chapter 43

28.1K 2.1K 195
                                    

Selesai menghajar ketiga orang tersebut, Nesya langsung menghampiri orang tadi yang saat ini tengah menatap dirinya.

"Lo nggak papa kan?" Tanya Nesya. Orang tersebut menggeleng dengan wajah datarnya. Orang itu memiliki wajah yang lumayan tampan. Ya, walaupun wajahnya terdapat banyak luka lebam tak membuat pesona wajah tampan nan dingin tersebut menghilang sedikit pun.

Mungkin jika para perempuan di luar sana akan terpana melihat wajah orang ini. Namun, berbeda dengan Nesya gadis itu sudah kebal melihat wajah-wajah tampan. Karena hampir setiap hari ia melihat wajah-wajah tampan abang-abangnya dan itu membuat dirinya tidak terpesona oleh wajah orang itu.

"Lo bisa pulang sendiri kan?" Tanya Nesya. Ia bertanya seperti itu hanya karna ia khawatir terhadap keadaan orang itu.

"Hmm gue bisa!" Ucap orang tersebut sambil berdiri. Namun ia meringis kesakitan saat ia berjalan.

Nesya yang melihat langsung menghembuskan nafasnya dengan pelan lalu membantu memapah dia untuk kembali kerumahnya.

"Gue bantu!" Ucap Nesya sambil memapah orang tersebut.

Sedangkan orang itu tidak menolak sama sekali karena ia sebenarnya juga merasa susah untuk berjalan.

"Lo kesini tadi naik apa?" Tanya Nesya.

"Motor" ucapnya sambil menunjuk motornya yang berada di ujung gang.

Nesya mengangguk.

Ia langsung memapah orang tersebut menuju ke arah motornya. Setelah sampai di dekat motor, ia langsung membantu orang itu untuk duduk di jok belakang motornya.

"Ngapain lo?" Tanya orang tersebut dengan heran saat melihat Nesya duduk di depan.

"Gue anterin! Karna gue yakin lo nggak bisa pulang sendiri apalagi dengan keadaan lo yang sekarang" jelas Nesya.

Orang tersebut hendak menolak. Namun, Nesya sudah menyalakan motornya dan melajukannya dengan kecepatan sedang.

Akhirnya dia hanya bisa pasrah dan mengarahkan Nesya saat gadis tersebut bertanya rumahnya.

Setelah beberapa menit, mereka sampai di depan sebuah rumah kosong namun di halaman depan terdapat banya motor sport berjejer rapi.

"Ini bener rumah lo?" Tanya Nesya. Orang itu menggelengkan kepalanya.

"Markas gue!" Jawabnya singkat sambil turun dari motor. Sedangkan Nesya mulai mengerti bahwa orang yang ia tolong mungkin termasuk salah satu anggota geng motor mungkin. Atau bahkan bisa jadi ia adalah inti dari geng tersebut. Karna ia melihat banyaknya motor dan jaket yang dipakai oleh orang itu.

Nesya kembali membatu orang tersebut untuk masuk ke dalam. Sesampainya di dalam, orang-orang yang sedang duduk terkejut melihat seseorang yang di papah oleh Nesya.

"Bos kenapa lo?"

"loh! Kok iso dadi ko ngene kowe bos?"

"Kenapa lo bos?"

Tanya beberapa orang.

"Minggir!" Ucap Nesya lalu mendudukan orang tersebut di sofa yang terdapat di sana.

"Kenapa lo bisa gini bos?" Tanya seorang laki-laki yang duduk di sofa singel.

"Dikeroyok" ucap orang itu.

"Rooster?" Tebak laki-laki tersebut.

"Hmm" jawab orang itu dengan berdeham. Mereka langsung menganggukan kepalanya tanda mengerti.

NesyaWhere stories live. Discover now