Bagian 4 : Club

10.1K 1.1K 20
                                    

Entah kapan terakhir Salena memasuki tempat tersebut. Mungkin tiga bulan yang lalu ketika atasannya mentraktir para karyawan.

Salah satu club malam yang terkenal. Dipenuhi lautan manusia. Berada di beberapa lounge dan sekitar meja bar. Apalagi di dance floor.

Salena melirik Odit yang berbinar melihat tempat ini.

Bisa dikatakan pergi ke tempat ini adalah ide Odit.

Salena ikut saja, malah dia yang menuntun Odit ke arah meja bar. Duduk di sana dan memesan minuman rendah alkohol.

"Dit, jangan sampe mabuk!!" Salena sedikit mengeraskan suaranya.

Odit tertawa mengangkat gelas berukuran kecil lalu meneguk. "Gak kok. Coba-coba aja." Lalu mata wanita itu mengedar. Kemudian mengumpat pelan, "Oh shit!"

Salena pun mengikuti tatapan Odit. Di sana Ares melambai pada sahabatnya melangkah menghampirinya.

"Len, gue pinjem temen lo, ya?" ujar Ares setelah menyapa Salena.

"Oh oke. Asal lo gak macam-macam!" ujar Salena kalem, tapi tegas.

Ares tertawa dan mengacungkan jempol.

"Emang gue barang?!" Sentak Odit kesal segera turun dari kursi tinggi tersebut saat Ares menarik kursinya.

Kedua orang itu pergi ke dance floor. Bergabung di sana.

Walau sepertinya Odit terlihat membenci Ares, tapi Odit tidak menolak ajakan Ares.

Salena pun kembali menghadap ke arah meja bar. Menikmati tequila sunrise miliknya.

"Cosmo satu ya?"

Mendengar suara yang tak asing tersebut membuat Salena menoleh ke kanan.

Tatapannya bertemu dengan sosok si pemesan cosmopolitan. Minuman yang dicampur berbagai bahan, mulai vodka, triple sec, jus cranberry dan jus jeruk nipis.

Sosok itu pun terkejut melihatnya.

Keduanya tertegun. Saling menatap dengan pandangan mendalam.

"Sal."

Satu-satunya orang yang pernah memanggilnya 'Sal'....

"Mas Rasya."

Yaitu, mantan suaminya yang langsung menyunggingkan senyuman.

Rasya yang tadi berdiri, langsung duduk di sebelah Salena.

"Kamu apa kabar?"

"Baik Mas."

Ah sudah Salena duga. Jika mereka bertemu lagi, keduanya akan seperti ini.

Seperti kawan lama yang baru bertemu setelah sekian lama.

Tidak berpura-pura saling mengenal atau bersikap dingin.

"Ke sini bareng siapa?"

"Bareng Odit. Dia sama temannya ke dance floor." Kepala Salena mengendik ke arah dance floor.

Rasya mengikuti sejenak arahan Salena lalu kembali menatap wanita itu.

"Kalau Mas?"

Mereka diinterupsi oleh bartender yang menyiapkan pesanan Rasya.

Rasya berterima kasih lalu kembali menatap Salena. "Bareng temen. Mereka ada di lounge pojok."

Salena pun tersenyum lalu menyesap minumannya, begitu pun Rasya.

Bittersweet DivorceWhere stories live. Discover now