13. Ancaman

51.1K 5.7K 195
                                    

19-12-2020
22-11-2021

Banyak Typo!!
Happy readingg><







*

**

Menjelang sore hari, Kyra termenung memandang wilayah kediamannya yang cukup luas. Tanah dikediamannya ini bisa menapung sekitar sepuluh rumah penduduk sedang. Tapi meskipun begitu, paviliunnya bukan lah paviliun yang sederhana. Bahkan kediamannya itu tidak bisa dikatakan sebuah paviliun, lebih cocok dikatakan sebuah gubuk tua kecil yang berdiri kokoh ditanah luas yang dipenuhi rerumputan kecil.

Kediamannya jauh dari paviliun anggota kerajaan lainnya tapi dengan begitu Kyra bisa keluar masuk istana lewat tembok besar dan tinggi yang berjejer kokoh dibelakang istana. Toh, tidak ada satu penjaga pun yang berjaga dikediamannya, banyak penjaga yang diperintahkan untuk mengawal dikediaman permaisuri dan putri Lan shi jadi ia bisa dengan leluasa dihalamannya.

Saat ini Kyra tengah duduk bersandar dibawah pohon rindang dihalaman paviliun miliknya. Halaman paviliun Dingin sangatlah indah dan asri, itu karena Kyra dan Mingmei membersihkannya. Jika tidak dibersihkan pasti halamannya akan seperti kapal pecah karena memang putri Azkia dulu sangatlah pemalas dan jarang keluar dikediamannya. Mingmei juga berinisiatif untuk menanami wilayah kediaman paviliun Dingin ini dengan berbagai jenis tumbuhan dan berbagai jenis bunga.

Ada juga satu pohon besar dengan daun lebat yang dapat menghalau sinar matahari. Kyra bersender nyaman dibawah pohon rindang yang berbentuk jamur itu. Disinilah tempat putri Azkia menangis saat mendapatkan siksaan dari permaisuri dan putri Lan shi.

Kyra terdiam dengan raut wajahnya yang sedatar tembok, sedangkan matanya menatap kosong kearah paviliunnya yang berjarak sekitar 30 m dari tempatnya duduk saat ini. Kyra sedang bergelut dengan semua pemikiran nya. Segala pertanyaan kini berkecamuk dikepala cantiknya.

Kenapa dia bertransmigrasi ke zaman ini? Kenapa ia tidak langsung mati saja? Dan time travel itu---ia pikir itu tidak lah nyata didunia ini, tapi itu semua nyata. Tapi apakah ada orang lain yang sama dengannya? Apakah di zaman ini ada juga orang yang bertime travel seperti dirinya? Ntahlah ... Tapi Kyra bersyukur bisa hidup untuk kedua kalinya. Tidak semua orang bisa seperti dirinya, bukan?

Mingmei yang melihat junjungannya melamun pun merasa bingung, tidak seperti biasanya junjungannya melamun seperti itu dan jujur saja Mingmei masih belum terbiasa dengan perubahannya yang tiba-tiba.

Mingmei berjalan mendekat, ia tidak bisa menghibur seseorang tetapi ia akan mencoba agar junjungannya tidak terlalu banyak pikiran.

Kyra tidak melihat Mingmei mendekatinya karna masih sibuk dengan pikirannya, lalu ia memejamkan matanya.

"Putri maaf mengganggu, tapi sebentar lagi matahari terbenam. Apa putri tidak akan masuk? Nanti putri bisa sakit jika terlalu lama diluar." Ujar Mingmei hati-hati.

Kyra membuka matanya sebentar mendengar ucapan Mingmei. "Nanti saja Mingmei aku sedang tidak ingin diganggu." Ucap Kyra dengan tangan yang bersedekap. Mingmei menghela nafas sejenak kemudian duduk disamping Kyra.

Saat Kyra tengah sibuk dengan pemikirannya lagi. Ia diganggu oleh teriakan melengking dari kejauhan yang sedang datang mendekat.

"DASAR JA*A*G!!"

Muak sekali mendengarnya. Kyra mengenali pemilik suara itu makanya ia malas membuka mata, hingga pemilik suara cempreng itu sudah berada dihadapannya.

Sedangkan Mingmei ia langsung berdiri dan segera memberi hormat kepada putri Lan shi.

𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙏𝙧𝙖𝙫𝙚𝙡 : 𝙤𝙛 𝙖 𝘾𝙤𝙡𝙙-𝙃𝙚𝙖𝙧𝙩𝙚𝙙 𝙒𝙤𝙢𝙖𝙣Where stories live. Discover now