03. HIDUP DAN MATI

106 49 121
                                    

Rean membuka pintu rumah nya, menaruh sepatu ke atas rak, lalu melempar tas nya ke sofa. Laki-laki itu berjalan ke dapur sambil menuangkan air putih ke gelas yang sempat ia ambil.

Satu tegukan membasai tenggorokannya, dan ia kembali meminum air tersebut hingga tak tersisa. Matanya melirik ke arah kulkas, melihat sticker bunga daisy yang sudah lawas bercampur beberapa stiker lain. Sontak membuat ia kembali mengingat gadis yang sempat ia temui di sekolah.

***

Rean menutup pintu UKS dengan wajah datar, Laki-laki itu tak mau diganggu dan mengganggu siapapun. dengan kehadiran gadis itu tentu membuat nya risih, bahkan bisa saja rasa sakit yang ia derita semakin parah.

Saat hendak merebahkan kembali tubuh nya tiba-tiba punggungnya merasa ganjal, ia mengambil benda yg mengganjal di balik punggung nya.

Ia menekankan tombol power, dan ponsel tersebut tidak di beri pasword ataupun keamanan apapun, hal itu membuat Rean penasaran dan melihat isi video yang baru saja di ambil.

Terlihat seorang gadis sedang menunjukkan aksinya memasukan tiga kecoa ke dalam tas berwarna cream milik perempuan yang tidak di ketahui identitasnya. Kemudian video itu habis Rean menggeser lagi dan benar ada lanjutannya. Seorang gadis berteriak sambil membuang seluruh isi tas miliknya hingga jatuh berhamburan. Suara tertawa dari balik ponsel terdengar renyah.

Rean menggelengkan kepalanya dan video tersebut selesai. Ia berfikir sepertinya gadis ini adalah murid baru di sini karena jelas Ream tak pernah bertemu dengannya. Apalagi dia sempat 4 hari berturut-turut tidak masuk sekolah karena sakit, mungkin saja dia tidak tau sejak kapan gadis itu pindah.

Rean hendak memasukannya ke sakunya. Tapi tunggu, rean kembali melihat casing itu casing bermotif bunga daisy. dia terdiam bebeberapa detik, matanya membeku, tapi tidak dengan ingatan nya. TIdak ini bukan casing biasa ada tulisan di bagian pojok dan Rean kembali memastikan hal itu.

Ia membacanya perlahan "Ru-ruka" satu kata yang membuatnya terbata-bata, entah mengapa tiba-tiba ia langsung mengingat kakak laki-laki nya yang juga mempunyai cassing sama persis seperti milik Cia.

laki-laki itu benar-benar bingung, ia tau casing motif bunga seperti itu tidak hanya satu di dunia ini tapi mengapa ada tulisan yang sama seperti milik almarhum kakanya?

Ia kembali mengingat pembicaraan nya dengan kakak laki-laki nya yang bernama Reksa sodara yang sangat rindukan saat ini.

***

"REANOO!"

seru seorang remaja laki-laki bertubuh gemuk, berambut hitam dengan hoodie merah dan kacamata beningnya, lalu berlari kecil ke arah Rean yang sedang bermain game di kasurnya.

"Berani-beraninya lo ngabisin coklat gue di kulkas ya! Sini lo!" ujarnya dan langsung mengalungi leher Rean hingga laki-laki itu sesak nafas.

"Le-lepasin woi, ahh... Shhht!" Rean merengek kesakitan. "Lepasin Rek, iya gue min-minta maaf"

"Emang kalo lo minta maaf bisa balikin jajan gue hah?! minimal kalo mau tuh izin dulu bego! "

"Izin gak izin sama sama ga bakalan lo bolehin kali!" Rean melirik malas. Membuat Reksa mengalungi adiknya lagi dengan wajah kesal.

"Ehh iya iya, gue ganti nanti malem deh!" Rean mengacungkan dua jari dan berjanji pada kakaknya, untuk mengganti coklat yang sempat ia habiskan.

"Lima!" Perintah sang kakaknya, yang sangat menyukai makanan manis tersebut.

"Ahh apaan banyak banget kocak, bukannya gue ga mampu buat beli, tapi lo mikir lah Reka katanya mau diet biar bisa dapetin cewek yang lo suka! Gimana sih" Tutur Rean sambil menatap sang kakak. "Lo lupa? Katanya mau kurus" tanyanya kembali membuat sangat kakak terdiam tapi tiba-tiba ia tersenyum senang.

Salah Siapa?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora