Chapter 8

222 27 0
                                    

Sore itu Eun Yeon termenung di paviliun belakang sambil menyaksikan matahari yang perlahan-lahan tenggelam menuju peraduannya. dia sudah mendengar dari A Ri bahwa Hong Doryeonim telah meninggalkan Gyongju. Eun Yeon menghela nafasnya berat, rasanya terlalu aneh jika dia tidak melakukan apa pun pada sesuatu yang sangat ingin dia dapatkan. 

Biasanya bermacam cara akan gadis itu lakukan agar bisa mendapatkan itu, entah itu baik ataukah buruk. Selama Eun Yeon bisa mendapatkannya dia pasti akan melakukannya. Hanya saja kali ini berbeda dari biasanya, entah mengapa kali ini dia terlalu malas untuk melakukan sesuatu yang licik demi mendapatkan Hong Doryeonim, meskipun tidak bisa dipungkiri ide-ide licik sering mengganggunya, tapi kali ini pikirannya juga sudah pasrah, kalau berjodoh pasti bertemu,  kalau tidak bertemu berarti tidak berjodoh.

***

Dua minggu kemudian, Yoon Jae akhirnya sampai di Hanyang, hembusan segar angin musim panas menyapanya. Tak sabar untuk kembali ke kampung halamannya dia memacu kudanya kencang. dia sudah sangat merindukan So Hee, gadis yang ditinggalkannya 3 tahun ini. pemuda itu sangat penasaran, bagaimana rupanya sekarang.

Belum sampai Yoon Jae sampai di kediaman Hong, sebuah pemandangan menarik perhatian Yoon Jae, tepatnya di halaman kediaman keluarga Lim yang riuh orang berkumpul, di sana juga terdengar semarak alunan musik tradisional. Batin Yoon Jae yang penasaran menggiring pemuda itu menuju halaman rumah sang gadis pujaan. 

Ternyata sebuah prosesi pernikahan tengah di gelar di halaman keluarga Lim. Yoon Jae bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa itu adalah pernikahan antara So Hee dengan seorang pemuda dari keluarga Kim, keluarga bangsawan yang terkemuka di sana. Mereka baru saja menyelesaikan semua prosesi adat pernikahan. Kini kedua pengantin itu tengah bersujud di hadapan para tetua mohon doa. Melihat semua pemandangan itu, seketika hati Yoon Jae hancur berkeping-keping. tidak menyangka So Hee, gadis yang selama ini dia perjuangkan telah meninggalkannya seperti ini. 

***

Man Shik memapah Yoon Jae yang masih terguncang perasaannya untuk pulang ke kediaman keluarga Hong yang tak jauh dari sana. Dari romannya sudah jelas Yoon Jae sangat terpukul. Man Shik sangat mengetahui apa yang dirasakan tuannya itu. lelaki budak itu juga tidak habis pikir, mengapa Lim Aggashi meninggalkan tuannya seperti ini. Padahal sudah jelas pengorbanan Yoon Jae untuk sang gadis. Tidak terhitung bantuan Yoon Jae untuk membantu Keluarga Lim saat kesusahan, bahkan tuannya menolak gadis secantik Jo Aggashi yang merupakan putri Gubernur Gyeongsang demi Lim Aggashi yang biasa-biasa ini.

Tidak bisa dihindari, Man Shik juga kecewa mengetahui wanita idaman tuannya menikah dengan laki-laki lain. Percuma sudah usahanya menguatkan hati sang tuan agar tidak berpaling hati. Kini laki-laki budak itu juga merasa bersalah pada tuannya, jika tahu Lim Aggashi akan berbuat seperti ini tentu budak itu akan mendukung tuannya bersama Jo Aggashi.

***

A Ri memandang sedih pada nonanya yang beberapa minggu terakhir terlihat sangat lesu tidak seperti biasanya terutama sejak sang Amhaeng-eosa meninggalkan Gyeongju.

"Aggashi, anda baik-baik saja?" Tanya A Ri khawatir.

Eun Yeon mengangguk pelan.

"Haruskah saya mencari Jin Pyo untuk mencari tahu tentang kabar Hong Doryeonim?"

Eun Yeon menatap A Ri acuh. "Terserah padamu sajalah."

***

Beberapa berikutnya, setelah Yoon Jae menata habis perasaannya. Dia datang ke kediaman Keluarga Lim. Hari ini adalah hari terakhir dia bisa menemui So Hee di sana, karena sesudahnya perempuan itu akan pindah ke kediaman suaminya.

"Selamat atas pernikahan anda, yeonggam. Semoga langgeng sampai maut memisahkan." Sapa Yoon Jae dengan ramah kepada Bangsawan Kim, suami So Hee yang saat itu sedang persiapan prosesi pyebaek (upacara adat pernikahan dirumah pengantin laki-laki).

"Bukankah anda Hong Doryeonim, peraih skor tertinggi di gwageo?"

Yoon Jae tersenyum menanggapi Bangsawan Kim, "Benar Yeonggam."

Tak jauh dari Yoon Jae dan Bangsawan Kim yang tengah berbincang, So Hee menatap Yoon Jae dengan perasaan campur aduk antara sedih, benci dan rindu beradu menjadi satu. Tak ingin melewatkan kesempatan ini So Hee mendekati Yoon Jae dan suaminya yang tengah berbincang itu.

"Anda sudah kembali, Doryeonim?" Suara renyah So Hee yang familiar di telinga Yoon Jae terdengar. Hanya saja kali ini terdengar lebih dingin karena So Hee mengunakan bahasa Jondaemal (bahasa formal) kepadanya.

"Benar, misi saya sudah selesai. selamat atas pernikahan anda, manim (nyonya). Semoga langgeng sampai maut memisahkan." Jawab Yoon Jae dingin.

"Terimakasih Doryeonim, saya ucapkan selamat juga kepada anda atas rencana pernikahan dengan Putri Gubernur Gyeongsang. Semoga lancar sampai hari itu tiba."

Yoon Jae tersenyum miris mendengarkan ucapan selamat dari So Hee. Tapi dia tidak terkejut jika So Hee masih berfikiran dia akan menikah dengan putri gubernur Jo. Yoon Jae sudah tahu jika surat yang dikirimkan melalui kurir yang baru dikenalnya itu tidak menyampaikan suratnya untuk Lim Nangja dan pamannya. Adalah kesalahannya membiarkan orang yang baru dikenal mengirimkan surat sepenting itu.

Nasi sudah menjadi bubur. Lim Nangja sudah menjadi milik orang lain. Tidak ada yang perlu diluruskan tentang pandangan So Hee tentangnya, karena pada dasarnya jika dijelaskan seperti apa pun, hal yang sudah terlanjur maka tidak akan bisa diubah. Lebih baik seperti ini, sehingga perempuan itu bisa bahagia dengan pernikahannya.

Lim Nangja menerima lamaran bangsawan Kim karena berpikir bahwa Yoon Jae telah menghianatinya. Kondisi keluarga Kim yang serba kekurangan dan usia Lim Nangja yang sudah sangat pantas untuk menikah membuat keluarga Lim tidak bisa menolak lagi lamaran pemuda bangsawan. Terutama bangsawan Kim yang terkenal sebagai bangsawan terkemuka.

"Terimakasih atas doanya." Jawab Yoon Jae singkat. "Saya mohon undur diri." Ucap Yoon Jae kemudian, dia tidak mungkin berlama-lama di kediaman keluarga Lim dan menyaksikan kemesraan suami istri itu.

***

Jo Nangja -EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang