chapter 8

47.7K 3.4K 150
                                    

Saat ini jam menujukan pukul 06.25 pagi. Seorang perempuan tengah menghabiskan sarapannya agar saat ia mengikuti upacara tidak jatuh pingsan. Nesya memang memiliki penyakit anemia dan jika ia sangat kelelahan maka tubuhnya akan ngedrop. Setelah menghabiskan sarapannya nesya segera berangkat kesekolah.

"Pak, berangkat sekarang aja yuk" ucap nesya sambil memakai sepatunya.

"Ya saya kan nurut aja sama non nesya" ujar pak maul dan nesya hanya menyengir saja tidak jelas.

"Hehehe..ya udah yuk berangkat pak" pak maul hanya mengangguk dan membukakan pintu untuk putri majikannya.

"Makasih pak" ucap nesya sambil masuk ke dalam mobil

"Sama-sama non" balas pak maul

Tak lama setelah menempuh perjalanan dari eumah ke sekolah, nesya sampai di kelasnya dan segera masuk karena upacara segera dimulai. Setelah sampai dikelas ia mendapati nanda yang sedang duduk dibangkunya. Nesya segera menuju ke bangku tempat nesya duduk lalu mengeluarkan topinya dan segera menghampiri nanda.

"Nanda" sapa nesya.

"Hmm" ucap nanda sambil mengalihkan matanya dari buku lalu mendongak.

"Kamu ngapain? Gak ke lapangan?" Tanya nesya karena heran aja ngeliat nanda masih dikelas padahal teman-temannya yang lain sudah pada ngumpul dilapangan.

"Bentar, gue ngerjain ini dulu. Tadi malem ketiduran gue" ucapnya sambil menulis. Setelah nanda selesai mengerjakan pr nya, nesya dan nanda segera bergabung dengan teman sekelasnya di lapangan.

♥♥♥♥♥

Disinilah mereka berada, disebuah lapangan yang sangat luas dan berisi ratusan siswa yang tengah mendengarkan kepala sekolah yang sedang berpidato. Matahari mulai meninggi membuat semua siswa mengeluh kepanas.

"Anjirr..tu kepala sekolah lama amat pidatonya. Gue udah gak tahan. panas nihh" dumel nanda sambil mengucir rambutnya menjadi satu.

"Sabar aja ngapa sih, bentar lagi juga selesai kok" ucap nesya

"Dari tadi udah sabar gue. Tapi lo gak gerah apa rambut lo digerai gitu" tanya nanda yang melihat rambut nesya yang tergerai.

"Emm..gak, aku gak gerah kok" jawab nesya sambil sedikit gugup. Nanda hanya menganggukkan kepalanya saja mendengar ucapan nesya. Selesai upacara mereka memutuskan pergi ke kantin untuk membeli minum.

"Pak air mineral dinginya dua ya" ucap nesya

"Oke neng" lalu penjual tersebut langsung mengambilkan air mineral di kulkasnya dan diberikan ke pada nesya. Setelahnya nesya mengulurkan uang kertas bewarna ungu yang langsung diterima oleh sang penjual.

"Makasih pak" ucapnya dan segera menghampiri nanda yang tengah duduk dimeja pojok.

"Nih, minumannya" ucap nesya sambil mengulurkan air mineral kepada nanda

"Makasih nesya" nesya hanya mengangguk dan segera duduk disamping nanda. Tak lama suara histeris para siswi membuat kantin ramai seperti pasar.

Astaga arga ganteng banget

Aaa..refa cool banget deh

Adek gak kuat bang

Ihh deka kok imut banget sih

Arga lope yu

"Duduk mana nih?" Tanya refa

"Udah situ aja tuh" sahut deka sambil menunjuk bangku nanda dan nesya yang masih asik bercerita. Akhirnya mereka menghampiri ke meja nesya dan nanda.

"Hai nesya" sapa deka. Nesya yang disapa pun hanya mendongak dan membalas sapaan deka sambil tersenyum.

"Aduh nesya, jangan senyum dong" ucap deka yang membuat nesya mengernyitkan dahinya tanda ia bingung dengan ucapan deka.

"Karena nanti abang deka yang ganteng bisa kena diabetes akibat senyuman manismu" ucap deka sambil tersenyumm jail.

"Dek lo kalo mau nggembel di perempatan sana?" Ujar refa malas dengan kelakuan sahabat satunya ini. Deka hanya mendengus mendengar ucapan refa.

"Oh iya kaka mau ngapain?" Tanya nesya.

"Gabung" ucap arga sambil duduk didepan nesya.

"Emm boleh kok silahkan" ucap nesya kikuk. Dan akhirnya arga dkk duduk disamping arga dengan posisi arga di depan nesya sedangkan refa disamping arga dan berhadapan dengan nanda. Mereka makan dan kadang tertawa mendengar lelucon deka. Sampa datanglah giska dan teman-temannya yang langsung menggebrak meja yang nesya tempati.

Brakk

"Eh lo ngapain duduk sama arga dkk?" Tanya giska.

Ck, cabe dateng-batin nesya

"Kalo ditanya tu jawab. Gak punya mulut lo?" Tanya fresta salah satu teman giska.

"Maaf emang salah kita duduk disini. Lagian kak arga sama temen-temennya yang minta gabung kok" ucap nesya santai sambil memakan snacknya.

"Lo berani ya sama gue?" Tanya giska sambil memegang dagu nesya dan dicengkram dengan kuat

"Emang situ siapa? Dan kenapa harus takut? Lagian kan kita sama-sama orang" ucap nesya sambil menatap tajam mata giska. Giska sebenarnya takut dengan tatapan tajam milik nesya namun, ia menutupinya.

"Lo gak tau? Kalo gue itu adik dari seorang leader rose black" ucap giska berbohong.

Hah, ngimpi kali nih orang-batin seseorang

Sebenarnya semua orang terkejut dengan ucapan giska yang mengatakan bahwa dirinya adalah adik dari seorang keyno gabriel. Arga dkk yang mendengar ucapan giska terkejut dan heran.

"Setahu aku seorang keyno gabriel tidak memiliki seorang adik deh" ucap nesya sambil melepaskan tangan giska yang sedari tadi bertengger manis didagunya dan berdiri sambil mendekat ke arah giska.

"Hoo, keyno kan anak tunggal dia gak punya adik kan?" Ucap refa membenarkan ucapan nesya.

"Nah tu kak refa aja tahu, terus kok kamu bisa jadi adiknya?" Ucap nesya sambil menatap giska. Giska yang malu karena katahuan bohong langsung pergi dari kantin. Sebelum pergi, ia mengancam nesya.

"Awas lo, gue gak akan biarin hidup lo tenang" ujar giska dengan penuh tekanan lalu berlalu dari sana dan diikuti oleh kedua temannya.

"Wuisss.. lo berani banget ngadepin tu mak lampir nes" ucap nanda.

"Emang kenapa gak berani?" Tanya nesya.

"Ya kita satu sekolah semua tahu kalo giska itu anak suka nge-bully orang" ujar nanda yang hanya dibalas nesya dengan mengedikan bahunya acuh.

"Lo tau keyno?" Ucap seorang cowok yang ada dihadapan nesya yang tak lain adalah arga dengan ciri khasnya dia. Datar dan dingin.

"Oh iya nes, kok lo bisa tahu tentang keyno?" Tanya deka
yang tengah menyadari darimana nesya bisa tau tentang keyno.

"Oh.. emm.,i-itu a-aku ta-tau dari temen aku iya dari temen aku. Temen aku kan suka ikut hal-hal geng motor kaya gitu" ucap nesya denga gugup. Semua orang yang ada di meja itu mengangguk paham dan percaya apa yang di ucapkan oleh nesya. Namun, arga masih belum percaya akan ucapan nesya. Hal itu membuat seorang arga untuk mengorek informasi tentang nesya.

Gue makin yakin kalo ada yang lo sembuyiin dari gue nes. Dan gue harus cari tau itu secepatnya-batin arga.

♥●♥●♥●♥●♥

Maaf guys kalo up nya lama. Trus semoga kalian suka dengan cerita aku ini:D

Jangan lupa untuk selalu FOLLOW, BINTANG & KOMENNYA.

Terima kasih

Happy reading semua.

Semoga ibadah puasa kalian lancar guys:D

NesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang