03.

770 124 9
                                    

Sulit untuk mendeskripsikan seberapa hancur Jisung sekarang. Kondisinya mengenaskan, dengan cairan sperma di sekujur tubuhnya, sudah cukup memberi gambaran bagaimana Jisung hancur.

Tapi dibanding marah, Jisung justru mengepalkan tangannya dengan air mata yg masih jatuh. Perasaannya kacau, tapi yg jelas kemarahan yg mendominasi.

Tuk tuk tuk.

Kepala Jisung sedikit terangkat melihat ujung sepatu seseorang mendekati dirinya. Tanpa mendongak pun Jisung bisa menebak siapa pemilik langkah angkuh itu.

"Minho,"

Kepala Jisung mendongak, menatap sang iblis yg berusaha menyimpan senyum kemenangannya.

"Aku menerima penawaranmu."

Minho berjongkok di hadapan Jisung, menarik senyum simpul, sedikit menggertakan gigi lalu meraih tengkuk Jisung dengan lembut,

"Tentu saja, katakan apa keinginanmu."

Jisung balas menatap Minho yg semakin mendekatkan wajahnya di hadapan Jisung,

"Aku ingin, dunia tunduk padaku."

Minho menghentikan pergerakannya, dengan jarak yg sangat dekat ia melirik Jisung lalu tertawa kecil, membuat Jisung sadar ada noda darah di mulut Minho.

"Tentu saja honey, aku bisa mengabulkan itu."

Kemudian menyatukan bibirnya dengan bibir Jisung.

Yg Jisung lakukan hanya diam menerima, bahkan ia juga merasakan sedikit rasa darah dari lidah Minho yg masuk memaksa Jisung mengeluarkan lidahnya. Saat Jisung mengeluarkan lidahnya, Minho justru sengaja menggigit lidah Jisung hingga mengeluarkan darah.

Jisung terkejut, namun Minho terus memaksa Jisung menelan darah mereka berdua yg tercampur dalam mulut mereka.

Ciuman itu terus berlanjut, bahkan darah bercampur air liur juga ikut menetes.

Jisung tetap tidak menolak atau bergerak sampai Minho lebih dulu melepaskan ciumannya.

"Permohonan diterima, itu adalah tanda permulaan kontrak kita. Darah, dan akan membutuhkan lebih banyak darah di masa depan–

–Selamat, dunia akan tunduk kepadamu mulai sekarang."

▪︎▪︎▪︎

Keesokan harinya, sekolah digemparkan oleh berita seorang siswa yang bunuh diri dengan cara melompat dari atas gedung. Tentu siswa itu langsung tewas di tempat mengingat ia melompat dari lantai 5 dan tidak sempat dilarikan ke rumah sakit karna satpam baru menemukan mayatnya di pagi buta.

Semua orang terkejut. Tapi tidak ada yang lebih terkejut daripada Jisung. Jelas ini bukan kebetulan, tapi ini juga bukan sesuatu yang Jisung sangka. Orang yang bunuh diri itu adalah salah satu orang yang melecehkannya kemarin.

Dan Jisung tau persis, apa yang dikatakan Minho benar. Iblis itu mampu mengabulkan keinginan Jisung, bahkan paling mengerti apa yang Jisung inginkan.

"Bagaimana? Kau menyukainya?"

Jisung sedikit tersentak dengan kehadiran Minho yang tiba tiba berbisik di sebelahnya. Namun kemudian Jisung kembali terkejut mendapati Minho yang memakai seragam sama persis seperti dirinya.

"Kau– apa yang kau lakukan?"

Minho menatap dirinya sendiri, lalu menggidikkan bahu.

"Bosan. Lagipula akan lebih baik bukan jika aku selalu ada di sekitarmu?"

Jisung diam diam membenarkan ucapan Minho.

"Ya, itu benar. Kau harus melaksanakan tugasmu. Sekarang, beri pelajaran kepada para serangga yang dulu menggangguku. Buat mereka menderita."

Leviathan | MinsungWhere stories live. Discover now