chapter 7

50.1K 3.5K 87
                                    

Akhirnya mereka berkumpul di markas feros. Markas feros berbentuk rumah yang sangat besar. Arga, Refa, dan Deka sepakat berpatungan untuk membeli rumah 3 lantai tersebut. Karena, markas feros sebelumnya telah rusak dan tidak muat untuk menampung semua anggota feros yang hampir berjumlah 500 orang.

Anggota feros tidak hanya anak sma melainkan ada yang sudah kuliah dan bekerja namun mereka tetap bergabung dengan feros. Bahkan inti feros sebelum Arga dkk masih setia berkumpul seperti Beni Antareksa, Brian Danerta, dan Yudha Bramantya. Mereka adalah inti feros sebelum Arga, Refa dan Deka yang menggantikan mereka.

Saat mereka sedang berkumpul termasuk Beni, Brian, dan Yudha. Mereka sekedar berbincang-bincang menanyakan kabar dan lainnya.

"Gimana sama feros?" Tanya Beni

"Oh iya tadi gue denger disekolah kalian di serang sama antrex?" Tambah Yudha

"Iya bang, tadi antrex nyerang ke sekolah kita" jawab Arga sambil sesekali meminum minuman soda kalengnya.

"Kok bisa?" Tanya Brian sambil tetap memainkan game onlinenya tanpa menoleh sedikit pun.

"Gara-gara kita mukulin anggota mereka waktu ngebantu temen kita yang diganggu anak antrex. Dan lo tau bang, yang di ganggu anak cewek" bukan Arga yang menjawabnya melainkan Deka.

"Trus tu cewek gimana?" Ujar Yudha

"Gak gimana-gimana sih, orang tu cewek juga bisa bela diri. Tapi kan gak adil gitu dia sendiri trus ngelawan enam orang cowok lagi, jadi abang Deka yang ganteng dan tentunya sangat baik sejagad raya membantu dong" ucap deka dengan menggebu yang langsung di balas oleh sorakan teman-temannya yang lain.

"Tapi yang gue denger waktu kalian berantem sama antrex di sekolah kalian rose black ngebantu kalian itu bener?" Tanya Beni yang langsung dibalas anggukan oleh ketiga orang di depannya siapa lagi jika bukan Arga dkk.

"Kok bisa?!" tanya Brian yang mulai tertarik dengan topik percakapan kali ini dan langsung menaruh handphonenya di sofa samping.

"Nah itu yang buat gue gak ngerti bang. Tapi, kata Arga tadi leader mereka itu sempet kaya nyapa orang yang ada di kelas atas gitu!" jelas Refa

"Tapi leader rose black siapa sih bang?" Tanya Arga

"Setau gue sih namanya Keyno Gabriel" jawab Beni. Yang lainnya hanya mengangguk-nganggukkan kepalanya tanda ia tengah mengerti. Berbeda dengan Deka yang sibuk dengan handphonenya.

"Woy, ntar malem ada balapan nih" seru Deka yang membuat lima orang tersebut menghentikan bicara mereka dan menatap Arga.

"Apa sih! Gak usah teriak juga" ujar Refa kesal

"Biasa aja kali" sahut Brian

"Ini bukan balapan biasa" ucap Deka

"Maksud lo?" Tanya Arga

"Ck, balapan kali ini rose black ikut" jawab Deka dengan serius. Dan membuat orang yang ada disana menoleh kearah Deka

"Kita ikut!" putus Arga.

"Oke, gue kabarin Bang Faza dulu" ucap Deka

"Gue balim dulu! Nanti malam kumpul sini" pamit arga lalu bersalam ala cowok.

"Oke, ati ati ga!" Ucap Brian dan lainnya yang dibalas anggukan oleh arga. Setelah itu ia melajukan motornya menuju rumah.

Sesampainya di rumah ia memakirkan motor sport nya di garasi kemudian masuk ke dalam.

"Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

"Ayah belum pulang bun?" Tanya Arga

NesyaWhere stories live. Discover now