22. Cerita Menggebu-gebu 🍒

43 9 0
                                    

"Elo sih heboh banget, team gue jadi kalah kan"

Daritadi Lery mencak-mencak gak jelas. Harapan nya untuk jadi pemenang hari ini gagal berkat Gerald.

Setelah mengantar Jane pulang tadi malam, Gerald langsung membuat grup chat berisikan dirinya, Dirga, Jemjem dan Lery.

Disaat Gerald berada di pertengahan cerita tentang Jane, hape nya mendadak mati dan keesokan harinya, Gerald mendapat 12 panggilan penasaran tak terjawab dari Dirga.

Jemjem dan Lery sih memang cukup kepo dengan kelanjutan cerita Gerald, tapi tidak sekepo Dirga yang sampai menelfon Gerald 12 kali dan menyuruh Gerald datang ke cafe dimana mereka bertiga sudah janjian akan mabar disana.

"Ssst game kan bisa besok bang, udah gausah berisik sih"

Gerald mengibaskan tangan nya, Lery melengos kuat-kuat sebelum kembali duduk di kursinya. Jemjem menggelosor, kepalanya tertempel sempurna di permukaan meja. Raut wajah nya sama sama datar menatap Gerald.

Secara, mereka kalah taruhan dengan anak teknik. Lery sudah percaya diri akan menang karena ada Dirga dan Jemjem di team nya.

Mereka malah kalah taruhan karena Dirga memilih mendengarkan cerita menggebu-gebu Gerald ketimbang bermain bersama Lery dan Jemjem.

Lumayan, duit 50 ribu melayang.

Di tengah kefokusan nya, Dirga menoleh serius pada mereka berdua yang sengaja menghela nafas nyaring-nyaring supaya Dirga mau menoleh pada mereka

"Makanya, main mah main aja, gausah pake taruhan segala"

Gerald ikut melirik mereka berdua, lalu berdecak "Judi bro, judi, gak baik itu"

"Gimana ini? Gua kaga puya nomer Jane dan kawan kawan nya, kalo dipikir-pikir bego juga sih gue udah sebulan lebih kenal gak tukeran nomer telpon"

Gerald menatap langit-langit, siapa tahu, akan ada ide yang muncul untuk mengetahui kabar Jane.

Dirga meletakkan hapenya "Dia punya instagram gak?"

"Gak tau"

"Rumahnya lo tau kan?"

Gerald berfikir sejenak "emm iyalah, kan gue anterin dia kemaren malam"

"Nah, dimana?"

"Tapi--gue lupa jalan kerumahnya"

Jemjem, Lery dan Dirga kompak menatap Gerald flat.

"Alah sia boy, udah ah males ladenin elo, buang-buang waktu"

Karena Gerald, Dirga segera berdiri memakai jaketnya dan bergegas pergi. Begitu juga Jemjem dan Lery yang membuntuti Dirga entah pergi kemana.

.

.

.

Selang dua hari, mereka kembali masuk kampus karena ini sudah hari senin.

Pagi-pagi buta Gerald sudah stay di parkiran paling dekat dengan gerbang memantau orang-orang yang masuk kedalam kampus untuk mencari wajah datar Jane Kinsey.

Yang biasanya pagi ini Gerald masih tidur, kali ini matanya melek lebar demi mencari keberadaan Jane.

Mata Gerald menyipit-nyipit, telinga nya juga gatal karena merasa dibicarakan daritadi yang entah oleh siapa.

"Oy sipit!"

Hampir saja Gerald terjungkal kebelakang, "Anjir gue kaget ya kampret"

Gerald berkedip cepat, ada seseorang yang mirip Jane namun dengan setelan yang berbeda.

IDIOSYNCRATIC | Sleep-Eat BeautyWhere stories live. Discover now