10. Terbelenggu masa lalu

2.2K 266 27
                                    


Happy Reading!

...........

"Demi apa si kalian pacaran!" pekik Delvin histeris ketika melihat Ervin duduk berdua dengan Stela di kantin.

Tadi saat Delvin ingin menuju perpustakaan hendak menyusul Alvin yang tengah di suruh membawa buku paket mendadak terhenti, dan berbelok arah menuju kantin saat mendengar gosip hangat yang sekarang sedang beredar.

Karena rasa penasaran Delvin yang besar, ia lantas bergegas cepat menuju kantin untuk memastikan keakuratannya. Benar, rumor itu ternyata benar!

Dilihat dari pintu masuk kantin, dua insan berbeda gender itu sedang duduk berhadapan.

Rumor tentang keduanya pacaran sudah tersebar luas keseluruh penjuru sekolah. Tidak heran rumor itu cepat meluas, sebab di sekolah ini jika menyangkut para most wanted sekolah pasti selalu update apapun itu.

Selain itu pula, kejadian yang berawal saat pagi mereka berangkat sekolah berdua, Ervin yang menggendong Stela menuju Uks itu sudah menjadi bukti yang kuat.

Apalagi sekarang dengan terang-terangan Ervin makan berdua dikantin bersama Stela. Dan semakin membuat penghuni sekolah percaya rumor itu benar adanya.

Kalian tahu bagaimana hati para penggemar keduanya? Banyak sekali yang merasakan patah hati. Kecewa karena pujaan hatinya telah memiliki pasangan. Banyak kaum hawa yang tidak terima kalau Ervin si dingin telah memiliki kekasih, apalagi kekasihnya sekelas Stela.

Awalnya Stela tidak percaya ini, namun perlakuan Ervin saat tadi istirahat kedua yang menjemputnya di kelas dan mengajaknya makan bersama itu sudah membuktikan, bahwa sekarang dirinya telah resmi menjadi pacar seorang Ervin.

"Aku gak nyangka." Delvin memalingkan wajahnya seolah merajuk. "Kamu tega khianatin aku, Mas!" lanjutnya dramatis.
Mengundang tatapan geli para pengunjung kantin. Walaupun sebenarnya banyak pula yang menatap iri terhadap Stela.

Ervin berdecak kesal, ia melirik Delvin sinis. "Ganggu!"

Satu kata, namun menusuk.

Delvin mengulum senyum geli, ia mencolek-colek lengan Ervin. "Cie, cie, udah dapet yang baru. Cieee. Pajak jadiannya dong bwang."

Stela hanya diam mendengarkan, enggan membuka suara. Sesekali matanya menatap sekumpulan siswa yang sejak tadi terus memandanginya tak suka.

"Ngomong sekali lagi, gue jahit itu mulut!" ancam Ervin sarkas.

"Aw, Delvin atut!" Delvin terbahak setelah mengatakan itu.

Delvin tak bisa membendung rasa bahagianya saat ini ketika melihat Ervin ternyata sudah mendapatkan pengganti orang 'itu'.

Ervin mendelik sebal, "Bisa tinggalin kita berdua?"

"Haha. Oke, oke. Gue cabut." Delvin masih berusaha meredakan tawanya. Lalu matanya beralih menatap Stela seraya mengedipkan matanya jahil. "Selamat ya La, udah gak jomblo lagi. Btw, pajak jadiannya dong Ay."

Ervin menatap Delvin tajam. Berani sekali temannya itu menyebut Stela dengan sebutan 'Ay'. Yang jadi pacarnya saja belum, lah itu. Main serobot saja.

Delvin hanya cengengesan dengan tampang watadosnya. Lalu cowok itu teringat tujuan awalnya hendak kemana dan segera berlari agar cepat sampai tujuan.

Ervin menggenggam tangan Stela lembut. "Jangan didengerin." Lantas Stela mengangguk dengan pipi yang tiba-tiba terasa memanas.

>,<

Story StelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang