08.

543 87 7
                                    

Minho sengaja meminta diturunkan di pinggiran jalan kepada anak buahnya. Mencurigakan sebenarnya, Minho mengaku memiliki urusan penting sampai harus meninggalkan Jisung berdua dengan Hyunjin hanya untuk turun di trotoar? Namun anak buah Minho tentu tidak ingin bertanya atau sekedar penasaran, mereka menuruti perkataan tuan mereka untuk menginggalkannya di sana.

Setelah memastikan anak buahnya pergi, Minho berjalan menyusuri trotoar, menuju tempat yang lebih sepi dan minim cahaya. Lama lama langkahnya mulai menjauh dari jalan utama, sedikit jauh, Minho memasuki sebuah terowongan gelap yang ditinggalkan. Sebenarnya bukan ditinggalkan, ini memang jalan para iblis untuk menuju dunia bawah. Dan Minho di sini, untuk menemui seseorang.

"Jadi kau sudah menemukan target baru?"

Seseorang perlahan keluar dari hitamnya gelap, kulitnya pucat, beberapa sisi bahkan tidak sempurna, namun semakin ia melangkah maju wujud manusia nya terlihat jelas. Tampan, tidak semenyeramkan wujud iblis nya.

"Aku sudah memiliki rencana."

Bang Chan, iblis yang kedudukannya lebih tinggi dari Minho tertawa kecil.

"Sungguh? Kau tampak tidak begitu sehat sekarang," Chan melangkah maju mendekati Minho, tangannya terulur menyentuh permukaan pipi Minho yg membuat kulit yang terkena jari jari itu berubah pucat membiru persis seperti mayat.

"Kau makan dengan cukup?" Tanya Chan, ia kemudian menurunkan tangannya karna Minho tampak mengalihkan wajah.

"Tentu."

Lagi, Chan terkekeh. Ia tau kekuatan Minho sekarang berkurang, bahkan fisiknya pun tidak sekuat biasanya. Chan sudah merasakan ini sejak beberapa tahun terakhir. Minho adalah salah satu iblis terkuat dengan posisi yang cukup tinggi di dunia bawah, melihat kondisi Minho sekarang tentu memunculkan kekhawatiran bagi Chan sebagai raja.

"Kembali lah. Kau tau berada di sini menguras banyak energi tapi kulihat kau bahkan tidak berusaha mencari energi itu."

"Aku tidak ingin kembali, urusanku banyak di sini."

Chan tidak menjawab. Ia hanya menatap Minho sebentar dengan ekspresi datar, membaca isi pikiran Minho melalui mata.

"Kau tau tidak bisa terus terusan memanen dari satu orang, itu berbahaya. Kau tau itu bukan?"

Minho mengangguk kecil.

"Kau meminum darahnya, namun situasinya akan berbeda jika kau, 'hanya' meminum darahnya. Kau tentu tidak lupa jika iblis meminum darah manusia konsepnya tidak sama seperti vampir yg mengonsumsi darah manusia," lanjut Chan. Walaupun ia jg tau kalau Minho tidak bodoh untuk melupakan itu namun setidaknya ia mengingatkan.

Chan menghela nafas, "baiklah aku tidak akan ikut campur lebih jauh namun kuharap kau juga tidak melakukan ini lebih jauh. Setelah pengorbanannya yg kali ini, berhentilah menempel padanya."



°°°



Srak.

“Akh–“

Hyunjin meringis kecil karna Jisung yang tiba tiba menyayat tengkuknya.

“Tunggu dulu!”

Jisung benar benar berhenti sebelum menancapkan pisau ke leher Hyunjin.

“Aku tidak akan mengancam–“

“Oh ya? Kalau begitu aku yang akan mengancam.”

Hyunjin melangkah mundur karna Jisung yang tiba tiba terlihat sangat marah. Pisau yang Jisung gunakan ia arahkan ke selangkangan Hyunjin, membuat Hyunjin menahan nafasnya.

Leviathan | MinsungWhere stories live. Discover now