09.

535 85 6
                                    

Wajah Hyunjin yang tadinya sumringah mendadak berubah ketika melihat orang yang masuk kini bukan lah seseorang yang ia tunggu. Hyunjin bingung.

"Anda siapa? Saya merasa yang berurusan dengan saya tempo hari bukan anda."

Hari ini ia harusnya mengadakan rapat untuk membahas kerja sama antara Hyunjin dan Jisung. Hyunjin sudah merasa sangat bahagia kemarin, tapi justru yang muncul dihadapannya orang lain.

"Perkenalkan, namaku Felix. Aku yang akan menggantikan tuan Jisung dalam kerja sama kali ini karna sayang sekali dia harus menangani urusan lain yang lebih mendesak di Paris." Felix tersenyum cantik, tapi mengesalkan di mata Hyunjin.

Felix tau Hyunjin tampak tidak senang dengan kedatangannya, Felix juga paham alasannya. Semalam, Jisung meminta Felix untuk menggantikannya dan Felix juga tidak perlu bertanya lebih lanjut kenapa. Yang  pasti alasannya sama seperti sebelum-sebelumnya, kurang lebih. Yaitu mereka yang mulai menginginkan hubungan lebih dari sekedar rekan kerja sedangkan Jisung sama sekali tidak membutuhkan hubungan lain selain tentang pekerjaan. 

"Baiklah, kita mulai dari mana?"

•••

Jisung tengah menikmati suasana indah kota paris dari balkon kamar hotelnya sembari menikmati Americano yg ia genggam. Udara yang terasa segar di pagi hari sedikit mengesampingkan overthingking Jisung mengenai berbagai masalah yang berlangsung di hidupnya saat ini, termasuk tentang Hyunjin. Ya, setidaknya masalah yang satu itu telah teratasi untuk sementara ini.

"Kau melarikan diri lagi."

Jisung mengalihkan pandangannya sejenak untuk memeriksa siapa yang berbicara. Oh, ternyata itu Minho yang selalu mencampuri segala urusannya. Tidak terlalu peduli, Jisung kembali menikmati pemandangan luar balkonnya. Lagi pula itu benar, Jisung melarikan diri.

Minho melangkah mendekat hingga ia berdiri sejajar dengan Jisung, memandang pemandangan yang sama pula.

Ada jeda yang berlangsung cukup lama di antara mereka hingga kemudian Jisung bersuara, memulai topik yang cukup serius juga spontan.

"Apa kau akan mencari mangsa lain?"

Minho tau apa yang Jisung bicarakan, namun ia enggan menjawab dan memilih diam. Tapi Jisung sepertinya sangat ingin membicarakan topik ini.

"Kau tau, aku sudah pernah bilang aku tidak keberatan menjadi bagian dari dirimu. Walaupun itu menyebalkan, tapi aku memang tidak memiliki siapapun selain kau. Orang orang yang ada di sisiku pada akhirnya akan pergi karna diriku, karna kesepakatan kita. Pada akhirnya hanya aku dan kau yang tersisa..."

"Sayangnya aku tidak akan membiarkan itu terjadi." sergah Minho cepat, ia menggeser tubuhnya menghadap Jisung walau Jisung sendiri tidak mengalihkan pandangannya dari bangunan bangunan. "Kau, tidak akan menjadi bagian dari diriku." tegas Minho di setiap katanya. 

Percakapan itu berhenti di situ. Minho berbalik meninggalkan Jisung yang masih di posisi semula, mempertanyakan isi hatinya sendiri.

Sedangkan Minho, ia mulai membenci keadaan.

Memilih untuk kembali menghindar dari pertanyaan pertanyaan Jisung, Minho pergi meninggalkan hotel. Mungkin sekalian mencari target baru untuk bertahan hidup karna ia tidak ingin kembali ke dunia bawah.

Awalnya Minho merasa mengikat Jisung bukanlah ide yang buruk karna ia bisa terus memanen jiwa melalui Jisung. Namun ternyata itu bukan ide yang sepenuhnya bagus.

Minho tidak sadar, sejak awal ia tertarik dengan Jisung bukan hanya karna aura gelap dari Jisung, namun lebih dari itu. Dan itu semakin memburuk semakin Minho terus berada di sekitar Jisung.

Minho ingat kenapa ketertarikan itu menjadi semakin memburuk kemudian. Saat itu masih tahun pertama sejak perjanjian mereka, Minho menyamar menjadi siswa dan hanya memperhatikan Jisung yang masih sering dirundung.

Bukan masa yang begitu sulit bagi Jisung, karna ia tinggal mengadu pada Minho siapa yang ingin dilenyapkan maka itu menjadi sum game bagi mereka berdua. Jisung membalaskan dendamnya dan Minho memanen jiwa mereka.

Hubungan yang awalnya hanya sebatas itu perlahan berubah menjadi sedikit emosional setidaknya bagi Jisung. Lalu ketika Jisung mengungkapkan betapa ia bersyukur Minho hadir di dalam hidupnya, Minho justru menghilang sesaat dari hidup Jisung.

Minho menyadari perasaannya. Ia kira ia hanya menuntaskan nafsu sebagai makhluk yang penuh dengan nafsu, ternyata penyatuan itu memberikan bekas yang lebih daripada jejak di tubuh. Dan karna itu juga, pada akhirnya Minho kembali lagi kepada Jisung. Minho secara sadar tau, ini mulai buruk, ia mulai merasakan hal yang tidak seharusnya, ia mestinya berhenti, namun Minho selalu egois.

“Jangan pergi lagi, aku tidak memiliki siapapun selain kau.”

Itu adalah permintaan Jisung, dan Minho memang selalu bisa mewujudkan permintaan Jisung. Maka Minho mewujudkan permintaan itu.

Minho memilih untuk terus memanfaatkan Jisung, bahkan sampai di tingkat yang tidak seharusnya.

“Pada akhirnya hanya kau dan aku yang tersisa.”

Ya, karna kutukannya memang mengatakan demikian.

Lamunan Minho buyar begitu ia merasakan beberapa meter di depannya, ada aura gelap yang sepertinya membutuhkan bantuannya.

Minho menarik senyum tipis. Benar, sepertinya ia sudah memutuskan untuk kembali 'berburu'.

•••

Jisung nanar menatap kepergian Minho. Helaan nafas menyusul kemudian,

"Kukira aku akan suka dengan ini..."

Dulu Jisung sering berandai andai, bagaimana rasanya dihormati semua orang, menjadi yang teratas, tidak khawatir tentang keadaan ekonomi, sepertinya menyenangkan. Namun kini semuanya terasa begitu hambar. Jisung tidak tau apa yang sebenarnya ia inginkan.

Meow

Suara itu membuyarkan lamunan Jisung. Ia langsung tersenyum saat menyadari Juny yang mengeluskam kepalanya ke kaki Jisung.

Jisung berjongkok untuk membelai makhluk berbulu itu, mengusaknya dengan gemas hingga Jisung lupa dengan kekhawatiran yang barusan ia pikirkan.

Namun beberapa detik kemudian, senyuman Jisung berubah menjadi sendu,

"Kau tidak akan meninggalkanku kan? Aku tidak benar benar ingin berakhir dengan iblis itu saja."



















Barusan ngecek gaya nulisku di book roleplayer sama intoxicate, keliatan bgt makin lama kaya makin males, nulis asal kelar jd kalimatnya ada yg kyk kurang efford. Maaf ya, di bbrp momen kadang aku males bgt tp kadang jg mood bgt smpe bisa kebawa perasaan nulisnya.
Maaf jg chapter ini pendek, soalnya ceritanya emng mau bkin yg ga panjang2 bgt gt setiap chapternya😭

Leviathan | MinsungDove le storie prendono vita. Scoprilo ora