🄲 🄷 🄰 🄿 🅃 🄴 🅁 🅃 🄸 🄶 🄰 🄱 🄴 🄻 🄰 🅂

2.7K 166 10
                                    

🅷 🅰 🅿 🅿 🆈 🆁 🅴 🅰 🅳 🅸 🅽 🅶

🅰🆄🆃🅷🅾🆁 🅿🅾🆅

Gelap, itulah yang Yoga lihat saat bangun, kepalanya sangat pusing. Yoga menatap kesekeliling, Yoga tidak tau, dimana dia berada, seingatnya, dia sedang belanja di supermarket.

"Sudah bangun rupanya." Ujar suara itu, yang membuat Yoga menoleh kesamping, dan menemukan seseorang yang berjalan kearahnya.

"Siapa kau?". Tanya Yoga dengan raut wajah bingung, "dan dimana aku?"

Orang itu menyalakan lampunya, dan Yoga terkejut saat melihatnya, ternyata orang itu adalah Sastra, karyawan di perusahaan pak Ridho.

"Kau terkejut!". Jawab Sastra dengan tertawa, "kau tidak perlu tau dimana dirimu berada." Ujar Sastra, dan setelah itu, Sastra keluar dari kamar itu.

Yoga mencoba untuk melepaskan ikatan yang ada ditanganya, namun sia-sia, Yoga tidak bisa melepaskan tali itu. Yoga berusaha untuk bangkit dari tempat tidur, dan berjalan dengan hati-hati menuju pintu. Namun, Yoga mendengar suara orang yang sedang mengobrol, Yoga mendengarkan obrolan itu.

'Pokoknya, kamu harus jaga dia jangan sampai kabur, karena nanti aku akan membuat perhitungan denganya!'

Yoga yang mendengar itu langsung membulatkan matanya. Apa mungkin yang dimaksud adalah dirinya. Yoga langsung panik, sekali lagi, Yoga berusaha untuk melepas ikatan itu. Percobaan pertama gagal, kedua gagal, dan yang ketiga, akhirnya ikatan itu terlepas.

"Gue harus cepat kabur dari sini!". Ujar Yoga.

Yoga langsung berjalan menuju kearah jendela, dan mencoba untuk membuka jendela. Tapi, jendela itu susah sekali untuk dibuka. Saat Yoga akan memecahkan kaca jendela ada sebuah suara yang membuatnya terkejut.

"Wah, mau kabur rupanya." Ujar suara itu, dan berjalan mendekat kearah Yoga.

Yoga menoleh kebelakang, dan betapa terkejutnya Yoga, Sandy berdiri tepat dihadapanya. Tapi, Yoga tidak merasa takut, justru Yoga berjalan maju kearah Sandy.

"Kenapa, anda takut kalau saya kabur, dan melaporkan tindakan ini kepada polisi?". Tanya Yoga.

Sandy hanya tersenyum remeh, "tidak ada rasa takut untuk Sandy Atmaja!"

"Hebat juga ya, tidak mempunyai rasa takut." Ujar Yoga.

Yoga berjalan maju kearah Sandy, dengan tatapan tajamnya. Dan hal itu membuat Sandy berjalan mundur.

"Kau benar-benar bodoh!". Ujar Yoga.

"Apa maksudmu?". Tanya Sandy dengan bingung.

"Tidak ada, hanya saja, aku ingin mengucapkan kata-kata itu, karena kata itulah yang cocok untukmu!". Jawab Yoga, yang membuat Sandy tersulut emosi.

Plak

Sandy menampar pipi Yoga, namun, bukanya takut, Yoga justru tersenyum kearah Sandy.

"Tidak cukup keras Sandy Atmaja." Ujar Yoga.

Plak!!!

Menaklukan Pak Ridho [ END ]Where stories live. Discover now