(3) Z

1.6K 87 16
                                    

Zero tergeletak nggak berdaya. Perutnya nggak pernah diisi setelah kejadian itu dan lukanya nggak pernah dirawat. Dia terbaring sembari mengawal napasnya di gua itu dan perlahan matanya tertutup. Nggak pernah dia merasakan secapek ini, sesakit ini. Dia terbatuk sedikit dan dia dapat merasakan sesuatu pada mulutnya. Akhirnya, matanya tertutup pelan.

"Niisan, apa dia udah siuman ?"
Zoffy hanya mengelengkan kepalanya kepada soalan Jack.

⇒ flashback
Zoffy segera berlari dan meleset pergi ke suatu planet. Jantungnya nggak pernah berasa seperti ini. Kotak pemikirannya juga udah penuh dan otaknya nggak bisa di ajak berkerjasama dengannya.

Zoffy mendarat di sebuah planet yang berwarna merah dan berpasir. Planet itu kosong dan nggak berpenghuni. Dia berjalan menuju ke sebuah gua. Dia berjalan dan jantingnya seperti mahu berhenti ketika itu juga. Terlihat Zero tergeletak dan mulutnya mengeluarkan darah. Tubuhnya dipenuhi kesan luka dan badannya kurus. Napasnya memburu dan tubuhnya berkeringat.

"Astaga, Zhi-chan ! Bangun !"
Zoffy coba membangunkan Zero tapi Zero nggak kunjung membuka matanya. Ketika itu, ada seorang Ultra lagi yang menghampiri gua mereka. Ultra itu melihat ke dalam dan shock. Tangannya melepaskan kotak obatan dan bekal makanan yang di bawanya. Ultra itu berlari dan menolak Zoffy untuk menjauh dari tubuh Zero. Zoffy yang mengangkat kepalanya seketika terdiam melihat Ultra Muda di depannya.

"PERGI ! JANGAN DEKATI SHISHO !!"
"Z, tenang. Aku menjumpainya seperti ini. Dia udah tergeletak."
"APA KALIAN PUAS MEMBUAT SHISHO SEDIH ?! KALIAN LEBIH MEMPERCAYAI MATA KALIAN DAN BUKANNYA MENGGUNAKAN HATI KALIAN !"

Zoffy terdiam. Ini pertama kali baginya melihat Z yang kalem terlihat bengis. Z menangis sembari memeluk tubuh Zero. Zoffy yang melihat itu segera mengambil tubuh Zero dan menarik Z ikut bersamanya.

"Lepas-"
"Z ! APA KAMU HARUS BERDIAM AJA ? APA KAMU MAHU MEMBIARKAN ZHI MATI DULUAN TANPA RAWATAN YANG LENGKAP ?!"
"Kapten-"
"Huh, sekarang, ke Silver Cross. Pertama sekali, bawa Zero ke Ibu Ultra untuk dirawat."
"Baik."

⇒ end flashback

Ace hanya memerhatikan putra angkatnya sedang duduk di samping Zero. Z udah berubah sejak kejadian itu, dia mulai menjadi pendiam dan dia juga semakin menjauh dari Ace. Awalnya, Ace nggak menerima perubahan Z hingga dia sanggup memukul Z tapi lama-kelamaan, dia jadi semakin bersalah.
"Kenapa menatap ku terus ?"
"Ouh, kamu menyadari kehadiranku ya ?"
"Hmm"
"Huh, Z-kun. Kamu udah makan ?"
"Aku hilang selera."
"Ah, baiklah."

Hening, kedua-duanya terdiam. Ace masih memerhatikan punggung Z, tetapi tubuh itu masih diam seperti patung.

"Shisho, terlihat sangat menyedihkan. Ini bukan Zero-shisho yang ku kenal."
"Apa ?"
"Akibat perbuatan kalian, dia udah berubah. Matanya sentiasa mengeluarkan air mata. Mulutnya hanya mengeluarkan kata-kata maaf. Lenggannya sentiasa ada luka. Dia menolak semua makanan yang ku bawa."
"Hey Z, apa kamu udah lama berjumpa Zero tanpa pengetahuan kami ?"
"3 minggu yang lepas."
"Maaf kan ku."
"Jangan meminta maaf padaku. Shisho yang kalian sakiti jadi minta maaf padanya. Tch, menyebalkan."

Z segera menendang kerusinya dan keluar dari ruangan itu. Ace berasa sedih melihat semuanya berantakkan. Dari keluarganya, hingga anak angkatnya. Semuanya hancur hanya kerna perbuatan Alien Bat. Ace menghela napasnya dan keluar dari ruangan itu, membiarkan Zero bersendirian.

"Kapten."
"Ouh Z, ada apa ?"

Z melemparkan laporannya ke meja Zoffy dengan mata dinginnya dan itu membuat Zoffy shock.

"Itu laporanku tentang Zero-shisho. Jika tiada urusan, aku keluar."

Z membalikkan tubuhnya dan keluar dari ruangan Zoffy itu. Zoffy segera menyimak laporan itu.

70 parent-and-child Where stories live. Discover now