(6) perang

1.3K 74 7
                                    

Zero bangun melihat sebuah robot yang menyerupai dirinya masuk dan ketika itu juga jarum yang menusuk padanya dicabut secara paksa membuat Zero yang nggak bersedia segera menjerit kesakitan. Jantungnya rasa ingin gugur dan tubuhnya gementar kerna kesakitan. Color timernya sedikit retak dan kepalanya pusing seperti dia baru aja menghentam asteroid tanpa bersedia.

Alien Bat menarik kasar tangan Zero dan Zero segera terduduk. Dia berasa mual dan tubuhnya rasa udah nggak kuat untuk duduk aja. Tiba-tiba, dia menunduk dan dia memuntahkan banyak darah. Alien Bat yang melihat itu berasa jijik dan dia segera menampar Zero dan alhasilnya, Zero tersungkur jauh dari kedudukan asalnya. Tubuhnya terhempas dengan bunyi yang kuat dan kepalanya semakin pusing.

Seven dan Ultra Brothers yang melihat itu yang melihat udah melihat Alien Bat dengan aura hitam yang bisa membuat sesiapa aja merinding tapi tidak dengan Alien Bat.

Zero ingin bangun tetapi tubuhnya menolaknya. Seven hampir hilang kendali jika bukan Man yang menghalangnya. Tiba-tiba, Alien Bat melihat ke atasnya dan dia tersenyum sinis.

"Hey Zeroid, serang ke atas."
"a r a h a n  d i t e r i m a "

Zeroid itu segera melepaskan beberapa misil ke atas siling dan membuat siling itu jatuh ke tanah. Ketika itu juga, dua ultra jatuh bersamaan dan Zeroid segera menghajar mereka. Mebius dan Hikari yang dihajar itu juga akhirnya terluka. Hikari yang terkenal dengan perjuang handal pedang juga tewas di tangan Zeroid yang hanya menggunakan tanggannya aja.

"Fufufu, perkenalkan anak ciptaan ku, Android-70 Zeroid. Aku hanya memerlukan cahaya Ultraman Zero untuk menyempurnakan sentuhan terakhir ku."

Alien Bat menyalurkan semula cahaya Zero kmdan diterima Zeroid. Mebius dan Hikari mengeluarkan jurus kousen mereka tapi dengan mudah Zeroid menyedut kousen itu dan memancarkan kepada Ultra Brothers yang sedang melindungi Seven.

Leo dan Astra juga mulai melakukan gerakkannya tetapi Zeroid yang menyadari itu segera menendang ke dua orang itu hingga terpental jauh. Leo menangkap tubuh Astra yang menerima keseluruhan tendangan itu kerna Astra berada di depannya.

Setelah semua cahaya diterima Zeroid, mata android berubah merah dan dia segera terbang ke atas. Dadanya mengeluarkan senjata misteri dan diarahkan ke markas Alien Bat. Ketika itu, Alien Bat menyadari sesuatu. Robotnya udah mulai hilang kendali. Dia ingin lari tapi sebelum sempat, suhu istananya meningkat dan tubuhnya mencair. Semua yang melihat itu terpana. Zero menggelengkan kepalanya berkali-kali kerna merasakan dirinya bersalah. Sebelum dia bisa bangun, sepasang tangan udah memeluknya. Dilihatnya ke samping dan terlihat Seven memeluknya dengan erat sambil menangis.

Zeroid itu mendarat di hadapan Zero dan jarinya menunjukkan tepat ke Zero.

"l a w a n k u ."

Zero tertegun dan Seven semakin memperatkan pelukannya. Zero menenangkan ayahnya dan akhirnya dia bersetuju. Tanpa sebarang persediaan, Zero udah di pukul hingga dinding di belakangnya pecah. Tangan Seven yang merasakan kehangatan yang tiba-tiba menghilang, terkejut melihat Zero udah terkapar.

"ZERO !!!"

Seven berlari ke arah Zero tetapi dengan sekelip mata, Zeroid udah berada di hadapan Seven dan tangannya menolak tubuh Seven dan untungnya ditangkap oleh Zoffy. Zero merasakan kemarahannya meningkat melihat ayahnya diperlakukan sebegitu. Dia memaksa dirinya untuk berlari dan dia segera terbang dengan memeluk tubuh Zeroid hingga keluar dari istana itu.

Ace dan Taro segera mendekati Mebius dan Hikari yang masih nggak sedarkan diri. Sementara Man menompang tubuh Seven dan Zoffy ama lainnya segera mengikuti Zero.

Man menahan tubuh Seven dari mengejar Zero. Seven melepaskan Sluggernya dan dia coba mencederakan Man. Genggaman Man terlepas kerna Slugger itu mengenai kedua tanggannya dan Seven akhirnya terlepas. Seven yang ingin lari dari situ mendapat serangan dari belakangnya. Dia berbalik dan melihat Man yang menyerangnya. Tidak lama kemudian, Seven udah menghilang dari situ dan hanya tinggal tubuh Man yang tergeletak.

Zero melemparkan semua serangannya. Ianya semakin sulit kerna dia nggak bisa bertukar form. Dia mengeluarkan semua tenaganya dan menyerang Zeroid tanpa henti. Tetapi, Zeroid sama sekali nggak terusik atau mengalami kerosakkan. Ketika itu, Zeroid mulai aksinya. Dia menembak dan mengeluarkan semua peluru ke arah Zero. Zero yang udah mulai kelelahan mulai hilang tumpuan. Tubuhnya menerima serangan Zeroid itu dan dia masih coba bertaha. Zero coba mengawal napasnya dan bersembunyi di sebalik batu besar. Dia menyangka Zeroid nggak akan menjumpainya. Tetapi, secara tiba-tiba, batu yang disandarnya pecah dan tumbukan Zeroid mengenai tepat di kepalanya. Zero terpental jauh. Zeroid udah menyiapkan serangan terakhirnya dan dia mengarahkan kepada Zero. Zero coba bangun tapi dia udah nggak kuat. Dia hanya menghela napasnya dan menutup matanya perlahan. Pikirannya udah bersedia menerima kesakitan yang akan dia terima.

Zeroid tersenyum dan segera melepaskan sinaran laser yang mematikan.

"s e l a m a t   t i n g g a l , b o c a h."
"ZERO !!!"

Zero membuka matanya ketika suara yang amat dia kenali memasuki indra pendengarannya. Dia tidak merasakan sebarang kesakitan. Dan ketika dia melihat ke depannya. Pemandangan di depannya membuat dia terdiam. Darah berada di mana-mana dan ada tubuh seseorang yang melindunginya. Serangan itu tepat ke jantung Ultra itu. Seketika, tubuh ultra itu ambruk ke tanah bersamaan dengan teriakan histeris Zero.

"SEVEN-SAN !!! SEVEN-SAN !!! AYAH !!!! AYAH !!!"

Zero merangkak mendekati ayahnya dan mengoncangnya pelan. Air matanya pelan jatuh ke pipi mulusnya dan terus menitik di wajah Seven. Mata Seven tertutup membuat Zero semakin lepas kendali dan gagal mengawal emosinya.

Zoffy, Jack, Leo dan Astra terkejut melihat keadaan di depan mata mereka. Tubuh kaku Seven, darah di mana-mana dan teriakan histeris Zero memanggil Seven. Zoffy terduduk dan perlahan air matanya jatuh,

"Seven..udah tiada... ?"

Zoffy bertanya pada angin yang menghembus. Jack menutup matanya dan coba menenangkan emosinya. Leo coba mendekati Zero yang masih menangis itu. Disentuhnya pundak Zero pelan, tetapi Zero menempisnya kasar. Matanya menunjuk sisi kegelapannya. Di alihkan pandangannya ke arah Zeroid yang tersenyum puas dan dia mulai berdiri. Tanggannya digenggam erat sehingga kukunya melukai tanggannya sendiri.

"Banjingan..aku AKAN MEMUSNAHKANMU !!!"
"ZERO !"

Zero melepaskan pegangan Leo padanya dan mengubah formnya menjadi Shining Zero. Dia berlari ke arah Zeroid dengan cetakan air mata pada wajahnya. Leo tahu, jika Zero menggunakan form itu dalam keadaan sebegini, Zero bisa aja koma atau lebih teruk lagi, mati.

Zero memukul kepala Zeroid membuat sistem dalam tubuh Zeroid mulai mengalami kerosakkan. Zeroid masih lagi bisa bertarung dan dia mengengam leher Zero dan membawa lututnya bertemu dada Zero dengan sangat keras membuat jantung Zero terhenti seketika. Zero menatap Zeroid semula dan mengeluarkan sluggernya. Sluggernya bertemu tubuh Zeroid tetapi Slugger itu hanya mampu memutuskan sedikit aja anggota tubuh Zeroid. Ketika Zeroid sedang bertarung dengan slugger Zero yang tidak kunjung berhenti, tiba-tiba lehernya dipegang erat (dicekik) Zero. Mata Zero berubah berwarna merah dan tubuhnya mulai mengigil. Color timer nya melaju. Dan dalam sekelip mata, kepala Zeroid udah terputus dari badannya.

Zero membaling kepala Zeroid dan dia segera meninju dada Zeroid hingga tembus.

" a n d r o i d - 70  Z e r o i d ."
"Tch, sekrang MATI !!!"

Zero mencabut lengan Zeroid dan memijak tubuhnya tanpa belas kasihan. Robot itu menghasilkan letupan yang besar dan Ultra Brothers segera memasang pelindung untuk melindungi diri mereka.

70 parent-and-child Où les histoires vivent. Découvrez maintenant