tidak sadarkan diri? Kaisar Li Quan curiga siksaan sejenis apa yang diberikan anaknya satu itu.

Tidak butuh waktu yang lama, ia sudah tiba dipintu berdaun dua yang tertutup rapat itu, segera ia masuk dengan tergesa. Selir kedua dan selir ketiga yang sudah didalam lekas berdiri dan memberi hormat.

"Hormat Yang Mulia kaisar," ucap mereka serempak.

Selir kedua nampak bermata sembab seraya terisak kecil sedangkan selir ketiga masih pada wajah tegasnya. Diruangan itu hanya ada kaisar Li Quan, selir kedua Annchi, selir ketiga Athi dan tentunya permaisuri Liu Mei serta putri Lan Shi yang saat ini terbaring diatas kasur.

𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang