Prolog

24.9K 1.5K 33
                                    

Tiga kali ketukan palu yang berasal dari Hakim memutuskan pasangan suami istri yang baru menikah selama satu tahun tiga bulan tersebut telah resmi bercerai. Keduanya hadir dalam persidangan perceraian tersebut dan saling berjabat tangan setelahnya serta melemparkan senyum tipis.

Mereka berpisah secara baik-baik walau  mereka menikah karena 'kecelakaan'. Kalau saja tidak terjadi 'kecelakaan' tersebut, tidak akan terjadi yang namanya pernikahan dan mereka tidak akan pernah saling mengenal.

Berawal dari Rasya yang mabuk saat itu di salah satu club dan Salena yang bekerja sebagai pelayan dengan maksud baik membantu Rasya, ingin mengantar pulang pria itu dengan selamat. Namun, niat baiknya malah dibalas perlakuan buruk. Rasya memaksanya hingga ia hamil.

Mau tidak mau Rasya bertanggung jawab atas kehamilan Salena. Tentu semuanya tidak berjalan mulus. Karena tidak adanya restu dari pihak keluarga Rasya karena Salena hanyalah anak yatim piatu yang besar di panti asuhan sejak kecil. Tidak memiliki apapun. Miskin. Itulah yang dikatakan ibu dari Rasya pada Salena sehingga tidak merestui pernikahan mereka.

Dan pada bulan kelima kehamilan Salena, wanita itu mengalami keguguran. Sehingga ibu mertuanya  memiliki keinginan kuat agar Salena dan Rasya bercerai. Menurutnya Rasya menikahi Salena karena bertanggung jawab, karena anak mereka tidak selamat sehingga Rasya tidak perlu lagi bertanggung jawab.

Lamunan Salena terbuyar saat ada yang memanggilnya. Salena memutar tubuhnya menghadap ke arah Rasya yang berjalan ke arahnya. Pria yang beberapa menit lalu sudah menjadi mantan suaminya itu menghampirinya. Pria yang berbeda dua belas tahun lebih tua darinya.

"Sal," panggil Rasya lagi setelah berdiri tepat di hadapan Salena. Perbedaan tinggi mereka berbeda jauh membuat Salena mendongak.

"Iya Mas?" sahut Salena. Kening Salena mengkerut saat melihat tangan Rasya terjulur. Padahal di dalam ruang sidang tadi mereka sudah berjabat tangan. Tapi, tetap saja Salena menyambut uluran tangan Rasya.

"Terima kasih untuk semuanya. Satu tahun tiga bulan kamu urus saya dengan baik sebagai suami kamu. Dan maaf kalau ada perlakuan atau perkataan saya yang kurang baik." Rasya pria yang baik. Mana ada pria yang mencari korbannya setelah melakukan pemerkosaan dan memohon meminta maaf bahkan bersujud di hadapan Salena saat itu? Mengatakan jika Rasya khilaf dan di bawah pengaruh alkohol hingga berbuat nekat saat itu.

"Saya juga Mas, terima kasih dan saya minta maaf."

Tautan tangan mereka terlepas.

"Setelah ini kamu mau kemana?" tanya Rasya.

"Saya mau ke Nasha."

"Saya anterin." Salena menggeleng menolak tawaran Rasya. Salena tidak ingin merepotkan Rasya lagi dan Salena berharap jika hari ini adalah pertemuan terakhir mereka.

"Gak usah Mas. Saya bisa naik bus." Lalu Salena melihat Rasya merogoh saku celana kemudian mengeluarkan dompet. Mengambil semua lembar uang merah di dalam dompet tersebut yang berisi tujuh lembar.

"Buat kamu." Rasya mengambil tangan Salena lalu meletakkan uang tersebut.

"Eh Mas? Enggak us..."

"Sal, please! Ini untuk yang terakhir kali," ujar Rasya memelas menatap teduh mantan istrinya tersebut. Akhirnya Salena menerima uang tersebut.

"Terima kasih Mas. Sampai jumpa lagi." Salena berlalu terlebih dahulu, kemudian Rasya pun memutar tubuhnya berlalu juga.

Rasya menghentikan langkahnya lalu menengok ke belakang. Melihat punggung Salena yang perlahan menjauh dari pandangannya.

"Sal!!"

Salena berhenti melangkah dan kembali menengok ke arah Rasya.

"Kalau ada apa-apa jangan sungkan minta tolong sama saya, ya?" Salena mengangguk dan membalas senyuman Rasya. Lalu keduanya sama-sama melanjutkan langkah pergi dari sana.

***

Yuhuuu~

Pada ngira ini sequel BITTERSWEET LOVE kan? Hihi🤭

Tapi tenang aja Odit bakal nyempil di cerita ini.
Mau Akram nyempil juga ga?

Ini ceritanya Salena, salah satu sahabatnya Odit.

So, selamat menikmati

See you the next chapter
Salam manis dari NanasManis😉
17/02/21

Bittersweet DivorceWhere stories live. Discover now