0.1 Hez

2.3K 360 22
                                    

"Hez, gua mau rotbak dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hez, gua mau rotbak dong."

Kadang punya temen yang mengakui skill memasak gua membuat gua jadi nggak ada bedanya sama chef di dining hall. Sering dimintain request buat ini itu, dibayar kagak, direpotin iya.

"Rotbak isi apaan?" tanya gua pada Ali yang masih dengan muka belernya tapi tangannya udah sibuk sama lembaran kertas yang gua yakini adalah skrip radio.

"Apa yah? Paling telur, lettuce, sama mayonaise gitu."

"Itu sandwich anjing."

"Ih gua maunya rotinya dibakar!"

"Duh, iya! Iya!" ujar gua lalu masuk ke dalam dapur di dining hall, padahal gua baru aja keluar dari dapur setelah bereksperimen membuat kue yang setelah itu gua makan bareng chef di dapur yang gua jadikan first tester gua.

Nareyanto, kalo orang denger nama ini, mereka pasti akan tertuju pada puluhan hotel berbintang lima yang ada di seluruh negara di benua Asia. Nareve Hotel. Kalo libur semester, gua suka bolak-balik ngurus beberapa hotel di luar negeri walaupun keberadaan gua nggak ngaruh-ngaruh amat sih, soalnya hotel memang selalu stabil. Paling kadang yang bikin nggak stabil itu kalo ada beberapa insiden aja, kaya bulan lalu, di Thailand, hotel keluarga gua mengalami insiden dimana ada pelanggan yang ngaku kalo dia nemuin lalat di makanan dia, sibuk banget ngurus ini dan itu sampe akhirnya selesai juga.

Sebenernya alih-alih ngurus manajemen hotel, gua lebih banyak ngurusin bagian dapur. Iya, bagian food and beverages. Gua punya kecintaan tersendiri terhadap makanan yang akhirnya bikin gua terjun sendiri untuk menciptakan makanan apapun yang sesuai selera gua.

"Balik lagi?" tanya Chef Juna, ini bukan chef Juna juri master chef yah, namanya kebetulan mirip, terus perawakannya juga mirip, rambut gondrong, banyak tato, galak pula. Dia satu-satunya chef yang bakalan ngomelin anak-anak konglomerat disini kalo nggak ngabisin makanan mereka, dulu kayanya Dino pernah kena omel gara-gara croissant-nya kagak diabisin.

Walaupun emang galak, tapi Chef Juna nih baik kok. Dia sering banget kasih tau gua tips-tips masak, malahan dia orang pertama yang berani mengomentari masakan gua ketika gua memakai dapur asrama. Pedes sumpah komentarnya, persis banget kaya Chef Juna di Master Chef. Kalo gua kontestan Master Chef, mungkin gua udah disuruh pulang karena makanan gua nggak layak dimakan. Jangankan nggak layak dimakan, kayanya makanan gua bakalan dikomentarin nggak layak ditayangin. at

"Mau buat pesenan orang, Chef," ujar gua sambil menyiapkan bahan-bahan.

"Si Stanley?"

Gua mengernyit. "Kok tau?"

"Pernah request bikinin roti bakar, tapi isinya malah isian sandwich. Malah nggak ada di menu."

"Diomelin nggak tuh?" ledek gua.

The Heirs [SVT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang