🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🄳 🅄 🄰

7.7K 359 56
                                    

🅷🅰🅿🅿🆈 🆁🅴🅰🅳🅸🅽🅶

🅰🆄🆃🅷🅾🆁 🅿🅾🆅

Pagi ini, Yoga sedang bersiap-siap untuk berangkat ke perusahaan RidhoGroup. Setelah selesai berpakaian, Yoga langsung turun kebawah, untuk sarapan. Diruang makan, udah ada ayah, bunda, dan juga kakaknya. Yoga duduk disamping Ichsan yang sedang menikmati sarapannya.

"Yoga, nanti kamu berangkat ke kantor sama kakak kamu!". Ujar bu Tantri, dan Yoga hanya menganggukan kepalanya.

"Ingat, kamu harus menjaga sikap kamu, dan bekerjalah dengan baik!". Ujar pak Arya.

"Iya ayah!". Ujar Yoga dengan senyumannya.

Selesai sarapan, Yoga dan Ichsan berjalan keluar, dan langsung masuk kedalam mobil. Ichsan melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata, sekitar berkendara kurang lebih tiga puluh menit, mobil Ichsan sudah berhenti diperusahaan RidhoGroup. Yoga turun dari mobil, dan langsung berjalan masuk kedalam kantor.

Yoga bingung, ini baru pertama kalinya ia masuk kedalam perusahaan sebesar ini, saat ia sedang menatap sekeliling, ada seseorang yang datang menghampirinya.

"Maaf mas, ada yang bisa saya bantu?". Tanya wanita itu dengan ramah, Yoga sempat terkejut, dan akhirnya tersenyum.

Belum juga Yoga menjawab pertanyaan wanita itu, ada seorang pria yang datang menghampiri mereka, ternyata itu adalah orang yang kemarin menghampiri Yoga.

"Kamu Yoga bukan?". Tanya pria itu, dan Yoga hanya menganggukan kepalanya, "ikut saya!". Ujar pria itu, dan Yoga berjalan mengikutinya.

Mereka masuk kedalam ruangan, dan disana Yoga diberi arahan untuk bekerja di perusahaan ini. Ternyata pria itu bernama pak Hendra, Yoga mendengarkan dengan serius, apa yang dikatakan oleh pak Hendra.

"Kalau boleh tau, saya disini bekerja sebagai apa pak?". Tanya Yoga, dengan senyum manisnya.

"Kamu bekerja sebagai sekretaris pribadi pak Ridho!". Jawab pak Hendra, yang membuat Yoga membelalakan matanya, ini seperti mimpi bagi Yoga.

"S-sekretaris pak!". Ujar Yoga dengan gugup, dan pak Hendra langsung menganggukan kepalanya.

"Iya, ayo saya antar ke ruangan pak Ridho!". Ujar pak Hendra sambil berjalan keluar, diikuti oleh Yoga.

Mereka menaiki lift untuk menuju ke lantai lima, Yoga hanya terkagum-kagum dengan perusahaan ini. Pasti, gaji Yoga akan sangat besar. Lift berhenti di lantai lima, mereka langsung keluar, dan berjalan menuju ke satu ruangan yang ada disana. Pak Hendra berhenti tepat didepan pintu ruangan tersebut, dan menyuruh Yoga untuk masuk.

"S-saya sendiri yang masuk?". Tanya Yoga dengan gugup.

"Iya, soalnya saya masih ada pekerjaan yang harus dilakukan, oke saya tinggal dulu good luck Yoga!". Jawab pak Hendra, dan langsung berlalu memasuki lift, dan rasa gugup mulai melanda Yoga, tubuhnya panas dingin.

Dengan rasa gugup yang melanda dirinya, Yoga memberanikan diri untuk mengetuk pintu ruangan tersebut. Namun, tidak ada jawaban dari dalam ruangan, Yoga mencoba sekali lagi, namun, pintu itu tidak di kunci, dan sedikit terbuka, dengan lancangnya, Yoga membuka pintu tersebut, dan sepi, tidak ada satu orang pun didalam ruangan tersebut.

Menaklukan Pak Ridho [ END ]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ