Bagian 8 : Gosip

7.6K 996 16
                                    

Salena keluar dari ruangan Rehan dan terkejut melihat sosok Keisha yang berdiri di depan pintu. Menatapnya dengan pandangan heran.

Hanya mampu tersenyum canggung, lalu melangkah pergi dari sana. Kembali ke arah Astra yang sudah dari membeli air. Menunggunya untuk makan bersama.

"Dari mana Len?" tanya Astra.

"Dari toilet." Bukannya Salena pembohong. Hanya saja ia tidak ingin membuat Astra salah paham atau mencap dirinya cari muka di depan Rehan karena membeli makan siang untuk atasan mereka itu.

Walaupun Salena menutupinya, tapi tetap saja gosip tentang dirinya yang berusaha menggoda Rehan bertebaran hingga ke seluruh karyawan.

Membuat Salena merasa tidak nyaman. Tapi, ia tetap profesional bekerja. Mendapatkan jadwal menjadi tour gouide turis dari Australia.

Yang membuat Salena sedih karena Astra mendiamkannya. Tidak seperti biasanya.

Apa Astra termakan gosip itu?

Tatapan Salena tertuju pada Keisha yang sedang duduk sendirian. Memang, waktu makan siang tiba. Para turis yang mereka antar ke tempat wisata sedang makan.

Salena berjalan pelan menghampiri Keisha. Meneguk ludahnya secara kasar saat tatapan sinis Keisha tertuju padanya. Membuat suaranya tercekat. Sehingga suaranya terdengar mencicit, "Kei, kamu ya yang nyebarin gosip itu?"

"Apa sih? Kamu bicara apa? Yang jelas dong!" sahut Keisha sinis.

Salena menghela nafas pelan. Mengulang pertanyaannya. "Kamu yang nyebarin gosip tentang aku?"

"Oh gosip kamu yang godain Pak Rehan?"

"Aku gak godain Pak Rehan!" ujar Salena. Menekan setiap katanya. Memberanikan diri agar tidak ditindas Keisha. Semenjak bekerja di Fun tour, sosok Keisha memang selalu membuatnya tidak nyaman karena selalu meremehkannya, membicarakan dirinya, dan merendahkan statusnya yang janda. 

"Gak usah bohong kamu. Terus kemarin ngapain kamu keluar dari ruangannya Pak Rehan?" Keisha mulai berdiri menatap sinis Salena.

"A-aku..."

"Dasar janda gatal! Kalau kamu mau dibelai jangan Pak Rehan. Banyak kok laki-laki lain!" Setelahnya Keisha pergi meninggalkan Salena yang matanya memanas.

Menunduk seraya mengatur deruh nafasnya yang memburu karena emosi serta dadanya yang terasa sesak akibat penghinaan tersebut.

Menjadi janda bukan pilihan Salena.

Kenapa statusnya yang janda selalu direndahkan orang-orang?

Apa sebegitu hinanya statusnya terebut?

Menegakkan kepala, ia mengusap kedua matanya. Tatapannya tidak sengaja bertemu dengan Astra, lalu pria itu membuang pandangan. Melengos pergi dari tempatnya berdiri.

Salena menghela nafas pelan.

Memang butuh bertahun-tahun lamanya agar orang mempercayai kita dan tidak akan termakan omongan orang-orang jika ada yang berbicara buruk tentang kita.

Salena agak kecewa dengan sikap Astra yang menjauhinya. Termakan dengan gosip tersebut. Tapi, ia sama sekali tidak membenci Astra karena tidak mendukungnya dan membelanya. Itu hak Astra.

Dan masalah ini membuatnya tau siapa yang sebenarnya tulus padanya.

***

Singgah ke kantor untuk mengambil tasnya usai pekerjannya selesai. Di kantor masih banyak karyawan yang belum pulang.

Sayup-sayup Salena mendengarkan pembicaraan tentang dirinya pun tatapan mereka dengan terang-terangan tertuju padanya.

Janda gatal.

Bittersweet DivorceWhere stories live. Discover now