Chapter 19 : #List8 Promise

1.5K 347 24
                                    

Take your time cause you know that I'll wait

I'll wait patiently

24 August 2020

POV orang ke-3

Ni-Ki masih terus membunyikan klakson mobil sambil meneriaki nama Sunghoon, sampai akhirnya membuat penjaga di depan rumah Sunghoon harus bertindak. Satu penjaga masuk ke dalam rumah selama beberapa menit sedangkan penjaga satu lagi masih berusaha menyuruh Ni-Ki diam tapi Ni-Ki tidak bergeming.

Ni-Ki berhenti mengklakson dan mematikan lampu mobilnya saat menyadari salah satu penjaga yang tadi masuk ke dalam sedang menggendong seseorang masuk ke rumah. "HEH. ITU SUNGHOON!!"

"Nik! Lo mau ngapain oy!!" Heeseung berteriak, ia melihat Ni-Ki tiba-tiba turun dari mobil dan hendak mengejar Sunghoon yang sudah menghilang masuk ke dalam rumah.

Heeseung menyusul Ni-Ki turun diikuti Jake, Jungwon, Jay, dan Sunoo. Ni-Ki ditahan oleh salah satu penjaga karena dia hampir saja mau lari menerobos pagar. Kesempatan itu digunakan oleh Sunoo untuk menerobos pagar rumah besar itu sendiri. Tapi terlambat, seseorang sedang berjalan menghampirinya.

Sosoknya semakin jelas dan tinggi, Itu Ayah Sunghoon. Ini pertama kalinya Sunoo melihat Ayah Sunghoon setelah sekian lama, tapi ini pertama kalinya bagi Heeseung, Ni-Ki, Jake, Jay, dan Jungwon.

Ayah Sunghoon masih tampil agak dingin tapi dari eskspresi wajahnya jelas ia tampak lelah dan sedih. Air matanya sudah jatuh banyak, Sunoo bisa merasakan kesedihan itu. Tapi bagi teman-temannya yang lain, Ayah Sunghoon bagaikan patung tak berperasaan. Wajar, mereka baru pertama kali bertemu dengannya dan cerita yang mereka dengan tentang beliau juga cukup menegangkan.

"Erik, sudahlah," kata Ayah Sunghoon pada penjaga yang sedang menahan Ni-Ki, kemudian pandangannya berpindah ke Sunoo, "Karena kalian sudah jauh-jauh kemari saya juga tidak bisa mengusir kalian begitu saja..."

"... Di mana Sunghoon?!" teriak Sunoo. "Jangan sampai dia kenapa-kenapa!"

Ayah Sunghoon agak tersentak saat melihat Sunoo. Ia menatap pemuda itu dari bawah sampai atas kemudian terpaku pada tatapan mata rubahnya yang tajam. Ayah Sunghoon seperti merasakan dejavu, seolah adegan ini pernah terjadi. Ah, tentu saja. Ini bukan dejavu. Tapi memang ini yang terjadi saat ia bertemu dengan Ibu Sunghoon.

"Kehidupan itu memang berputar seperti lingkaran ya," kata Ayah Sunghoon pada Sunoo. Sunoo yang tadinya menatapnya galak, kini mendadak bingung.

"Kamu mengingatkan saya sama seseorang," kata Ayah Sunghoon. "Kamu pasti Sunoo ya? Kamu sudah besar sekarang."

"Saya ke sini mau bawa Sunghoon pulang pak."

"Tapi ini rumahnya sekarang," kata Ayah Sunghoon.

"Apakah dia menganggapnya begitu?" tantang Sunoo.

"Mau bukti?" balas Ayah Sunghoon. "Kamu bisa tanya sendiri ke orangnya sekarang. Tapi waktu kamu cuma satu jam. Ini sudah malam, kalian harus pulang dan kami juga perlu istirahat."

Erik si penjaga melepaskan Ni-Ki. Sunoo menatap kelima teman-temannya yang tampak lelah, terlebih Ni-Ki yang sedari tadi harus nyetir. Ia punya waktu satu jam untuk bicara dengan Sunghoon, atau mungkin kurang dari itu supaya ia bisa ikut pulang.

"Erik, panggilkan Taehyung. Biarkan lima anak remaja ini jadi tamu dia untuk sementara. Sunoo, ayo ikut saya temui Sunghoon."

Sunoo mengikuti langkah kaki  Ayah Sunghoon menuju rumah besar itu. Sebelum pergi, ia menatap kelima emannya dulu yang berjalan di belakangnya sambil diawasi oleh si Erik. Sunoo memberikan tatapan mohon doa, yang dijawab oleh kelima teman-temannya dengan anggukan semangat yang sama. 

*1(0) Ten Things ✔Where stories live. Discover now