0.4 Juan

852 140 12
                                    

Gua memasukkan handphone gua ke dalam saku celana setelah selesai berbicara dengan Joshua serta Aren, dan mulai membiarkan MUA serta hairstylist membenahi penampilan gua, walaupun sebenarnya gua yakin banget sih ini penampilan gua nggak usah diben...

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Gua memasukkan handphone gua ke dalam saku celana setelah selesai berbicara dengan Joshua serta Aren, dan mulai membiarkan MUA serta hairstylist membenahi penampilan gua, walaupun sebenarnya gua yakin banget sih ini penampilan gua nggak usah dibenahi lagi alias gua udah ganteng.

"Wan, kamu baik banget mau bantuin staff nyari web designer?" ujar salah satu staff, siapa sih ini namanya, gua lupa lagi.

"Kasihan, Mbak. Syuting kan dari kemarin tuh dipadetin banget yah supaya bisa ngejar tayang. Makanya cepet selesai daripada perkiraan kan."

"Juan nih udah ganteng, baik lagi. Kamu udah punya pacar belum?"

Gua tertawa. "Belum, fokus kerja sama kuliah dulu nih. Sibuk banget, kasihan pacarnya kalo ditinggal."

"Ih, kamu tuh kasep pisan euy! Gemes banget saya ini," kalo yang ini namanya Mbak Hana, dia suka muji-muji gua ganteng mulu kalo dandanin gua. "Eh, kamu udah liat Rei belum?"

"Belum tuh, kenapa?"

"Ih cantik banget loh, didandanin sama Mbak Wena tadi dia. Duh, cocok deh ini kalian nanti di press conference."

"Emang Reinya dimana sekarang? Udah selesai make up?" tanya gua yang rambutnya masih ditata.

"Apa? Kenapa nyariin?"

Gua lantas melirik Rei yang entah sejak kapan ada di belakang gua, tengah melipat kedua tangannya didepan dada dengan polesan yang begitu natural di wajahnya dan dress cantik layaknya langit malam ini.

Gua lantas melirik Rei yang entah sejak kapan ada di belakang gua, tengah melipat kedua tangannya didepan dada dengan polesan yang begitu natural di wajahnya dan dress cantik layaknya langit malam ini

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Ya nanya aja sih, soalnya pada bilang lu cantik. Jadi gua penasaran aja emang lu secantik apa?"

"Terus?"

"Ya apa? Udah?"

"Cantik nggak?"

"Ya, cantik. Kan didandanin Mbak Wena."

"Kalo bukan gara-gara lu lagi didandanin, gua udah acak-acak rambut lu yah!" omel Rei sambil duduk di kursi kosong yang ada di samping gua, memainkan handphonenya.

Beberapa staff tertawa, melihat interaksi gua dan Rei. Mereka tuh akur kok sama Rei, beberapa pemain juga akrab sama Rei, ya karena sebenarnya Rei nggak sejutek dan segalak itu kalo menurut rumor yang beredar. Cuma yah tetap aja sih mulutnya kadang suka kelewatan kalo soal urusan kerja, gua pun masih kena semprot sama dia.

The Heirs [SVT]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن