Jo Nangja, begitu masyarakat sekitar ibu kota Provinsi Gyeongsang, Gyongju menyebut nama gadis itu. Dia adalah putri dari gubernur Jo Sang Kwan, Gubernur Gyongsang yang sudah berkuasa lebih dari 25 tahun di wilayah tersebut.
Jo Nangja merupakan anak perempuan satu-satunya dari sekian banyak anak laki-laki yang lahir di keluarga besar gubernur tersebut, dia menjadi sangat spesial dan berbeda dengan gadis lain di mana pun, terlebih di usianya yang kini telah menginjak 15 tahun. Usia yang cukup matang untuk menikah ini, gadis ini dikabarkan memiliki anugerah wajah yang cantik bagaikan dewi.
Tidak hanya berparas dewi, Jo Nangja sudah terkenal di kalangan bangsawan sebagai seorang gadis yang berpendidikan dan berbudi. Sejak kecil dia sudah diasuh dengan budi pekerti luhur tentang prinsip-prinsip hidup Konfusius (kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Joseon pada umumnya). Selain itu dia juga dikenal sebagai gadis yang memiliki banyak bakat; menyulam, melukis dan menulis kaligrafi adalah sedikit dari sekian banyak bakat yang dimiliki oleh gadis itu.
Dengan sempurnanya fisik dan kepribadian Jo Nangja ini, Keluarga bangsawan mana yang tidak ingin mempersunting putri tunggal Gubernur Gyeongsang yang sudah mulai beranjak dewasa ini. Seolah berlomba, halaman tempat tinggal gubernur tidak pernah absen dari deretan para jung-mae (mak comblang) mengantre di depan pintu untuk bisa melayangkan lamaran dari keluarga bangsawan yang menginginkan agar bisa berbesan dengan sang gubernur. Sayangnya sampai detik ini belum ada yang berhasil meminang sang gadis, Laki-laki paruh baya yang merupakan Gubernur Gyeongsang itu tampaknya belum mampu merelakan putri kesayangannya meninggalkannya dan berbakti kepada calon suaminya.
ВИ ЧИТАЄТЕ
Jo Nangja -End
Історичні романиSiapa yang tidak terkesima dengan sosok ini, gadis cantik dengan latar belakang keluarga yang sangat disegani. Ayahnya adalah seorang gubernur yang memiliki kuasa tinggi.
