28. Dia kembali?

1.6K 145 95
                                    

Happy Reading!

..........

Kantin selalu ramai dikunjungi saat jam istirahat. Hampir semua murid memilih istirahat dikantin. Begitupun juga dengan Sherly dan Stela. Saat ini kedua gadis itu sedang makan siomay ditemani jus jeruk.

"Tumben pacar lo gak nyamperin," celetuk Sherly.

Stela menyeruput jusnya sebelum menjawab, "Gatau. Mungkin belum keluar kelas."

Sherly hanya manggut-manggut sambil melanjutkan makan siomaynya. Karena terlalu fokus dengan makanannya, ia sampai tidak sadar kalau ponselnya yang ada di atas meja itu berbunyi.

"Sherly, itu ponsel kamu bunyi." Sherly tersadar dan langsung menyambar ponselnya tanpa melihat nama yang tertera.

"Siapa si! Ganggu orang lagi makan aja tau gak!" sarkas Sherly setelah telepon tersambung.

Saat mendengar suara serta kekehan dari sebrang, Sherly mendadak merutuki kebodohannya. Dengan segera ia mengucap maaf, lalu telepon itu diputus sepihak olehnya.

Setelah sambungan terputus, dada Sherly mendadak bergemuruh. Jantungnya memompa lebih cepat. Ah, kenapa jatuh hati rasanya semenyenangkan ini.

"Siapa Sher?"

Sherly menggeleng cepat. "Bukan siapa-siapa," elaknya.

Stela memancingkan matanya curiga. "Kamu bohong ya?" tanyanya.

Terkekeh pelan, Sherly kemudian melanjutkan makannya lalu menjawab, "Gue gak boong. Emang bukan siapa-siapa kok, beneran."

Stela mengangguk membuat Sherly menghembuskan nafasnya lega.

Dari arah pintu kantin, ketiga laki-laki berjalan bersamaan menuju arah meja yang sama.

"Laper banget kayaknya," celetuk Ervin membuat Stela mendongkak dan menyengir.

"Kenapa si! Gue harus ketemu sama dua cecenguk ini lagi," keluh Sherly.

Alvin mengedikkan bahunya acuh. Sedangkan Delvin yang merasa tersindir pun mendengus. "Kenapa si! Gue harus ketemu Mak lampir disini."

Sherly kesal saat Delvin meniru ucapannya. Delvin yang melihat itu tersenyum smirk, karena berhasil membuat lawan bicaranya terdiam. Delvin dilawan!

Alvin yang melihat jus jeruk di depannya masih utuh pun langsung meminumnya tanpa segan.

Sherly menggeram marah. Dia saja belum meminumnya, lah Alvin? Dengan seenak jidat lelaki itu meminum minumannya tanpa ijin. "Itu minuman gue bangsat!"

Alvin pura-pura terkejut, lantas menaruh kembali jus tersebut dengan tampang sok polos. "Maaf, Alvin gak sengaja."

"Jijik tau gak," Delvin tergelak melihat tingkah sahabatnya itu.

Sherly mencak-mencak. "Gue gak mau tau, pokoknya lo ganti minuman gue!"

"Alvin kan gak sengaja, maafin ya?" Alvin menangkup kedua tangannya sambil memasang wajah lugu.

"Ganti gak!" kekeuh Sherly. "Kalau gak di ganti, siap-siap 'anu' lo gue tebas!" ancamnya.

Sontak saja Alvin ngacir untuk membelikan jus baru buat Sherly. Delvin dan Stela terbahak melihat wajah tegang Alvin. Sedangkan Sherly tersenyum puas dan Ervin hanya terkekeh pelan.

Selang beberapa menit, Alvin datang membawa dua jus jeruk. Tentunya untuk Sherly dan dirinya.

Delvin berdecak. "Lo gak pesenin gue juga?" Alvin cengengesan. "Jahat banget lo! sama temen sendiri juga."

Story StelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang