11. Dilabrak Kating 🍒

66 11 1
                                    

Jane merapikan catatan nya, dosen nya di hari pertama baik. Mood Jane jadi ikut bagus juga.

Ada Nara disampingnya, memakan bakso dengan santai nya.

"Semangat amat neng" goda Nara.

Jane tersenyum, "Iya, soalnya gue ngerti materinya"

Nara ikut senang, dia menyuapi Jane baksonya, dan Jane melahapnya. Padahal Jane sudah menghabiskan satu mangkok soto ayam. Tapi sepertinya masih kurang.

"Pulangan nanti, mampir beli Boba kuy! Sekalian gue mau beli waffle yang disebelahnya"

Jane meletakkan buku dan pulpen nya di totebag nya. Dia menatap Nara, merencanakan apa yang akan mereka lakukan pulang dari kampus nanti.

"Kuy, sekalian lo ambil motor juga kan dirumah"

Jane mengangguk. Jane pikir, ia akan memarkirkan motornya di rumah sepupu Nara saja.

Tidak jauh dari kampus. Jane dan Nara hanya perlu berjalan lurus dan menyebrang, lalu di ujung jalan ada gang perumahan.

Motornya akan lebih aman jika disimpan disana. Sekalian juga Jane menemani Nara berjalan pulang.

Daripada dia parkir di parkiran kampus yang padat, kadang, motornya belum bisa keluar jika disamping kanan kiri, atau depan belakang nya belum kosong.

Kan buang-buang waktu Jane saja.

"Yaudah, habis kelas ini ya"

.

.

.

"Jane Kinsey!"

Merasa nama nya dipanggil, Jane menoleh. Dosen nya belum datang, dan Jane sedang memperbaiki kipas angin dikelasnya.

Teman-teman sekelasnya menatap bingung Riley yang berdiri di depan pintu kelas. Mau apa kating berada di kelas mereka.

"Apa?" sahut Jane, dia memilih fokus lagi dengan pekerjaan nya, dia menyuruh Nara mengarahkan lagi senternya ke arah kipas.

Riley berdecih, Jane masih saja menganggap nya remeh. Tak lama, datang Lery sambil ngos-ngosan, dia hampir saja berlari lurus melewati kelas Jane.

"Ley, lo-- ngapain sih?" Lery melotot, berusaha berbisik agar tidak membuat keributan di kelas orang. Riley menatap Lery kesal "Lo kenapa sih ler?"

"Lo, Jemjem, apalagi Dirga, kalian ada hubungan apa sih sama dia sampe gue gak boleh datangin dia?"

Nara tidak bisa fokus, ada kating mereka didepan pintu, berdebat masalah Jane yang entah, Nara tidak tahu rincinya.

Namun Jane memarahinya, Nara disuruh tetap memegangi senter itu dan diam saja.

Jane juga tidak peduli dengan keributan di depan pintu kelas. Dia berusaha mengeluarkan tutup pulpen yang tersangkut di baling-baling kipas.

Teman sekelasnya yang lain mulai risau, ini baru hari pertama mereka belajar di kampus, dan siapa yang berani membuat masalah dengan kating bagian kedisiplinan?

"Nah, beres"

Jane membersihkan tangan nya, kipas yang tadinya tidak mau berputar itu jadi kembali berputar, teman-teman sekelasnya jadi bertepuk tangan lalu menikmati angin deras dari kipas satu satunya itu.

"Demi apa, lo nyelamatin kita dari kepanasan"

Jane cuma menyengir, dia duduk dan menikmati sejuknya angin kipas.

"Kalo kipas kalian rusak, bawa aja ke gue, nanti gue baikin" Jane tertawa, beberapa anak jadi memilih menghampiri Jane dan duduk lesehan di sekitar Jane.

IDIOSYNCRATIC | Sleep-Eat BeautyWhere stories live. Discover now