Chapter 4

261 23 5
                                    

Sepeninggal Yoon Jae, Eun Yeon meremas chima (rok hanbok) kuat-kuat. Sampai ujung jemarinya terlihat memerah. Butiran bening terus saja merembes dari celah bulu matanya yang lentik. Ucapan Yoon Jae mengguncang perasaannya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, ada yang berani menolaknya. Gadis itu masih tidak menyangka akan menjadi seperti ini akhirnya.

Eun Yeon yang awalnya bermaksud berdoa di kuil akhirnya mengurungkan niatnya. Segera gadis itu menyelubungi kepalanya dan hanya berlari ke kamar dan menangis sejadi-jadinya. Kemarahan dan kekecewaan memenuhi hatinya. Namun dibalik rasa kecewanya, hatinya sudah bertekad, jika dirinya saja tidak bisa memiliki Amhaeng-eosa itu, maka tidak boleh ada perempuan manapun yang bisa memilikinya, bagaimanapun caranya.

"A Ri panggilkan Pengawal Jin Pyo kemari. Ada tugas yang harus dia lakukan untukku." Perintah Eun Yeon pada pelayannya setelah menghapus air matanya dan menetralisir semua emosinya.

Bisa disyukuri Hong Doryeonim berkata jujur kepadanya tentang kondisi sesungguhnya saat ayahnya tengah pergi ke Hanyang. Jadi Amhaeng-eosa itu tidak bisa menemui ayahnya dan membatalkan pernikahannya. Kini, yang perlu Eun Yeon lakukan adalah mencari celah agar dirinya tetap bisa menikah dengan sang pemuda idaman.

***

Yoon Jae menyerahkan surat untuk So Hee dan surat untuk pamannya di Hanyang kepada pedagang antar provinsi yang akan bertolak menuju Hanyang. Pedagang antar provinsi itu adalah salah satu kenalan Man Shik. Sudah beberapa kali Yoon Jae menggunakan jasa pedagang ini. Dia juga menyelipkan norigae (aksesoris yang digantung di hanbok) di bingkisan surat yang ditujukan kepada So Hee.

Jin Pyo mencegat pedagang antar provinsi yang membawa surat dari Yoon Jae. Dengan sedikit suap darinya, pedagang itu menyerahkan semua yang dititipkan Amhaeng-eosa kepadanya.

Jin Pyo membuka satu persatu surat yang diserahkan kepadanya dan membacanya dengan seksama. "Lim Nangja? Akan dibawa kemana surat-surat ini?" Tanya Pengawal Gubernur Jo yang sudah menjadi orang kepercayaan Eun Yeon itu.

"Hanyang. Lim Nangja dan keluarganya tinggal di samping kediaman tuan Hong Suk Hwan. Keluarganya adalah bangsawan yang hidup serba kekurangan. Memang beberapa kali Hong Doryeonim mengirimkan surat untuk beliau."

Jin Pyo menganggukkan kepalanya mengerti. Kemudian mengembalikan semua surat-surat itu kepada sang pedagang. "Silahkan melanjutkan kiriman surat ini."

***

Mendapatkan laporan Jin Pyo, Eun Yeon segera membuat rencana. Sebelum Amhaeng-eosa meninggalkan Gyeongju Eun Yeon perlu memastikan bahwa mereka sudah terikat pertunangan.

***

Gubernur Jo pergi ke Hanyang rupanya bukan tanpa alasan. Selain pergi karena urusan pekerjaan. Gubernur Jo juga pergi dalam rangka menemui Hong Suk Hwan, Paman Yoon Jae. Alasan yang dikemukakan Eun Yeon kepadanya saat meminta mengirimkan jung-mae ke rumah singgah Amhaeng-eosa itu telah menggerakkan sang gubernur untuk tidak melewatkan kesempatan istimewa ini. Saat itu Eun Yeon hanya berkata, "Menjadi Amhaeng-eosa berarti menjadi orang kepercayaan raja. Tidakkah ayah yang sudah setia dengan raja ini ingin lebih dekat lagi dengan raja?"

Jadi disinilah sekarang, Gubernur Jo tengah menjamu Paman Yoon Jae untuk membicarakan masalah pernikahan. Suk Hwan cukup terkejut mengetahui bahwa seorang Gubernur Gyeongsang datang sendiri kepadanya untuk menawarkan putrinya menjadi menantu keluarga Hong. Sebab dari sekian banyak tawaran berbesan tidak ada yang ayahnya menjabat posisi tinggi layaknya Gubernur.

Memang, sejak tersiar kabar bahwa Yoon Jae menjadi lulusan terbaik gwageo sudah banyak keluarga bangsawan yang terang-terangkan menawarkan putri mereka untuk dijadikan menantu Keluarga Hong. Tetapi karena sejak Yoon Jae diutus menjadi Amhaeng-eosa Suk Hwan belum bertemu lagi keponakannya itu. Sehingga dia pun belum berencana menindaklanjuti semua tawaran dari para bangsawan lainnya.

Merasa bangga karena mendapatkan calon besan seorang Gubernur, tanpa bertanya dulu, Suk Hwan menulis sendiri lamaran untuk keponakannya itu. Dia juga menyerahkan saju Yoon Jae kepada gubernur itu.

***

Jo Nangja -EndWhere stories live. Discover now